Apa yang Akan Terjadi dengan Luke?

PanditSharing

by Pandit Sharing

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Apa yang Akan Terjadi dengan Luke?

Karya Aun Rahman

Namanya Luke, Bukan Luke Skywalker pemeran utama film kolosal karya George Lucas, Star Wars. Luke Paul Hoare Shaw, nama lengkap pemuda ini dan lebih dikenal sebagai Luke Shaw. Sejak dua hari lalu menjadi bahan perbincangan di seluruh kalangan penikmat sepakbola.

Bukan prestasi atau rekor yang dicatatkan Luke sehingga dirinya menjadi objek pembicaraan, akan tetapi cedera parah yang dialami bek kiri yang saat ini memperkuat Manchester United yang membuat dirinya menjadi pusat perhatian. Shaw mendapatkan salah satu cedera menakutkan dalam dunia sepakbola yaitu cedera patah tulang. Cedera ini didapatkan setelah dirinya ditekel pemain belakang PSV Eindhoven, Hector Moreno, di babak penyisihan grup Liga Champions Eropa yang digelar di Philips Stadium – kandang PSV pada  Selasa lalu.

Beberapa pendukung United tidak terlalu mempermasalahkan hasil minor yang dialami klubnya yang takluk 1-2 dari tuan rumah. Akan tetapi mereka lebih memperhatikan bagaimana keadaan selanjutnya dari bek kiri mereka yang mulai menunjukan peforma terbaik, bahkan tampil cemerlang bersama The Three Lions – julukan tim nasional Inggris.

Meskipun Hector Moreno sudah menyatakan permintaan maaf atas tekelnya kepada Luke, pada dasarnya cedera yang dialami pesepakbola baik ringan ataupun berat tetap saja mengerikan, karena cedera membuat sang pemain harus absen beberapa lama bahkan bisa jadi meninggalkan trauma, atau yang paling ekstrem tentunya adalah cedera membuat pesepakbola harus mengakhiri karirnya. Dan cedera patah tulang jelas termasuk dalam kategori cedera berat yang mengerikan.

Banyak cerita horor mengenai pemain yang mengalami cedera patah tulang. Kisahnya bikin ngilu, kadang bikin marah, namun tak sedikit mencuatkan nilai-nilai kemanusiaan yang dapat dipelajari. Simak ulasan kami:

Tentang Kaki-Kaki yang Patah Itu


Cedera patah tulang atau bone fracture dalam bahasa Inggris, secara sederhana didefinisikan sebagai patahnya tulang yang disebabkan oleh tekanan tertentu (terhadap tulang), hasil cedera sebelumnya, atau karena penyakit yang berhubungan dengan tulang seperti osteoporosis atau kanker tulang.

Olahraga sepakbola yang menggunakan kaki sebagai "senjata utama" tentunya akan lebih mudah terkena cedera patah tulang terutama di bagian kaki. Hal seperti ini memang tidak dapat dihindari karena tenaga dari tekanan dari tekel lawan terhadap kaki tidak semudah itu untuk diprediksi, bahkan ada beberapa penyebab lain yang membuat tekel yang biasa saja bisa menyebabkan korban menjadi cedera parah, di antaranya tenaga gesekan ketika pemain sedang berlari. Dalam contoh kasus lain sering kita melihat sikutan pemain lawan yang terlihat biasa saja membuat korban sampai berlumuran darah. Akibat dari cedera ini bermacam-macam, standarnya biasanya membuat sang pemain harus absen paling sedikit setengah tahun.

Beberapa pemain memang tetap kembali ke level permainan terbaiknya setelah cedera patah tulang, bahkan menjadi pemain yang lebih baik lagi.

Contoh terbaik mulai dari, Henrik ‘Hanke’ Larsson mendapatkan cedera yang persis sama dengan Luke Shaw pada Oktober 1999 ketika masih memperkuat Glasgow Celtic, menepi hingga akhir musim tersebut namun kembali dan mencetak total 242 gol dan membantu Celtic meraih tiga gelar juara Liga Skotlandia dalam empat tahun. Ikon AS Roma, Francesso Totti pun sempat mengalami cedera patah tulang, namun setelahnya bangkit dan tetap bermain dalam level tertinggi.

Rekan setim Shaw Antonio Valencia pun termasuk dalam daftar pemain yang masih bermain baik setelah cedera patah tulang. Selain itu ada nama Aaron Ramsey dan penyerang tim nasional Indonesia, Boas Solossa, termasuk juga dalam daftar ini.

Tetapi ada beberapa pemain yang karirnya meredup setelah cedera horror ini. Eduardo Da Silva, Alan Smith, Kieron Dyer, dan Djibril Ciise adalah beberapa dari pesepakbola yang karirnya meredup setelah mengalami cedera patah kaki, bahkan Ciise dua kali mengalami patah kaki yaitu ketika membela Liverpool pada 2004 dan saat membela tim nasional Perancis di persiapan Piala Dunia Jerman dua tahun kemudian.

Sulitkah penyembuhan cedera patah tulang? Simak artikelnya:

Begini Proses Penyembuhan Patah Tulang.


Cederanya Luke jelas kerugian besar, Salah satu bek kiri muda terbaik dunia saat ini. Bukan hanya klubnya Manchester United yang mengalami kerugian karena harus menyesuaikan keadaan entah menempatkan Daley Blind atau Marcos Rojo sebagai pengganti Luke, atau secara ekstrim memutasikan Ashley Young sebagai bek kiri, karena stok bek kiri United menipis  seiring dipinjamkannya Tyler Blackett ke klub lain. Hal ini dipastikan akan menganggu perjalanan United meraih gelar musim ini.

Tim nasional Inggris juga kena imbasnya, Luke bermain cemerlang dalam dua pertandingan terakhir The Three Lions, termasuk satu assist untuk gol Harry Kane kala Inggris bertemu Swiss di babak kualifikasi Euro 2016. Cedera panjang Luke ini kemungkinan besar membuat dirinya harus absen bermain di Perancis tahun depan. Pilihan Roy Hodgson adalah bek Everton Leighton Baines dan defender Tottenham Hotspurs Danny Rose, atau mencoba mempromosikan Matthew Targett ke tim senior.

Harapannya adalah Luke bisa sembuh dan tetap bermain dalam level terbaiknya pasca pulih dari cedera. Terlebih (untungnya) Luke mendapatkan cedera di usia yang sangat muda yaitu 20 tahun, dirinya memiliki waktu yang sangat banyak untuk memulihkan diri dan berlatih agar bisa kembali bahkan menjelma menjadi pemain yang lebih baik lagi.

Apabila yang terjadi adalah tidak sesuai yang diharapkan, hal ini sangat disayangkan bukan hanya kerugian bagi Manchester United dan tim nasional Inggris. Tetapi juga bakat spesial seperti Luke hanya bisa dinikmati sebentar saja. Dan tentunya semoga Luke tidak bernasib seperti Alf Inge Haaland yang harus berhenti bermain sepakbola setelah kakinya dihantam Roy  Keane pada Derby Manchester tahun 2001.

Get Well Soon Luke!

Penulis merupakan salah satu tenaga pengajar di Program Studi Hubungan Internasional, Universitas Padjadjaran. Bisa dihubungi melalui akun twitter: @aunrrahman.

Komentar