Laga Pembuktian untuk Arema Cronus dan Persib Bandung

Analisis

by redaksi

Laga Pembuktian untuk Arema Cronus dan Persib Bandung

Bali Island Cup (BIC) 2016 akan menggelar laga pamungkasnya pada hari Selasa (23/2) sore ini. Tuan rumah Bali United akan menjamu PSS Sleman dalam sebuah laga yang tidak akan berpengaruh banyak, karena memang kedua tim ini sudah tidak memiliki peluang untuk juara. Sementara itu, Arema Cronus sang pemuncak grup akan menghadapi Persib Bandung di pertandingan terakhir. Laga Arema melawan Persib ini bisa disebut sebagai 'final' turnamen BIC karena pemenang dari laga ini akan keluar sebagai juara.

Butuh usaha keras bagi Persib untuk mengalahkan Arema, mengingat tim peraih gelar juara Liga Super Indonesia tahun 2010, akan memulai pertandingan dengan kepercayaan diri yang tinggi usai penampilan spektakuler mereka dengan meraih dua kemenangan dengan selisih yang cukup besar melawan Bali United (3-1) dan PSS Sleman (5-2).

Sementara itu, Persib yang berhasil menang besar 4-2 melawan PSS Sleman, nampak kelelahan dan kepayahan saat ditahan imbang Bali United 1-1 di pertandingan kedua. Menjadi sebuah pekerjaan yang berat bagi Dejan untuk membawa anak asuhnya menundukkan Arema.

Andalkan Mantan Pemain Arema

Dejan bisa memanfaatkan pengalaman Samsul Arif dan Purwaka Yudhi sebagai mantan pemain Arema. Keduanya bisa sedikit memberikan perbedaan dan cukup mengetahui mengenai skema 4-3-3 yang diterapkan oleh Milomir Seslija, yang merupakan skema peninggalan pelatih Joko Susilo.

Meskipun demikian, perlu diperhatikan skema baru Arema sekarang memiliki berbeda dengan pola yang diterapkan Joko Susilo. Dengan Srdjan Lopicic yang bermain lebih bebas dan Dendi yang bermain lebih ke dalam. Ini bisa membuat Hariono, yang memiliki rataan tekel sukses 54% dan intersep sebanyak 4 kali sepanjang Bali Island Cup ini, bekerja lebih keras untuk menutup pergerakan Dendi yang banyak berkreasi dengan  Lopicic di tengah.

Selain itu, Persib juga harus mewaspadai pergerakan "El Loco" Gonzales yang kerap bisa mencari ruang kosong, memantulkan bola, atau bahkan menciptakan ruang bagi rekan satu timnya. Disinilah, peran Purwaka Yudhi dapat diandalkan. Dia yang sudah mengetahui permainan dari "El Loco" bisa bahu-membahu bersama Vladimir Vujovic untuk menghentikan "El Loco" dan juga dua orang yang mengiringi Gonzales di sayap, yaitu Dendi Santoso dan Esteban Vizcarra.

Kembalikan Permainan Pressing Agresif

Setelah permainan pressing agresif sempat hilang di pertandingan melawan Bali United, ketika melawan Arema nanti, Maung Bandung harus kembali kepada menerapkan pressing agresif. Pressing yang tanggung seperti ketika melawan Bali United malah akan membuat Arema Cronus lebih enak dalam menguasai bola dan mendistribusikan bola di depan, karena Arema memiliki Hendro Siswanto dan Srdjan Lopicic. Hendro Siswanto sendiri memiliki rataan operan sukses sebesar 94%, dengan jumlah operan mencapai 85 operan.

Dengan menekan pergerakan Hendro & Lopicic itu, bisa dipastikan serangan Arema akan sedikit terhambat dan peluang Persib untuk melakukan permainan direct khas Dejan bisa muncul. Ini bisa dilakukan apabila Marko Krasic, Kim Jeffrey Kurniawan, ataupun Rahmat Hidayat tidak terlalu lama men-delay bola di tengah dan langsung memberikan umpan ke depan.

Selain itu Samsul Arif juga mesti bermain agresif seperti yang selalu menjadi ciri khas mantan penyerang Persibo Bojonegoro tersebut. Selama gelaran Bali Island Cup ini, Samsul Arif baru mengoleksi 3 tembakan ke gawang dengan hanya 1 tembakan yang mengarah ke gawang (gol penalti vs PSS Sleman), dan mencetak 1 gol. Dejan juga bisa memanfaatkan Samsul Arif untuk membuka ruang karena dia memiliki operan sukses sebesar 85%.

***

Berdasarkan ulasan di atas, hasil imbang kemungkinan akan menjadi hasil akhir pertandingan kedua tim. Dan jika itu terjadi, kita semua tahu, Arema yang akan menjadi juara Bali Island Cup. (sf)

foto: @netmediatama

Komentar