Daripada Keluarkan 40 Juta untuk Menyingkirkan Mou, Chelsea Lebih Baik Lakukan Ini

Cerita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Daripada Keluarkan 40 Juta untuk Menyingkirkan Mou, Chelsea Lebih Baik Lakukan Ini

Roman Abramovich adalah triliuner. Buatnya, mengeluarkan 40 juta poundsterling untuk menyingkirkan Jose Mourinho dari tim, mungkin bukan sesuatu yang sulit. Namun, ada sejumlah hal yang bisa didapatkan Roman dengan tidak memecat Mourinho.

Angka 40 juta pounds didapatkan dari laporan jurnalis Daily Mail, Neil Ashton dan Matt Barlow. Menurut mereka, angka tersebut merupakan kompensasi dari kontrak berdurasi empat tahun Mourinho yang telah ia tandatangani akhir musim lalu. Mourinho mendapatkan gaji 250 ribu setiap pekan, atau satu juta pounds setiap bulan, atau 13 juta pounds setiap tahun.

Menurut Daily Mail, tidak ada klausul terkait apa yang akan dilakukan seandainya terjadi pemecatan di tengah jalan. Ini yang membuat Chelsea mesti membayar sejumlah kompensasi setara dengan sisa kontrak yang bernilai 40 juta pounds.

Rencananya, malam ini (16/12) waktu Inggris, Roman akan mengadakan rapat darurat untuk menentukan masa depan Mourinho. Dalam rapat tersebut turut hadir empat tim manajemen Roman, Bruce Buck, Marina Granovskaia, Eugene Tenenbaum, dan Michael Emenalo. Empat orang ini pula yang menurut Daily Mail memutuskan membawa pulang Mourinho pada 2013 dengan pemungutan suara 3-2. “Keputusan rapat saat ini (lewat voting) kemungkinan hasilnya juga akan tipis,” tulis Daily Mail.

Dengan angka yang fantastis seperti ini, wajar rasanya kalau manajemen seperti selalu mendukung Mourinho meskipun hasil pertandingan berakhir buruk buat The Blues. “Setelah memenangkan gelar secara komprehensif, Chelsea percaya kalau Mourinho adalah manajer terbaik dunia. Mereka setuju dengan kontrak berjangka waktu empat tahun tanpa menyematkan klausul penyelesaian jika mereka memutus kontrak secara paksa,” tulis Daily Mail.

Soal kontrak Mourinho, bukan kali ini saja Chelsea harus menanggung beban hanya untuk menyingirkannya. Sebelumnya, pada 2007, Chelsea memecat Mourinho dan memberinya 16 juta poundsterling termasuk dengan staf pelatihnya. Meskipun demikian, Roman tetap mengirimkan satu mobil Ferari sebagai ucapan terima kasih atas kerja Mourinho di Chelsea.

Dengan segala kelebihan dan kekurangan, kami berpikir kalau Chelsea lebih baik tidak memecat Mourinho, dan membiarkannya melatih sampai kontraknya berakhir. Pasalnya ada sejumlah hal yang jauh mereka dapatkan suatu hari nanti.

Membeli Pemain Penting

Mourinho adalah pelatih hebat. Ia mampu membawa FC Porto sebagai juara Piala UEFA musim 2002/2003 dan Liga Champions musim 2003/2004. Padahal, kala itu, Mourinho tidak membesut kesebelasan yang dihuni pemain bintang. Namun, Mou mampu menunjukkan kalau meracik strategi adalah keunggulannya.

Di Chelsea, Mourinho hampir bisa mendapatkan siapapun. Namun, apakah para pemain tersebut memang yang diinginkan dan dibutuhkan Mourinho?

Musim ini saja, Chelsea sudah mendatangkan Pedro dari Barcelona senilai 18 juta pounds. Lalu ada nama Abdul Rahman Baba yang ditransfer dari Augsburg senilai 14 juta pounds. Faktanya, keduanya tak bermain reguler.

Dana 40 juta pounds ada baiknya digunakan untuk menambal area yang dianggap lemah di Chelsea. Misalnya, Chelsea membutuhkan penyerang yang benar-benar tajam dan bukan sekadar jahil. Di sisi lain, perlu dilihat apakah Chelsea membutuhkan pemain sayap, atau justru gelandang serang kreatif dengan akurasi umpan yang tinggi; asalkan sesuai dengan gaya bermain yang diinginkan Mourinho.

Perlunya Menghargai Proses

Sejatinya, tanpa Roman Abramovich sekalipun, Chelsea mungkin saja menjadi juara Liga Inggris. Claudio Ranieri telah menyiapkan skuat untuk mencapai tujuan tersebut. Namun, kehadiran Roman mempercepat segala proses. Ia mendatangkan sejumlah pemain agar Chelsea segera juara.

Faktor krusial lainnya adalah penunjukkan Jose Mourinho sebagai manajer. Di tangan Mou, Chelsea berhasil menjadi juara pertama kali setelah 50 tahun lamanya. Dalam dua musim, Chelsea sudah mengeluarkan 230 juta pounds untuk membeli pemain. Tentu, hasilnya pun amat instan di mana mereka menjadi juara pada musim 2004/2005.

Dengan membiarkan Mourinho menangani Chelsea, manajemen bisa melihat betapa pentingnya menghargai proses. Pasalnya, tidak akan selamanya sebuah tim bisa berjaya. Chelsea musim ini, hampir tak jauh berbeda dengan skuat juara Chelsea musim lalu. Namun, hasilnya jelas jauh berbeda.

