Gabriel Barbosa, Wonderkid Potensial Penerus Neymar

Cerita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Gabriel Barbosa, Wonderkid Potensial Penerus Neymar

Sudah bukan rahasia lagi bahwa Santos punya reputasi menerbitkan pemain kelas dunia. Dari Pele, Robinho, sampai Neymar, menorehkan sejarah di sana dan menjadi bintang di sepakbola seluruh dunia. Bahkan, kepindahan Neymar ke Barcelona pada 2013 sempat mengguncang bursa transfer karena nilainya mencapai 88,2 juta euro.

Ketika Neymar hijrah, Santos tidak terlalu khawatir karena sudah menyiapkan penggantinya sejak jauh-jauh waktu. Santos telah mempersiapkan pengganti Neymar kepada anak 16 tahun yang berbakat saat itu, yaitu Gabriel Barbosa. Ia adalah pemain yang ditemukan Zito, mantan Pemain Santos, saat bermain futsal. Waktu itu, pemain kelahiran Sao Paolo tersebut masih berusia delapan tahun.

Awalnya Barbosa ingin memulai karier sepakbolanya di akademi Sao Paulo, namun ayahnya adalah pendukung Santos. Alhasil Barbosa justru dikirimkan ke akademi klub sepakbola idola ayahnya tersebut. Upaya ayahnya itu berbuah hasil. Barbosa mampu bersinar bersama akademi Santos atas 600 gol yang dicetaknya dalam kurun waktu delapan tahun. Atas rentetan golnya itulah ia djuluki Gabigol.

Atas raihannya itu jugalah Barbosa diberikan kesempatan untuk berlatih dengan skuat senior Santos pada 2012 oleh Muricy Ramalho, Pelatih Santos saat itu. Promosinya Barbosa diiringi dengan kesepakatan jangka panjang dengan klausul penjualan sebesar 50 juta euro. Kemudian ia melakukan debutnya di skuat senior dalam usia 16 tahun, sekaligus mengantisipasi kepergian Neymar ke Barcelona pada Mei 2013. Sekarang, Barbosa sudah mencetak 24 gol dari 92 penampilannya bersama Santos sejak 2013 silam.

Gaya Permainan Barbosa

Pada dasarnya, Barbosa tidak memiliki postur tubuh proposional seperti penyerang Eropa pada umumnya. Ia tidak lebih tinggi, besar dan kekar seperti Karim Benzema, Zlatan Ibrahimovic, Edinson Cavani, atau Gonzalo Higuain. Dengan tinggi 178 cm dan berat 73 kg, Barbosa punya kekurangan dalam duel-duel udara; Salah satu elemen penting yang harus dimiliki penyerang tengah di Eropa pada umumnya.

Tapi postur tubuhnya itu berhasil diakali dengan kerja kerasnya di lapangan. Barbosa bukanlah tipikal penyerang yang sering menunggu di kotak penalti untuk mendapatkan umpan-umpan matang dari rekan-rekannya. Ia justru lebih sering bermain melebar, terutama ke sisi kanan. Di sanalah ia mengandalkan kemampuan teknisnya dalam mendribel bola. Seperti yang sudah sering terjadi, pergerakan Barbosa memberikan ruang bagi rekan-rekannya di pertahanan lawan.

Selain itu, ia juga merupakan pengirim umpan yang baik dari pergerakannya yang melebar.Senjata andalan Barbosa adalah kekuatan kaki kirinya. Ia merupakan pemain yang mengandalkan kaki kirinya untuk melepaskan tendangan dan umpan-umpan matang di pertahan lawan.

Maka dari itu ia sering bergerak melebar ke kanan karena bisa menusuk ke tengah, lalu melepaskan tendangan keras mengandalkan kaki kirinya. Walau Barbosa masih berusia 19 tahun, tapi ia adalah pemain yang tenang, sehingga permainannya cukup efisien untuk pesepakbola seumurannya.

Saga Transfer Barbosa di Tengah Olimpiade

Barbosa sering dibandingkan dengan Neymar. Sebab pemain Santos bernomor 10 itu datang ketika Neymar pergi dari klub yang membesarkannya. Hanya saja Barbosa kurang mencolok dibanginkan seniornya itu. Hal itu wajar karena sejarah Neymar di Santos dan Tim Nasional (timnas) Brasil lebih banyak ketimbang Barbosa, sementara Barbosa baru dikenal secara umum setelah namanya tercantum dalam skuat Brasil di Copa America Centenario 2016.

Tapi fenomena transfer Barbosa hampir mirip dengan Neymar seiring dengan banyaknya klub yang meminatinya. Arsenal sudah mencuri start sejak bursa transfer Januari 2016. Mereka terus mencoba mendapatkan kesepakatan dengan Barbosa sebelum bursa transfer musim panas dibuka, sebelum Copa America Centenario 2016 dimulai. Kemudian Barcelona, Chelsea, Manchester United, dan Hebei China Fortune, pun ikut-ikutan mengintainya.

Barbosa pun tidak menutup diri kalau dirinya ingin berkarir di Eropa, apalagi jika mencapai karir seperti Neymar. "Itu impian saya," singkat Barbosa seperti dikutip dari The Sun.

Seiring waktu berjalan, peminat Barbosa semakin banyak. Real Madrid, Borussia Dortmund, dan Juventus, pun mengincarnya. Pergerakan itu disusul Internazionale Milan, Leicester City, dan West Ham United. Sementara Santos sebagai kesebelasan pemiliknya pun tidak ingin kalah. Mereka mengklaim sudah sepakat menjalin perpanjangan kontrak dengan Barbosa sampai 2021 nanti. Namun sang pemain menyanggah klaim tersebut.

"Tidak, masih belum ada kesepakatan. Presiden akhirnya berbicara, tetapi tidak ada yang dikonfirmasi. Kami hanya berbicara saja. Orang tua saya dan wakil saya yang berbicara. Mereka juga memiliki beberapa hal untuk dibahas. Saya punya proposal, tapi belum ada yang dikonfirmasi. Saya perlu berbicara dengan orang tua dan wakil saya. Kita akan berbicara dan menyelesaikannya secara perlahan," ujar Barbosa seperti dikutip dari ESPN FC.

Spekulasi transfer Barbosa pun semakin berkembang. Mulai dari Chelsea yang sudah mengajukan tawaran dan ditolaknya, sampai Barcelona yang sudah mengirimkan wakilnya untuk bertemu dengan agen dan keluarga Barbosa. Di sisi lain, Barbosa sempat menegaskan ingin fokus memperkuat Brasil di Olimpiade 2016 terlebih dahulu.

Maka saga transfer Barbosa harus dijalani dengan kesabaran sampai Olimpade 2016 berakhir. Atau sampai ada klub yang berhasil meyakinkan agen dan keluarga Barbosa itu sendiri. Sebab ia sedang membutuhkan panggung baru seperti Gabriel lainnya yang sudah lebih dulu berada di Eropa bersama Manchester City.

Sumber lain: Bleacher Reports, Express, Mirror.

Komentar