Cara PSG Singkirkan Chelsea di Stamford Bridge

Analisis

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Cara PSG Singkirkan Chelsea di Stamford Bridge

Chelsea kembali takluk di tangan Paris Saint-Germain pada leg kedua babak Liga Champions yang digelar Kamis (10/3) dini hari WIB. Pada laga yang berlangsung di kandang Chelsea, Stamford Bridge, Chelsea kembali takluk dengan skor 1-2 sehingga PSG unggul dengan agregat 2-4.

PSG sebenarnya sempat kesulitan mengembangkan permainan pada babak pertama. Meski sempat unggul lebih dulu, Chelsea tetap tampil percaya diri di depan pendukungnya di mana kemudian mampu menyamakan kedudukan. Hanya saja terdapat beberapa situasi yang membuat mereka tetap kalah pada laga ini.

Pressing Chelsea Sempat Sulitkan PSG

Salah satu perbedaan yang cukup menonjol pada leg pertama dan leg kedua adalah gaya bertahan yang diterapkan Chelsea. Jika pada leg pertama Chelsea memainkan garis pertahanan rendah dan cenderung menunggu datangnya serangan, kali ini Chelsea bermain dengan garis pertahanan tinggi dan sesegera mungkin berusaha merebut bola.

Chelsea yang kembali turun dengan formasi 4-2-3-1, langsung menekan melalui empat pemain depannya. Pedro, Willian, Eden Hazard dan Diego Costa langsung mendekati pemain bertahan PSG yang menguasai bola dan hendak membangun serangan.

Strategi ini cukup berhasil menyulikan PSG mengembangkan permainan. Meski pada akhirnya PSG tetap unggul penguasaan bola, aliran serangan PSG tak berjalan dengan baik. Mereka hanya mampu melepaskan 10 tembakan, lebih sedikit dari Chelsea yang mencetak 15 tembakan.

PSG Mengakali Kehilangan Verratti

Selain pressing Chelsea menyulitkan skema serangan PSG, absennya Marco Verratti pun berdampak besar pada permainan PSG secara menyeluruh. Adrien Rabiot, pengganti Verratti, lebih difungsikan sebagai perebut bola ketimbang pengatur serangan.

PSG lantas mengubah permainannya. Untuk masuk ke sepertiga akhir, mereka tak terlalu mengandalkan serangan dari tengah seperti pada leg pertama, melainkan memanfaatkan kedua sayap. Dan skema ini terbilang berhasil di mana dua gol PSG terlahir dari umpan silang.

Pada gol pertama, Rabiot memanfaatkan umpan Ibrahimovic dari sisi kiri pertahanan Chelsea. Sementara pada gol kedua, Ibrahimovic mendapatkan umpan silang dari Angel Di Maria dari sisi kiri. Bahkan skema kedua gol ini bisa dibilang hampir serupa.

Chelsea Lemah di Sisi Kanan

Meski dua gol PSG tercipta dari kedua sayap, namun sebenarnya sisi kanan pertahanan Chelsea-lah yang berhasil di eksploitasi lini depan PSG. Lebih spesifik, Cesar Azpilicueta menjadi weak point di lini pertahanan Chelsea pada laga ini.

Pada gol pertama, ia menjadi pemain yang gagal mengantisipasi umpan silang Ibrahimovic di mana kemudian ia kalah berduel dengan Rabiot. Sementara pada gol kedua PSG, ia membiarkan Di Maria bisa mengirimkan umpan silang dengan leluasa. Perbedaan gol pertama dan kedua, gol pertama Ibrahimovic bergerak ke sayap dengan masuk dari area tengah, sementara pada gol kedua, PSG kala itu memang menyerang melalui sisi kiri.

Di sisi kiri, Kennedy memang bermain lebih baik. Jika Azpilicueta hanya mencatatkan satu kali tekel dari empat percobaan serta dua intersep dan satu sapuan, Kennedy mencatatkan lima tekel berhasil dari enam percobaan. Empat intersep dan satu sapuannya membuat Lucas Moura yang lebih sering beroperasi di sisi kanan penyerangan PSG tak mampu berbuat banyak hingga akhirnya digantikan Javier Pastore.

Serangan Chelsea Mengendur Setelah Diego Costa Ditarik Keluar

Kebobolan lebih dulu pada menit ke-16, Chelsea mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-27. Gol tersebut dicetak oleh penyerang timnas Spanyol, Diego Costa.

Costa memang mampu menebar ancaman pada laga ini. Ia mencatatkan empat tembakan yang tiga di antaranya mengarah ke gawang (satu menjadi gol). Selain itu, ia berhasil mencatatkan tiga dribel berhasil dari lima percobaan.

Ia juga cukup berkontribusi ketika Chelsea memainkan pressing di lini pertahanan PSG. Mantan penyerang Atletico Madrid ini  tercatat tiga kali melakukan tekel dan hanya sekali ia berhasil dilewati pemain PSG.

Namun Diego Costa mengalami cedera dan harus ditarik keluar sejak menit ke-60. Sejak saat itu, posisinya yang digantikan Bertrand Traore, membuat serangan Chelsea mulai mengendur dan pressing Chelsea tak lagi seefektif babak pertama. Padahal sebelum Costa ditarik keluar, situasi masih 1-1 dan Chelsea sedang mengambil alih permainan.

foto: Telegraph

Komentar