Napoli vs Roma, Misi Mengamankan Jarak dengan Juventus

Taktik

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Napoli vs Roma, Misi Mengamankan Jarak dengan Juventus

Pertarungan antara Napoli melawan AS Roma, Sabtu (15/10), tidak sangsikan lagi bakal berjalan sengit. Jarak keduanya di klasemen sementara hanya berbeda satu poin dengan Napoli 14 poin dan AS Roma 13 poin. Maka bukan tanpa alasan jika pertemuan bertajuk Derby del Sole (Derby Matahari) di Stadion San Paolo akan begitu menentukan. Secara raihan beberapa musim terakhir, Napoli dengan Roma seolah bernasib serupa.

Keduanya selalu berada di bawah bayang-bayang Juventus. Jika tidak berada di peringkat dua, ya terpaksa duduk di peringkat tiga klasemen akhir musim. Kedua kesebelasan itu juga kehilangan pemain andalannya karena direkrut Juventus pada bursa transfer musim panas lalu. Napoli harus rela kehilangan Gonzalo Higuain yang merupakan mesin golnya selama tiga musim. Sementara Roma kehilangan Miralem Pjanic sebagai playmaker andalannya selama lima musim.

Perekrutan itu tidak hanya membuat Juventus semakin kuat menjadi calon juara, tapi jelas melemahkan Napoli dan Roma. Sejauh ini pun sudah terbukti dengan kesenjangan empat poin antara Napoli dengan Juventus yang memuncaki klasemen sementara. Nanti, Napoli dengan Roma pun akan saling berhadapan pada pekan ke-8 Serie-A 2016/2017. Barang siapa yang akan kalah pada laga ini, sementara Juventus bisa mengalahkan Udinese, mengejar Juventus akan menjadi lebih sulit.

"Napoli dan Roma adalah ancaman untuk Juventus. Dan mereka tidak harus melihat klasemen. Sejauh ini mereka belum 100 persen, tapi mereka bisa bertarung dengan Juventus untuk gelar. Napoli lebih baik di dalam penguasaan bola, Roma mematikan ketika menyerang dengan cepat. Keduanya lengkap untuk menjadi rival Juventus," ujar Carlo Ancelotti, pelatih asal Italia yang saat ini menangani Bayern Munich, seperti dikutip dari Football-Italia.

Bisa dikatakan bahwa kedua kesebelasan ini mengalami kemunduran. Keduanya masih inkonsistensi di Serie-A 2016/2017 sejauh ini. Pertandingan terakhir Napoli di Serie A 2016/2017 harus menelan kekalahan dari Atalanta dengan skor 1-0. Mereka juga sempat ditahan Genoa pada pekan ke-4. Begitu pun dengan Roma. Skuat besutan Luciano Spalletti tersebut dihiasi dua kekalahan dari Fiorentina dan Torino pada lima pertandingan terakhir Serie-A 2016/2017.

Memang perjalanan Napoli lebih mulus ketimbang Roma sejauh ini. Tapi baru-baru ini Napoli menerima pukulan besar atas cederanya penyerang andalan mereka, Arkadiusz Milik. Ia mendapatkan cedera ligamen lutut (ACL) ketika membela Polandia menghadapi Denmark pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2018 Rusia di Stadion Narodowy, Polandia, Minggu (9/10). Padahal Milik sudah membuat para pendukungnya move on dari Higuain. Ia pun sudah mencetak empat gol dari tujuh laganya bersama Napoli di Serie-A 2016/2017.

Milik pun menjadi kompatriot sempurna bersama kedua winger yang diperankan Lorenzo Insigne, Jose Callejon, atau Dries Mertens. Kemungkinan kekosongan Milik sebagai penyerang tengah akan digantikan Manolo Gabbiadini. Tapi statistik Gabbiadini belum sebagus Milik. Penyerang asli Italia itu baru mencetak satu gol dari enam laganya. Padahal gaya permainan Milik dengan Gabbiadini hampir sama. Keduanya sering bermain melebar dan rajin mencari bola ke tengah lapangan.

Pergerakan keduanya sering memberikan ruang bagi rekan-rekan lainnya. Maka dari itu pergerakan Milik membuat Mertens dan Callejon lebih subur sejauh musim ini. Mertens sudah mencetak dua gol dan Callejon sudah mengoleksi lima gol. Sementara itu Gabbiadini tak memiliki kecepatan sebaik Milik.

Maka dari itu Gabbiadini sering kesulitan melakukan penyelesaian akhir yang baik. Terkadang umpan dari rekan-rekannya gagal tepat sasaran karena keterlambatan Gabbiadini di depan gawang. Kelambanan Gabbiadini juga membuat lawan lebih mudah mengawalnya. Maka ia harus menutupi kekurangannya itu selama empat sampai enam bulan atas durasi kepulihan cedera Milik.

"Saya punya banyak tanggung jawab di pundak saya selama musim lalu ketika Gonzalo Higuain diskors selama tiga putaran. Namun saya tahu bahwa kali ini berbeda. Milik adalah orang yang luar biasa dan saya benar-benar kecewa mendengar tentang cederanya. Saya ingin mengambil kesempatan untuk membuktikan kepada semua orang di Eropa untuk membuktikan Manolo Gabbiadini yang sebenarnya. Saya akan memberikan semuanya karena ingin melakukannya dengan baik dan membuat fans senang," ujar penyerang 24 tahun tersebut.

Tapi hal yang tidak bisa diabaikan oleh Gabbiadini adalah soal kebugarannya. Karena setelah Milik cedera, hanya Gabbiadini satu-satunya penyerang tengah yang dimiliki Napoli saat ini. Jika Gabbiadini ikut cedera, maka habislah sudah stok lini depan Napoli. Kebugarannya itu diperlukan untuk membuktikan ketajamannya. Gol ke gawang Roma bisa menjadi awal kebangkitannya. Tapi di sisi lain, sang tamu pun tidak ingin kembali kehilangan tren positifnya, terlebih untuk memangkas jarak dengan Juventus.

Sumber: Football-Italia.

Komentar