Menimbang Peluang Chelsea Musim Ini

PanditSharing

by Pandit Sharing

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Menimbang Peluang Chelsea Musim Ini

Dikirim oleh: R.M. Agung Putranto Wibowo

Berstatus sebagai juara bertahan tak serta merta membuat Chelsea memiliki peluang besar untuk meraih juara pada musim ini. Sejumlah kesebelasan seperti Manchester City dan Arsenal sudah memantapkan kekuatan untuk menyambut musim ini. Kesebelasan lain seperti Manchester United dan Liverpool menambah kekuatan skuat lewat pembelian sejumlah pemain.

Presiden Sukarno bicara seperti ini dalam pidatonya, “Janganlah melihat masa depan dengan mata buta! Masa lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala daripada masa yang akan datang.”

Ketimbang para pesaingnya, aktivitas Chelsea di bursa transfer cenderung tak mengejutkan. Mereka tak mengeluarkan puluhan juta pounds untuk bursa transfer musim ini. Ketika Arsenal mengoleksi seluruh trofi pramusim, termasuk Community Shield, Chelsea hanya mampu mengoleksi beberapa foto selfie para pemain dan staf pelatih.

Harus diakui satu-satunya modal berharga Chelsea dalam menyambut musim kompetisi 2015/2016 hanyalah status juara bertahannya. Tentu, hal tersebut bukan sekadar “hanya” karena Chelsea melalui musim lalu dengan meyakinkan. Pengalaman masa lalu pun bisa dijadikan kaca bengala bagi Jose Mourinho untuk musim ini.

Percaya pada Kekuatan Tim

Persiapan Chelsea dalam mengarungi musim ini terbilang mengecewakan. Mereka tak pernah meraih kemenangan dalam pertandingan pra-musim; puncaknya tentu saat mereka kalah dari Arsenal di Community Shield.

Manajer Chelsea, Jose Mourinho, menepis dugaan bahwa tim yang ia asuh tengah mengalami krisis. Sebaliknya, Mou masih percaya pada kekuatan tim. Ini jelas mengingatkan pada pidato Presiden Sukarno yang seperti ini, “Bangsa yang tiada percaya pada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tiada dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Ganti kata “bangsa” dengan “kesebelasan”).

Pergerakan di bursa transfer yang tak terlampau agresif memperlihatkan betapa percayanya Mou terhadap skuat yang ada. Meski ditinggalkan sejumlah penggawa seperti Didier Drogba, Petr Cech, dan Felipe Luis, Mou memilih untuk mempersolid kekuatan dengan tidak melakukan bongkar pasang secara drastis. Ia percaya tim asuhannya adah tim juara yang terbukti sahih musim lalu. Bukankah kejayaan yang sempat diraih harus dipertahankan hingga titik darah penghabisan? Merdeka!

Belum Selesai Berbenah

Musim lalu Chelsea menjuarai Liga Inggris dengan selisih poin meyakinkan. Apa masalah dari para rival?

Manchester City dikalahkan oleh inkonsistensi permainan khususnya di lini tengah dan lini depan. Ada pula pengaruh besar dari kepergian Yaya Toure yang sempat membela negaranya di Piala Afrika pada Januari silam. Mesin gol City, Sergio Aguero, pun tidak tampil maksimal karena masih dibekap cedera.

Pun halnya dengan Arsenal yang dikalahkan oleh kebugaran pemain. Mesin gol berkebangsaan Perancis, Olivier Giroud, hanya mampu memberikan performa terbaik ketika liga menyisakan belasan pertandingan lagi.

Buat Chelsea perubahan juga dilakukan sejak musim lalu dengan mendatangkan Diego Costa dan Cesc Fabregas. Perubahan pada Chelsea juga terlihat dari kian berkembangnya pemain muda. Sebut saja Eden Hazard yang kian hari kian terbukti penampilannya; lalu ada Kurt Zouma yang begitu kuat dalam bertahan dan kian percaya dirinya Thibaut Courtois di bawah mistar. Mou mesti memanfaatkan momentum tersebut untuk kembali menjaga kejayaan Chelsea.

Musim ini sejumlah rumah judi masih menjagokan Chelsea sebagai juara. Namun, sejumlah penggemar masih belum begitu bisa mempercayai Chelsea untuk kembali meraih gelar pada musim ini.

Salah satu yang membuat Chelsea berpeluang meraih juara adalah penampilan konsisten Eden Hazard pada musim lalu. Jika dihubungkan dengan pidato Presiden Sukarno yang seperti ini, “Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, sedangkan satu orang pemuda dapat mengubah dunia,” kita tahu kalau Hazard adalah “si satu orang pemuda” tersebut. Musim lalu mayoritas serangan Chelsea berasal dari sisi kiri—pos yang ditugaskan Mourinho untuk Hazard. Lewat sisi itulah kebayakan kemenangan Chelsea berasal.

Ketergantungan Mou terhadap Hazard pun bisa berbuah petaka. Pasalnya, lawan tinggal mematikan pemain berkebangsaan Belgia tersebut sepanjang pertandingan. Ini terlihat saat Chelsea dikalahkan Arsenal di mana Hazard tidak diberi ruang untuk membuat peluang. Selain itu, bukan tidak mungkin Hazard mengalami cedera karena musim lalu ia merupakan pemain Chelsea yang paling banyak dilanggar. Ini tentu meningkatkan probabilitas cedera.

Jika konsistensi Chelsea terus berlanjut, meraih juara pada musim ini bukan hal yang begitu sulit. Ditambah dengan Hazard sebagai pemain kunci yang membuat peluang dan ambisi Mou bisa tertuntaskan.

foto: enca.com

*Penulis merupakan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia berakun twitter @agungbowo26

Komentar