Danny Mountain, Alumnus Akademi Southampton yang Jadi Bintang Porno

PanditSharing

by Pandit Sharing

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Danny Mountain, Alumnus Akademi Southampton yang Jadi Bintang Porno

Dikirim Oleh: Ajie Rahmansyah*

Bagi sebagian orang menjadi bintang film porno bukanlah sesuatu yang hina. Tidak sedikit yang menggunakan “nama panggung” mereka sebagai bahan promosi meski tak sedikit pula yang memakai nama asli.

Salah satunya adalah Danny Mountain, artis porno berkebangsaan Inggris yang dikenal dalam industri film porno Amerika Serikat. Namun, siapa yang menyangka kalau menjadi bintang film porno berawal dari keterpaksaan? Andai tak mengalami cedera lutut, barangkali kita lebih sering melihat Danny dalam citra yang lebih positif sebagai pesepakbola di kesebelasan top Inggris.

Tidak sembarang orang bisa masuk ke Akademi Southampton. Danny adalah satu dari sedikit anak yang bisa berlatih di tim Akademi Southampton. Ia sempat dijuluki sebagai “The Man” karena perannya yang begitu vital bagi tim. Penampilannya tersebut yang membawa Danny masuk ke dalam tim schoolboy Inggris yang berdampak pada bertebarannya minat kesebelasan Inggris lain untuk meminangnya.

Nahas cedera lutut membuat Danny terpaksa mengubur cita-citanya menjadi seorang pesepakbola profesional. Ia hanya bermain bola hingga usia 16 tahun yang memaskanya gantung sepatu lebih awal.

Usai gantung sepatu, Danny sempat menjadi tukang kayu selama beberapa waktu. Lalu, kisah asmara membawanya ke dunia yang sama sekali tak pernah ia duga.

Mestinya Jadi Pemain Besar

Danny Mountain
(Foto: twitter Danny Mountain)

“Ketika saya bergabung dengan The Saints (julukan Southampton) banyak klub-klub Inggris yang tertarik kepada saya. Chelsea, Arsenal, West Ham, dan Tottenham Hotspur beberapa kali berniat untuk mengontrak saya. Akan tetapi semua itu saya tolak karena saya sangat setia dan cinta kepada Southampton,” tutur Danny seperti dikutip Daily Echo pada 2009 silam.

Danny yang saat itu bermain sebagai penyerang juga sempat memukau para legenda tim nasional Inggris macam Allan Ball dan Geoff Hurst. Hurst ketika itu bahkan pernah mengatakan bahwa dirinya jarang sekali menemukan talenta seperti Danny selama 10 hingga 15 tahun terakhir. Pemain yang mencetak hattrick di final piala dunia 1966 tersebut bahkan berani berbicara kepada ayah Danny bahwa dirinya melihat aura bintang dari anaknya tersebut.

Namun, nasib buruk tak dapat ditolak. Saat memasuki usia 16 tahun, sebuah tekel keras membubuhkan luka parah di lutut kiri Danny. Pria kelahiran 1984 tersebut mesti mendapatkan perawatan serius termasuk terapi selama beberapa bulan. Pihak klub mau membiayai terapi dengan syarat Danny harus pergi. Dengan luka yang begitu dalam, Danny mengiyakan tawaran tersebut.

Baca juga: mengelola rasa sakit karena cedera.

Gara-gara Mengencani Model

Danny tak kemana-mana. Ia tak berlatih sepakbola. Danny malah mencoba pekerjaan sebagai tukang kayu yang ia lakoni selama tiga tahun, sampai pada akhirnya ia bertemu dengan kekasih hati yang mengubah perjalanan karir pria bertinggi 191 sentimeter ini. “Saya saat itu sedang mengencani model Page Three, lalu dia mencarikan agen untuk mengorbitkan saya sebagai bintang porno,” tutur Danny.

Page Three merupakan istilah sehari-hari untuk sebuah rubrik yang pernah muncul di tabloid Inggris, The Sun. Frase tersebut muncul karena memuat banyak foto model bertelanjang dada yang diterbitkan pada halaman ketiga tabloid itu.

“Agen pacarku menginginkannya masuk ke industri pornografi. Namun, dia tak tertarik dan agennya tetap memberinya detail audisi dan aku ikut ke sana. Aku tidak terlalu banyak berharap tapi aku percaya diri. Aku tidak gugup saat membicarakan soal seks. Aku hanya gugup saat bicara di depan kamera, aku tak bisa mengontrol wajahku saat tegang,” tutur Danny dikutip Daily Echo.

