Prediksi Manchester City vs Chelsea: Duel Dua Juru Taktik

Analisis

by Redaksi 26

Redaksi 26

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Prediksi Manchester City vs Chelsea: Duel Dua Juru Taktik

Tren kemenangan Chelsea yang diraih dalam 7 pertandingan terakhir akan di uji pada hari Sabtu, 3 Desember 2016 nanti. Bertandang ke Etihad Stadium, Antonio Conte harus kembali memutar otaknya agar dapat meneruskan tren positif ini.

Namun, Pep Guardiola tidak akan tinggal diam. Ambisinya untuk menjungkalkan Chelsea sangat besar. Selain ingin menghadirkan kekalahan pertama dalam 8 pertandingan terakhir bagi Chelsea, kemenangan akan membuat City kembali bercokol di atas Chelsea, dan berpotensi membawa kesebelasannya ke puncak klasemen.

Saat ini Chelsea berada di puncak klasemen dengan poin 31, sedangkan Manchester City berada di urutan ketiga dengan poin 30, hanya ketinggalan agregat satu gol dari peringkat kedua, Liverpool, yang memiliki poin yang sama.

Selain El Clasico, duel “El Cashico”-pun selalu menjadi partai yang paling ditunggu-tunggu oleh para pencinta sepakbola. Semenjak Sheikh Mansour membeli City dari tangan Thaksin Shinawatra pada tahun 2008, The Citizens menjelma menjadi kekuatan yang menakutkan di tanah Inggris.

Gelontoran dana yang tidak terbatas untuk membeli pemain pun membuahkan hasil. Dalam 8 tahun terakhir, City berhasil menyabet dua gelar Liga Primer Inggris, satu Piala FA, dua Piala Liga, dan satu Community Shield.

Hal serupa pun pernah dilakukan oleh Roman Abramovich kala membeli Chelsea pada tahun 2003 silam. Abramovich mengubah Chelsea dari tim papan tengah Inggris menjadi salah satu raksasa sepakbola Eropa. Hasilnya pun instan, Chelsea berhasil menyabet empat gelar Liga Primer, empat Piala FA, tiga Piala Liga, dua Community Shield, satu Liga Europa UEFA, serta gelar paling prestius, yaitu satu Liga Champions UEFA.

Maka tidak heran, setiap kedua tim itu bertemu, tajuk “El Cashico”-lah yang paling sering disebut karena merujuk pada otot finansial yang dimiliki para konglomerat saat membangun kedua kesebelasan.

Sama-sama sedang dalam tren positif

Musim 206/2017 menjadi musim yang berbeda bagi kedua kesebelasan karena sama-sama ditukangi oleh manajer baru. Chelsea menunjuk Antonio Conte, sedangkan Manchester City memilih Pep Guardiola sebagai juru taktiknya.

Chelsea sempat terseok-seok pada awal musim ini. Mereka sempat kalah di kandang oleh Liverpool dan yang lebih nahas, dihajar oleh Arsenal 3 gol tanpa balas. Namun, beruntung Chelsea memiliki Antonio Conte. Merasa tidak berhasil mengembangkan formasi 4-2-4, ia mengubahnya menjadi 3-4-3.

Formasi ini mungkin sangat asing bagi sebagian para pemain karena selalu terbiasa menggunakan formasi empat bek sejajar. Tapi tidak dengan Conte, ia bekerja keras meyakinkan para pemainnya. Kepada mereka, Conte mengatakan bahwa formasi ini membuat mereka lebih seimbang dalam bertahan dan menyerang.

Baca juga: Rahasia Sistem Tiga Bek Chelsea

Hasilnya pun luar biasa, Chelsea berhasil meraih 7 kemenangan beruntun dan berhasil mencetak gol sebanyak 17 kali dengan hanya mengalami 1 kemasukan setelah Conte mengubahnya ke sistem 3-4-3 ini.

Berbeda dengan Chelsea, Man City langsung tancap gas di awal musim ini. Berhasil meraih 6 kemenangan beruntun, termasuk berhasil mengalahkan Manchester United di Old Trafford, membuktikan bahwa City tidak salah menunjuk Guardiola sebagai juru taktik mereka.

