Spanyol Menang Lawan Ceko dengan Susah Payah

Analisis

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Spanyol Menang Lawan Ceko dengan Susah Payah

Pertandingan perdana Spanyol berbuah manis karena langsung menghasilkankemenangan. Mereka berhasil mengatasi Republik Ceko dengan skor 1-0 di Stadion Municipal, Toulouse, Senin (13/6).

Gol semata wayang dicetak melalui sundulan Gerard Pique pada menit 87`. Ia berhasil menanduk bola tersebut hasil dari umpan silang Andres Iniesta dari sisi kiri.

Susunan Pemain

Spanyol tidak banyak berubah dari segi permainannya. Masih mengandalkan umpan-umpan pendek dan terobosan ke sepertiga akhir lawannya. Begitu pun soal formasi. Spanyol masih menggunakan formasi 4-3-3. Alvaro Morata yang dikabarkan belum bugar karena baru sembuh cedera, dimainkan pada laga ini.

Sementara Ceko menggunakan formasi 4-2-3-1. Ada perubahan posisi pemain yang dilakukan pelatihnya, Pavel Vrba. Yatu Gebre Selassie yang posisi aslinya full-back kiri, dijadikan winger kanan pada laga ini. Sementara posisi full-back kiri ditempati David Limbersky.

Ceko Menumpuk Pemainnya di Sepertiga Akhir Pertahanan Sendiri

Sebetulnya Spanyol harus mati-matian bisa mencetak gol tersebut. Bayangkan Spanyol cuma mencetak satu gol dari 18 kali percobaan tendangan ke gawang lawan selama 90 menit laga. Atas asumsi itulah yang akan dibahas pada analisis pertandingan ini. Yaitu bagaimana pertahanan Ceko membuat Spanyol kesulitan mencetak gol dari berbagai kesempatannya.

Ceko bermain bertahan selama pertandingan tersebut. Mereka menerapkan formasi 4-2-3-1, namun berubah menjadi 4-4-2 ketika bertahan. Dua pemain depan yang disisakan Ceko adalah Tomas Necid dan Ladislav Krejci. Sementara winger dan gelandang serang lebih mundur ke belakang menjadikan Ceko bertahan dengan empat pemain tengah.

Bahkan Selassie sering turun ke belakang ketika Spanyol mulai masuk ke daerah pertahananya. Apalagi kecenderungan serangan Spanyol selalu diarahkan ke sisi kanan pertahanan Ceko. Pergerakan itu membuat Ceko menumpuk para pemainnya di lini belakang. Mereka bisa bertahan dengan lima pemain di pertahanannya. Bahkan bisa sampai enam pemain jika Jaroslav Plasil masuk ke dalam kotak penaltinya sendiri.

Tumpukan pemain Ceko itu membuat Spanyol kesulitan mencetak gol. Beberapa operan-operan Spanyol berhasil diintersepsi lawan. Percobaan tendangan pun sering diblok para pemain bertahan Ceko. Total 11 tendangan berhasil diblok Ceko di sepertiga akhir pertahanannya sendiri. Selain beberapa umpan silang atau terobosan, terkadang Spanyol melakukan percobaan lain melalui tendangan-tendangan jarak jauh. Tentunya hal itu tidak lepas dari menumpuknya pemain Spanyol di pertahanannya sendiri.

Hingga akhirnya Andres Iniesta mengubah cara bermainnya pada laga tersebut. Awalnya ia jarang berlama-lama menguasai bola. Iniesta lebih memilih langsung mengalirkan bola ketika baru mendapatkannya. Tapi kebuntuan serangan Spanyol membuatnya lebih berani melakukan dribel ke seprtiga akhir pertahanan Ceko. Sehingga bek lawan mulai terpancing untuk meninggalkan posnya. Sebelumnya hanya pergerakan Morata saja yang beberapa kali memancing bek Ceko meninggalkan kotak penaltinya sendiri.

Dan hingga akhirnya Iniesta melepaskan umpan silang yang menjadi gol semata wayang Spanyol. Inesta melepaskan umpan silang yang bisa disundul dengan baik oleh Pique. Keberadaan Pique di dalam kotak penalti Ceko pun bukan tanpa alasan. Sebab negatifnya permainan Ceko membuat Spanyol bermain dengan pertahanan garis tinggi. Selama pertandingan pun Sergio Ramos dan Pique banyak beroperasi di tengah lapangan.

Komentar