Danny pun akhirnya terpilih menjadi bintang porno di agensi tersebut; karirnya melejit. Meskipun demikian keluarganya tak begitu suka dengan keputusan Danny. “Ibuku terkejut atas keputusan itu, meski pada akhirnya ia bisa menerima,” ucap Danny.

Hampir Kembali

Kecintaan Danny terhadap sepakbola tak pernah hilang. Setelah melebarkan eksistensinya ke Amerika Serikat, ia ditawari oleh Vinnie Jones, mantan pesepakbola yang juga aktor, untuk menjabat sebagia kapten di tim Hollywood All Star yang berbasis di Los Angeles. Pemeran Danny Meehan dalam film “Mean Machine” tersebut ingin mengembalikan Dannya “ke jalan yang lebih baik” dengan mengembalikannya sebagai pesepakbola. Namun, Danny tak bisa mengingkari takdir. Sudah menjadi suratan baginya untuk tak berkarir di dunia sepakbola.

“Saya sebenarnya sempat berpikir untuk kembali bermain sepakbola dan saya juga optimis kalau saya bisa berhasil. Vinnie juga bilang seperti itu. Tetapi saya tahu bahwa pornografi-lah tempat saya menghasilkan uang untuk saat ini. Saya merasa tidak bisa menghasilkan uang yang lebih banyak apabila kembali bermain sepakbola,” kenang Danny.

Bukan cuma Vinnie yang menawari Danny untuk kembali bermain bola. Ruud Gullit, yang saat itu menjadi pelatih LA Galaxy pun menawarkan hal serupa. Danny, yang juga pemegang tiket terusan LA Galaxy, tetap tak tertarik. Alasannya lagi-lagi soal gaji yang ia terima tak sepadan jika dibandingkan apa yang ia dapat di industri pornografi. Belum lagi ketimpangan gaji antara bintang LA Galaxy dengan dirinya yang terlampau jauh.

“Rasanya tidak pantas saja melihat hal itu (perbedaan gaji) dengan jumlah yang berbeda. Beberapa pemain yang bermain bersamanya justru bekerja sebagai tukang bersih-bersih kolam renang dan saya tidak mau terlibat dengan hal itu,” kata Danny.

Meskipun begitu, dia mengakui bahwa dirinya pernah berjumpa dengan Beckham dan Becks pun mendukungnya. “Saya pernah berjumpa dengannya di Barcelona. Saat saya syuting untuk film saya. Dan ketika saya mengatakan apa pekerjaan saya dia justru menjawab “Sepertinya kamu sedang menjalani mimpi yang besar kawan!”

Danny sebenarnya masih amat mencintai sepakbola. Saat ditanya Four Four Two apakah sepakbola dan mencetak gl lebih nikmat daripada seks, Danny cuma menjawab seperti ini, “Jelas. Saya bekerja dengan perempuan cantik tiap Senin sampai Sabtu. Semua pria pasti menginginkan hidup seperti saya; tapi justru yang saya sukai adalah hari Minggu di mana saya bermain bola meskipun cuma 90 menit. Karena cinta pertama saya hanya untuk sepakbola.”

Dalam beberapa musim terakhir alumni Akademi Southampton memang melejit. Bakat-bakat besar macam Gareth Bale, Luke Shaw, Morgan Schneiderlin, Alex Oxlade-Chamberlain, Theo Wallcott, Callum Chambers, hingga Adam Lallana, adalah mereka yang beruntung karena bisa meraih mimpi dengan menjadi pesepakbola.

Bukan cuma Danny memang yang beralih menjadi pemeran film porno. Sebut saja eks gelandang Reggina, Bruno Cirillo, serta eks gelandang tim sepakbola perempuan Wolfsburg, Eva Roob, turut terjun ke dunia tersebut.

Banyak alasan yang membuat mereka memilih jalan yang dianggap kotor tersebut. Buat mereka, itu hanyalah jalan berkelok yang harus mereka lalui dalam hidup.

Foto: backstage.com

*Penulis merupakan mahasiswa psikologi yang tinggal di Yogyakarta. Berakun twitter @ajielito

Komentar