Arema Cronus Taklukkan Persiba Balikpapan dengan Manfaatkan Skema Bola Mati

Analisis

by Redaksi 34

Redaksi 34

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Arema Cronus Taklukkan Persiba Balikpapan dengan Manfaatkan Skema Bola Mati

Arema sukses mempersembahkan kemenangan untuk Aremania di laga perdana mereka di ISC A, Minggu (1/5) malam WIB, kala menghadapi Persiba dengan skor 2-0. Gol kemenangan Arema dicetak oleh kapten tim, Hamka Hamzah, pada menit ke-11 dan Christian Gonzales pada menit ke-33.

Hampir semua pemain yang diturunkan oleh Arema di laga ini adalah skuat yang tampil saat Piala Bhayangkara. Satu nama baru yang mengisi line up adalah Syaiful Indra Cahya, yang pada Piala Bhayangkara lalu memperkuat Sriwijaya FC. Sementara tim tamu yang bermain dengan formasi 4-4-2, memainkan dua winger-nya, Oktovianus Maniani dan Rahel Radiansyah, di posisi striker.

Meski menguasai jalannya pertandingan serta baik dalam membangun serangan, Arema terlihat kesulitan di lini depan, utamanya di depan gawang Persiba. Bagaimana tidak? Singo Edan yang menguasai bola lebih banyak, hanya mampu melepaskan delapan tembakan. Dua gol Arema di laga ini bahkan berawal dari set piece.

Duet Dirkir Glay dan Ledi Utomo di lini belakang Persiba, memang menjadi persoalan Arema di laga ini. Dua striker Arema, Christian Gonzales yang masuk sejak menit pertama dan Gustavo Giron yang menggantikan Gonzales di babak kedua, bahkan sulit untuk lepas dari kawalan ketat keduanya.

Baiknya performa duet bek tengah Persiba tersebut ditunjang oleh peran Antonio Telles di pos gelandang jangkar. Pemain yang sempat memperkuat Persiraja Banda Aceh ini juga kerap tampil baik saat melakukan cover terhadap dua bek tersebut.

Kegagalan Arema mencetak gol dari permainan terbuka juga disebabkan oleh minimnya kreasi serangan dari lini tengah mereka. Lini tengah yang diisi oleh trio Hendro Siswanto, Srdjan Lopicic, dan Raphael Maitimo, memang tidak tampil sebaik Piala Bhayangkara.

Meski demikian, buruknya penampilan Arema saat permainan terbuka ditutupi oleh baiknya mereka kala melakukan set piece. Gol Gonzales dan Hamka di pertandingan ini menunjukkan bahwa Arema tidak hanya memiliki pola saat mengeksekusi tendangan bebas. Tapi juga, baiknya penempatan bola yang mereka lakukan dan juga positioning pemain saat menghadapi bola.

Baiknya set piece Arema juga “dibantu” oleh penampilan kiper Persiba, Satya Beny, yang tampak menjadi kelemahan tim. Beberapa kali kiper bernomor punggung 23 ini terlihat kurang cepat saat mengambil keputusan ketika Arema menguasai bola di kotak penalti Persiba.

Selain Beny, lini depan juga menjadi masalah Persiba. Bagaimana tidak? Okto yang dijadikan ujung tombak tim di laga ini juga bermain tidak terlalu baik. Pasalnya, di laga ini ia dipasang sebagai goal getter, akibat tidak adanya ujung tombak jempolan di tim berjuluk Beruang Madu ini.

Imbasnya bola-bola lambung yang kerap dimainkan Persiba gagal menjadi peluang emas lantaran terlebih dulu dipotong oleh dua bek tengah Arema, Hamka Hamzah dan Goran Gancev, yang berpostur tinggi besar.

Sejatinya, Persiba tidak bermain terlalu buruk. pressing yang mereka lakukan, terutama di kanan daerah permainan mereka, terbilang cukup sukses. Selain itu, baiknya Persiba dalam melakukan set piece juga membuat mereka sempat memiliki beberapa peluang emas. Salah satunya, tembakan eks pemain Sriwijaya FC, Siswanto, di babak kedua.

Dengan hasil ini, Arema untuk sementara duduk di peringkat pertama ISC A 2016 menggeser Bhayangkara Surabaya United, yang pada pertandingan sebelumnya mengalahkan Barito Putra dengan skor 2-1 di Stadion 17 Mei Banjarmasin.

ed: fva

Komentar