Penting pula buat Chelsea untuk melepaskan tekanan buat Mou. Dengan tekanan yang besar, Mou mungkin hanya menginginkan para pemain jadi. Padahal, Chelsea memiliki akademi yang telah memiliki sejumlah alumnus. Beberapa di antaranya bahkan telah bermain di timnas level U-21 dan di beberapa kesebelasan yang menjadi pelabuhan mereka sebagai pemain pinjaman.

Musim lalu, tim U-21 Chelsea bahkan menjadi juara Liga Champions. Kemudian musim lalu juga kita bisa melihat beberapa pemain pinjaman dari Chelsea bersinar seperti Bertrand Traore dan Wallace (musim ini dipinjamkan lagi ke Carpi) di Vitesse Arnhem, Thorgan Hazard di Moenchengladbach (musim ini dipermanenkan), Ryan Bertrand di Southampton (musim ini dipermanenkan), Gael Kakuta di Rayo Vallecano (sekarang dipinjamkan lagi ke Sevilla), Mohamed Salah di Fiorentina (musim ini dipinjamkan ke AS Roma), Patrick Bamford yang menjadi top skorer Middlesbrough (sekarang dipinjamkan lagi ke Crystal Palace), dan masih banyak segudang pemain lainnya.

Musim ini juga semakin banyak pemain pinjaman dari Chelsea yang menjadi jagoan di kesebelasan mereka, seperti Andreas Christensen (Moenchengladbach), Marco van Ginkel (Stoke City), Dominic Solanke (Vitesse), Nathan Ake (Watford), Juan Cuadrado (Juventus), Victor Moses (West Ham United), dan 27 pemain lainnya.

Bayangkan, ada total 33 pemain yang dipinjamkan Chelsea musim ini. Sampai-sampai mereka semua memiliki grup WhatsApp-nya sendiri. Ditambah juga, tentu tidak menyenangkan melihat pemain menjanjikan macam Kevin de Bruyne justru bersinar di tim rival, bukan?

Baca juga:

Pemain Titipan Chelsea di Vitesse

Akademi Chelsea Pemborosan yang Sia-sia (?)


Pendewasaan Abramvocih

Mourinho dipecat karena ia gagal mendatangkan gelar Liga Champions buat Chelsea. Selepas Mou, ada sejumlah nama lain yang membesut Chelsea seperti Guus Hiddink, Carlo Ancelotti, Roberto Di Matteo, dan Rafael Benitez. Nama-nama di atas adalah manajer yang bisa memberikan trofi buat Chelsea.

Anehnya, pelatih yang mempersembahkan gelar pertama Liga Champions, Di Matteo, justru tidak diperpanjang kontraknya dan digantikan oleh nama lain. Ini tentu menjadi pertanyaan, apakah Roman ingin mengisi Chelsea dengan nama-nama tenar ketimbang yang nama-nama yang mampu menghadirkan prestasi?

Mempertahankan Mourinho bisa menjadi ujian ego Roman. Pasalnya, ada sejumlah pelatih bernama besar yang sedang menganggur saat ini seperti Carlo Ancelotti dan Marcelo Bielsa (ia sedang didekati oleh Swansea City). Mempertahankan Mou berarti komitmen dengan kontrak yang ia tawarkan pada Mourinho. Meskipun uang bisa menghapus komitmen, tapi apalah arti seseorang yang tak bisa memegang janji?

Mourinho adalah Pelatih Hebat

Kepergian Mourinho nyatanya tidak membuat sang pelatih terpuruk. Ia justru memenangi sejumlah gelar dengan berbagai kesebelasan yang ia besut. Sebut saja dengan meraih treble bersama Inter Milan pada musim 2009/2010. Ia pun sempat memenangi La Liga bersama Real Madrid pada musim 2011/2012.

Di saat Chelsea belum bisa melupakan kekalahan di partai final Liga Champions musim 2007/2008, Mou justru meraih gelar Liga Champions untuk kedua kali pada musim 2009/2010. Ia pun menjadi pelatih Inter pertama yang bisa meraih treble—Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions.

Dari sini bisa terlihat kalau Mou bukanlah pelatih yang buruk. Bukan tidak mungkin kalau apa yang dicapai Chelsea musim ini bukanlah kesalahan Mou. Terlebih Mou sendiri menyatakan kalau ia sudah memberikan yang terbaik buat tim, tapi ia merasa dikhianati karena para pemain tidak melaksanakan instruksinya.

Dana 40 juta pounds, daripada dibuang untuk menyingkirkan Mourinho, lebih baik dipersiapkan untuk menambah pemain baru yang sejalan dengan permainan Mou. Kalaupun memang sudah gatal untuk menyingkirkan Mou, Roman bisa bersabar sampai kontraknya habis. Lagipula, apa prestasi yang diinginkan dari sebuah kesebelasan yang pada pekan ke-16 berada di peringkat ke-16 dengan 15 poin?

Kecuali tiba-tiba Chelsea terdegradasi, rasanya tidak ada alasan yang tepat (mengingat biaya 40 juta pounds) untuk memecat Mourinho, bahkan jika pun Chelsea tersingkir dari Liga Champions (dijadwalkan menghadapi Paris Saint-Germain di babak 16 besar) dan Piala FA (dijadwalkan menghadapi Scunthorpe united di third round).

Pada bursa transfer Januari mendatang, ada baiknya pula ketimbang melakukan konsolidasi dengan pemain yang bermasalah dan membikin jengkel, Mou mendatangkan pemain baru; karena kesalahan memang bisa dimaafkan, tapi seringkali tak bisa dilupakan.

foto: dailymail.co.uk

Komentar