William Carvalho dan Ketertarikan Ngengat Pada Cahaya

Cerita

by Ardy Nurhadi Shufi Pilihan

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

William Carvalho dan Ketertarikan Ngengat Pada Cahaya

Banyak hal yang menjadi sorotan pada laga final Piala Eropa 2016 yang mempertemukan Portugal dan Prancis. Namun bukan cederanya Cristiano Ronaldo atau juaranya Portugal yang cukup menarik perhatian saya, melainkan ngengat yang menjadi bahan perbincangan selama laga final berlangsung, termasuk ngengat yang menghinggapi wajah Ronaldo saat ia menangis karena cedera.

Dailymail melaporkan terdapat ribuan ngengat ‘menginvasi’ Stade de France. Bahkan sebelum pertandingan berlangsung, ngengat tersebut mengganggu para pemain Portugal dan Prancis yang melakukan pemanasan.

Kedatangan para ngengat ke stadion ini tak lepas dari terang benderangnya stadion Stade de France. Dikabarkan lampu-lampu di seluruh stadion ini terus menyala bahkan sehari sebelum pertandingan berlangsung, hal inilah yang menarik perhatian ngengat dari segala penjuru.

Berbicara ngengat di Piala Eropa, saya langsung terbersit pada sosok William Carvalho yang tampil pada laga tersebut. Bagi saya, gelandang Sporting Lisbon ini menjalankan peran seperti ngengat saat tampil menghadapi Prancis. Dan lebih dari itu, peran William Carvalho begitu vital bagi Portugal di final.

Ngengat merupakan hewan yang tertarik pada cahaya. Namun perjalanan para ngengat ke Stade de France merupakan buah dari kebingungan mereka sendiri karena ngengat biasanya menjadikan cahaya bulan untuk menavigasi perjalanan mereka. Cahaya bulan dijadikan titik acuan yang relatif statis guna mengukur arah tujuan oleh para ngengat.

Sementara itu jika William Carvalho adalah ngengat, maka Antoine Griezmann adalah cahayanya. Griezmann menjalani laga final sebagai pusat perhatian. Torehan enam gol yang ia ciptakan sepanjang perhelatan Piala Eropa 2016 menjadikannya pencetak gol terbanyak turnamen.

Ketika pertandingan berlangsung, semua orang pun seolah menanti aksi atau gol dari Griezmann. Tapi dalam setiap pergerakan penyerang Atletico Madrid tersebut, William Carvalho terus mengikutinya; seperti ngengat mengikuti cahaya.

Namun berkat penampilan William Carvalho, Griezmann tak berkutik. Hal tersebut tak lantas membuat Griezmann mendapatkan kritikan. Bagaimanapun, Griezmann tampil cemerlang dan menarik perhatian pada Piala Eropa 2016 ini. Griezmann tetap bercahaya, seperti lampu yang tak padam meski terganggu ngengat.

William Carvalho sendiri memang menjalani hidup seperti ngengat yang mengikuti cahaya. Ia bukan seorang pemuda yang berasal dari Portugal. Ia tinggal di Portugal setelah beberapa tahun menghabiskan masa kecilnya di kota kelahirannya, Luanda, Angola.

William Carvalho masuk akademi Sporting Lisbon pada usia 13 tahun. Dua tahun berselang, ia sudah mendapatkan panggilan dari timnas Portugal U17. Segala jenjang usia muda timnas Portugal pun ia jajaki hingga Portugal U21.

Pada usia 20 tahun, William Carvalho sebenarnya mendapatkan panggilan dari Federasi Sepakbola Angola untuk memperkuat timnas senior. Namun ia menolaknya, ia tak tertarik mengikuti kakek dan pamannya, Praia dan Afonso, yang menjadi pemain Angola. William Carvalho lebih memilih memperkuat Portugal yang mengikuti Piala Eropa U21.

Wajar tentunya bagi seorang pemuda berbakat seperti William Carvalho lebih memilih Portugal ketimbang Angola. Portugal tentunya lebih bercahaya dibandingkan Angola untuk memberikannya karier yang lebih menjanjikan.

Kesalahan navigasi pada ngengat menjadikan cahaya lampu, bahkan cahaya lilin, sebagai cahaya bulan yang memang merupakan hal yang lumrah. Apalagi ada teori lain yang menyebutkan bahwa ngengat akan lebih tertarik pada cahaya ultaviolet lampu karena bisa memberikan kehangatan, terlebih karena mereka termasuk hewan nokturnal.

Sementara itu dengan Portugal tampil sebagai juara pada laga final tersebut, hal ini menunjukkan bahwa William Carvalho tak melakukan kesalahan navigasi dalam kariernya. Gol semata wayang Ederzinho Macedo Lopes alias Eder menjadi penanda kemenangan Portugal dan membuat Portugal yang sebelumnya dianggap sebelah mata pun dipastikan akan menjadi pusat perhatian sepakbola Eropa.

Dan tentu saja, di balik kesuksesan Portugal, terdapat peran besar William Carvalho yang menjadi andalan di lini tengah. Berkat aksinya Griezmann yang menjadi momok bagi lini pertahanan lawan tak mampu berbuat banyak. Ya, seperti ngengat, pada akhirnya William Carvalho pun menikmati kehangatan (baca: kesuksesan) bersama timnas Portugal yang kian bercahaya.

foto: pixabay

Komentar