Namun, kegemilangannya City sempat ternodai karena mereka sempat gagal meraih kemenangan dalam 6 pertandingan berturut-turut. Catatan itu adalah rekor buruk bagi Guardiola, karena itu adalah yang pertama kali untuknya.

City akhirnya bisa bangkit pada pekan ke-10 setelah berhasil membantai West Bromwich Albion dengan skor telak 4-0, kemudian FC Barcelona pun dihajar 3-1. Walau sempat tertahan oleh Middlesbrough, tetapi dua kemenangan beruntun atas Crystal Palace dan Burnely menjadi modal berharga bagi City untuk menghadapi Chelsea nanti.

Menanti rencana kejutan Guardiola

Laga di Etihad nanti akan menjadi duel pertama bagi Guardiola dan Conte. Pertandingan ini akan sangat dinantikan. Alasannya jelas, karena partai ini merupakan panggung dari kedua penggila taktik untuk menunjukan siapa yang lebih baik.

Kedua kesebelasan sepertinya tidak akan mengubah sistem mereka pada pertandingan nanti. Manchester City kemungkinan tetap akan memakai formasi 4-1-4-1, sedangkan Chelsea hampir dipastikan akan tetap menggunakan 3-4-3.

Akan tetapi, Guardiola patut khawatir untuk menyongsong laga nanti. Salah satu winger andalannya, Raheem Sterling, diragukan tampil pada pertandingan nanti. Ini jelas menjadi suatu kerugian bagi Guardiola andai mantan pemain Liverpool itu benar-benar absen.

Pasalnya, Sterling diharapkan dapat menyulitkan Victor Moses (wing-back kanan Chelsea) yang sejauh ini tidak hanya menunjukan keahliannya dalam membongkar pertahanan lawan, namun juga memperlihatkan kedisiplinannya dalam bertahan.

Guardiola sebenarnya masih memiliki Nolito yang terbiasa juga mengisi posisi sayap sebelah kiri. Namun teknik bertahan Nolito tidaklah secepat dan sebaik Sterling, itu jelas menjadi salah satu sinyal bahaya karena Moses memiliki kecepatan serta timing yang bagus dalam memanfaatkan skema serangan balik.

Salah satu bukti kepiawaian Moses dalam memainkan peran ini adalah ketika dirinya berhasil menjadi penentu kemenangan di laga melawan Tottenham lalu. Moses pun terpilih menjadi pemain terbaik Bulan November versi para penggemar berkat permainan apiknya dalam beberapa pertandingan terakhir

Namun, bukan Guardiola namanya jika ia tidak memiliki rencana kejutan. Walau Chelsea akan tetap tampil dengan skuat terbaiknya, itu bukan berarti City tidak bisa menyulitkan mereka. Guardiola harus benar-benar menginstruksikan para pemainnya untuk lebih banyak menguasai lini tengah.

City kemungkinan kembali akan memainkan skema inverted full-back yang akan cukup menguntungkan mereka. Itu artinya David Silva dan Ilkay Gundogan akan lebih leluasa untuk membongkar N’Golo Kante dan nemanja Matic karena mereka berdua dapat dibantu oleh Aleksandr Kolarov dan Bacary Sagna yang masuk ke lini tengah untuk menemani Fernandinho.

Prediksi

Melawan Chelsea adalah momentum bagi Guardiola untuk kembali memainkan skema inverted full-back yang dalam beberapa pertandingan terakhir City tidak digunakannya. Terlebih mereka sudah cukup fasih dalam memainkan cara ini. Membongkar pertahanan Chelsea dari tengah akan lebih memungkinkan bagi City dibanding harus memaksanya dari sisi sayap.

Dengan situasi seperti ini, kami memprediksi bahwa laga akan berjalan terbuka. Walau Manchester City diunggulkan karena bermain di kandang, namun Chelsea tengah diliputi oleh kepercayaan diri yang tinggi. Kami pun memprediksi skor akhir akan berakhir imbang 1-1.

Komentar