Analisis Pertandingan Real Madrid vs Atletico Madrid

Analisis

by Dex Glenniza

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Analisis Pertandingan Real Madrid vs Atletico Madrid

Atletico Madrid menekan Real Madrid hingga ke daerah Real. Mereka tidak membiarkan Real untuk bisa mambangun serangan dari belakang.

Gareth Bale mencoba menembus pertahanan Atletico dengan giringan bolanya. Ini membuat Gabi terpaksa melanggarnya di ujung kotak penalti. Tendangan bebas kemudian diambil oleh Bale, ia mengoper kepada Casemeiro yang langsung menembak. Tembakannya masih bisa diselamatkan oleh Jan Oblak dengan kakinya. Penyelamatan yang baik dari Oblak.

Dribel Bale kembali menghantui pertahanan Atletico melalui sayap kanan Real. Sejauh ini Bale adalah pemain yang paling merepotkan, terutama untuk Filipe Luis yang bermain sebagai bek kiri.

Atletico melakukan break cepat melalui Antoine Griezmann. Carvajal terpaksa melanggarnya dan mendapatkan kartu kuning.Gol dari Sergio Ramos di menit ke-15! Hasil umpan silang dari sebuah eksekusi tendangan bebas Toni Kroos dari sisi kanan pertahanan Atletico. Bola berhasil disambar Bale untuk kemudian disambut lagi oleh Ramos. Real unggul 1-0, namun gol tersebut berbau offside.

Sama seperti saat melawan Bayern Munchen di semifinal leg kedua, Real bisa memecah pertahanan kokoh Atletico melalui umpan silang dan bola panjang. Meskipun gol berbau offside, tapi cara ini sejauh ini adalah cara yang ampuh. Atletico harus bermain lebih terbuka dan menekan setelah ketinggalan 1-0 ini.

Kalau pendekatan Real dalam gol pertama mirip dengan Bayern, maka pendekatan mereka ketika bertahan setelah unggul juga mirip ketika mereka bermain di semifinal leg kedua menghadapi Manchester City. Garis pertahanan mereka menjadi lebih rendah, sehingga para pemain Atletico kesulitan untuk mencetak peluang seperti biasanya, yaitu melalui umpan terbosan.

Turun minum. Real Madrid unggul 1-0 atas Real Madrid di San Siro, Milan. Real menguasai penguasaan bola dengan 51,9% berbanding 48,1%; tapi kedua kesebelasan sama-sama melepaskan 5 buah tembakan dan82% operan sukses.

Real banyak melakukan distribusi di tengah lapangan, mengoper bola ke kanan, kiri, atau belakang, jarang ke depan. Hal ini mereka lakukan untuk memancing garis pertahanan Atletico agar naik. Lagipula setelah tertinggal, Atletico menaikkan pressing mereka sampai ke sepertiga pertahanan Real. Kali ini Real yang terlihat lebih bermain untuk bertahan dan menyerap serangan Atletico.

Babak kedua akan dimulai. Pergantian pemain dari Atletico, Augusto Fernandez digantikan oleh Yannick Carrasco. Carrasco akan bermain di sisi kiri, sedangkan Koke dan Saul Niguez akan pindah ke tengah; Griezmann ke sayap kanan. Maka Atleti akan bermain lebih menyerang dengan 4-3-3.

Atletico langsung mendapatkan hadiah penalti setelah Fernando Torres dilanggar oleh Pepe. Eksekusi penalti dari Griezmann membentur mistar gawang Keylor Navas. Kedudukan masih 1-0 untuk keunggulan Real.

Isco masuk menggantikan Kroos. Sepertinya Zinedine Zidane ingin Real lebih banyak melakukan penetrasi melalui dribel, karena pertahanan Atletico kali ini lebih sering terpancing untuk melakukan pelanggaran (sejauh ini 10 kali), sementara pelanggaran menghasilkan set piece yang bisa dimanfaatkan menjadi umpan silang.

Karim Benzema digantikan oleh Lucas Vazquez. Ini membuat Cristiano Ronaldo berpindah ke depan, sementara Vazquez di sayap. Ronaldo tidak perlu terlalu banyak membantu bertahan, dan sekaligus akan membuat Real menambah kecepatan ketika melakukan serangan balik.

Umpan Juanfran dari kanan langsung diselesaikan oleh Carrasco di kiri. Gol untuk Atleti! Kedudukan imbang 1-1 ketika Real sudah kehabisan jatah pergantian pemain.

Setelah imbang, Real terlihat belum mengubah cara bermainnya. Mereka masih menunggu untuk diserang dan kemudian melakukan serangan balik. Ini juga tidak biasa bagi Atletico yang sebenarnya sejauh musim ini justru bermain lebih defensif.

Wilayah tengah Real dan Atletico sama-sama sulit ditembus. Itu lah kenapa kedua kesebelasan sama-sama memanfaatkan lebar lapangan untuk membangun serangan mereka.

Full time di San Siro, Real 1-1 Atletico. Pertandingan dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.

Sejauh ini Carrasco menjadi pemain yang memberi "pencerahan" bagi Atletico. Ia mencetak satu gol dari satu tembakan, 88% operan sukses, satu peluang, dua buah umpan silang, dan 4 dribel (2 sukses).

Bale dan Ronaldo terlihat terpincang-pincang di babak kedua extra time ini. Apakah ini artinya Real akan kekurangan kecepatan mereka ketika melakukan serangan? Jika iya, maka ini akan menjadi keunggulan untuk Atletico. Apalagi Atletico masih memiliki jatah dua pergantian pemain lagi, sementara Real sudah kehabisan jatah pergantian pemain.

Babak perpanjangan waktu sudah selesai, kedudukan masih 1-1. Maka pertandingan akan dilanjutkan ke babak adu penalti.

Real Madrid akhirnya memenangkan pertandingan dengan skor 5-3 di babak adu penalti. Ronaldo menjadi penendang penentu setelah sebelumnya tendangan juanfran membentur tiang gawang. Dengan gelar ini, Real berhasil mencetak undecima alias sebelas kali juara Liga Champions UEFA!

Real Madrid: Navas; Carvajal (Danilo `51), Ramos, Pepe, Marcelo; Casemiro, Kroos (Isco `71), Modric; Bale, Ronaldo, Benzema (Lucas Vazquez `76).

Atletico Madrid: Oblak; Juanfran, Savic, Godin, Filipe Luis (Lucas Hernandez `108); Saul, Gabi, Augusto (Carrasco `45), Koke (Thomas Partey `115); Griezmann, Torres.

Komentar