Menentukan Nasib Dua Sektarian Lewat Old Firm Derby

Cerita

by Redaksi 34

Redaksi 34

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Menentukan Nasib Dua Sektarian Lewat Old Firm Derby

Laga akbar antara dua kesebelasan kota Manchester, Manchester United dan Manchester City bakal digelar akhir pekan ini di Old Trafford. Berbekal pemain dan pelatih bernama besar, sebutan akbar begitu pantas disematkan untuk laga ini.

Pertandingan antar kedua kesebelasan bukan hanya memunculkan siapa yang berhak menyandang kesebelasan terbaik di Manchester, tapi juga memunculkan siapa kesebelasan yang investasinya berbanding lurus di lapangan, Manchester United dengan nilai skuat 534,25 juta euro atau skuat Manchester City yang memiliki total harga 518 juta euro.

Nun jauh di sebelah utara Britania Raya, di kota bernama Glasgow, akan terjadi pula pertandingan antar dua kesebelasan yang berada di kota tersebut, Celtic dan Rangers. Pertandingan antar kedua kesebelasan yang akrab disebut dengan Old Firm Derby, ini juga bakal digelar pada akhir pekan ini.

Laga ini pun menyedot perhatian banyak orang, tak terkecuali penduduk Skotlandia, dan utamanya warga Glasgow. Pasalnya, laga ini akan menjadi pertandingan perdana Celtic dengan Rangers, setelah Rangers kembali ke Liga Primer Skotlandia usai mereka diambil alih kepemilikannya pada tahun 2012 lalu.

Tak heran, meski kedua kesebelasan tak lepas dari investasi besar-besaran seperti hal-nya derby Manchester, Old Firm Derby tak akan bisa lepas dari satu hal: persaingan antar sektarian. Derby ini pun tak akan hanya memunculkan nama kesebelasan terbaik di kota Glasgow tapi juga pembuktian siapa sekte terbaik di kota tersebut.

***

Persaingan antara kedua kesebelasan tak langsung muncul ketika Rangers dan Celtic didirikan. Saat itu, Rangers yang berdiri pada 1872 bahkan dianggap bukan lawan yang sepadan bagi Celtic yang baru didirikan pada 15 tahun kemudian atau 1887.

Perubahan derajat antar kedua kesebelasan menjadi seimbang terjadi ketika Celtic mulai semakin besar, baik dari dukungan atau secara nama. Persaingan yang antar kedua kesebelasan bukan hanya dari faktor keyakinan, tapi juga pilihan politik seseorang hingga rasial.

Api persaingan antar kedua kesebelasan semakin memanas ketika prestasi Celtic mulai meninggalkan Rangers. Empat gelar yang mereka raih pada medio 1890-an membuat Rangers sakit hati. Sakit hati Rangers semakin kentara ketika Liga Skotlandia memasuki tahun 1965 hingga 1981. Pasalnya, di era tersebut, 13 gelar juara berhasil didapatkan oleh Celtic, sementara saudara tuanya hanya berhasil mengoleksi tiga gelar.

Tak heran, dominasi fans Rangers mereka luapkan di era tersebut. Pada final Piala Skotlandia 1980, ratusan suporter Rangers yang geram karena kesebelasan pujaan mereka kalah melawan Celtic memasuki lapangan usai ada salah satu penggemar Celtic yang mengejek mereka. Kejadian anarkis pun tak bisa dihindarkan, penonton bersenjatakan kayu dan besi pun saling berkelahi di lapangan.

Seiring berkembangnya waktu, prestasi Rangers mulai menanjak. Dominasi Celtic sudah tak sebesar dulu lagi. Rangers bahkan berhasil menjuarai Liga Skotlandia yang digelar pada 1988 hingga 1997. Diubahnya kompetisi teratas di Skotlandia, pada era 1998 dan 2013 membuat Rangers menjadi lawan seimbang Celtic.

Bangkrutnya Rangers pada 2012 mengubah peruntungan kesebelasan ini. Mereka pun diharuskan oleh Federasi Sepakbola Skotlandia untuk merangkak dari divisi terbawah (Divisi Empat Liga Skotlandia) dan dianggap bukan lagi lawan Celtic. Pendukung Celtic bahkan membuat pengumuman di surat kabar Scottish Sunday Herald bahwa Rangers telah tiada, karena status mereka yang turun divisi serta pergantian pemilik baru.

Namun seiring kuatnya tekat mereka untuk bangkit, Rangers hanya butuh tiga musim untuk kembali ke divisi teratas. Musim 2016/17 menjadi musim perdana mereka di Liga Primer Skotlandia.

***

Meski laga ini adalah pertandingan perdana Celtic dengan Rangers di Liga Primer Skotlandia dalam tiga musim terakhir, namun pertandingan ini tetap Old Firm Derby. Pertandingan Old Firm Derby pun tetap akan ditunggu oleh pendukung Rangers, yang tujuannya telah mereka tetapkan: mempermalukan Celtic di Liga Primer Skotlandia.

Sementara pendukung Celtic, meski menganggap laga ini tak seakbar yang lalu-lalu, mereka telah menyiapkan sambutan. Spanduk bertuliskan “Pendukung Rangers, kalian tak kami rindukan” bahkan telah mereka siapkan.

Komentar