Strategi Serangan Balik Buat Indonesia Terus Tertekan

Analisis

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Strategi Serangan Balik Buat Indonesia Terus Tertekan

Indonesia berhasil mengatasi perlawanan sengit Vietnam pada leg kedua semifinal Piala AFF 2016. Pada laga yang digelar Rabu, 7 Desember 2016, Indonesia berhasil menahan imbang Vietnam dengan skor 2-2. Dengan bermodalkan kemenangan 2-1 di kandang, Indonesia berhasil lolos ke babak final dengan agregat 3-4.

Indonesia unggul lebih dulu lewat gol Stefano Lilipaly. Namun secara mengejutkan Vietnam berhasil membalas dua gol dan memaksa pertandingan berlanjut hingga babak tambahan waktu. Hanya saja Indonesia mendapatkan tendangan penalti pada menit ke-96, yang dieksekusi dengan baik oleh Manahati Lestusen.

Pada laga ini, Indonesia awalnya tampak bermain aman. Formasi 4-2-3-1 diturunkan, menanggalkan 4-4-2 yang biasanya diandalkan Alfred Riedl. Hansamu Yama kembali mendapatkan kepercayaan di jantung pertahanan Indonesia yang kali ini berduet dengan Fachrudin Aryanto. Manahati Lestusen yang pada leg pertama bermain sebagai bek tengah kali ini mengisi lini tengah Indonesia bersama Bayu Pradana dan Stefano Lilipaly.

Indonesia pun lebih fokus menjaga area pertahanan dengan memainkan garis pertahanan rendah. Stefano Lilipaly dan Boaz Solossa terlihat berada di area pertahanan Indonesia untuk ikut mengamankan serangan lawan.

Saat melakukan serangan balik, Indonesia pun lebih sering hanya menggunakan dua pemain saja; Lilipaly dan Boaz. Umpan-umpan jauh sejak dari lini pertahanan pun menjadi cara Indonesia untuk keluar dari tekanan. Jarak antar pemain yang terlalu jauh pun membuat Indonesia benar-benar mengandalkan umpan jauh.



Vietnam sendiri bermain dengan mengandalkan pressing agresif sejak pemain bertahan Indonesia menguasai bola. Indonesia menjadi tak leluasa dalam membangun serangan. Sapuan-sapuan dilakukan untuk menjauhkan bola dari area kotak penalti Indonesia.

Ini yang membuat Vietnam lebih banyak menguasai bola dan menciptakan banyak peluang. Hingga 120 menit pertandingan, tercatat Vietnam melepaskan 27 tembakan. Sementara itu Indonesia hanya melakukan tujuh tembakan saja.

Tapi lewat serangan balik-lah Indonesia berhasil mencuri gol terlebih dahulu. Saat itu, Boaz mendapatkan umpan dari serangan balik Indonesia. Ia mengirimkan umpan silang yang gagal diintersep dengan baik oleh pemain belakang Vietnam. Bola halauan pemain Vietnam malah mengarah ke gawang, yang kemudian terjadi kemelut. Di sanalah Lilipaly muncul untuk memanfaatkan bola liar.

Tapi Vietnam tak mengendurkan meski bermain dengan 10 pemain, bahkan meski kiper mereka adalah Ngoc Hai yang sebelumnya berposisi bek. Situasi ini terjadi karena kartu merah terjadi setelah Vietnam telah melakukan tiga kali pergantian pemain.

Meskipun begitu, Indonesia tidak memanfaatkan situasi ini untuk menambah gol. Terlebih pergantian yang dilakukan Riedl dilakukan untuk menguatkan lini tengah. Dedi Kusnandar masuk menggantikan Andik Vermansah, Boaz digantikan Ferdinan Sinaga sementara Stefano Lilipaly digantikan Zulham Zamrun.

Inilah yang kemudian membuat Vietnam semakin gencar melakukan serangan. Dengan stamina yang terus terjaga, Vietnam tetap mampu bermain dengan intensitas yang tinggi. Gol kedua Vietnam pun tercipta setelah para pemain Indonesia terlihat tak mampu membendung Vu Minh Tanh yang melakukan aksi individu.

Di babak perpanjangan waktu, Indonesia mulai berusaha untuk mengambil alih permainan. Meskipun begitu, caranya tetap dengan umpan-umpan panjang melalui serangan balik. Dan serangan balik lagi-lagi membuahkan hasil. Kali ini giliran Ferdinan Sinaga yang dilanggar kiper (bek) Vietnam, Ngoc Hai. Penalti untuk Indonesia dieksekusi Manahati Lestusen, dan gol pun tercipta. Indonesia menyamakan kedudukan.

Indonesia sempat kembali mendapatkan penalti lagi-lagi lewat serangan balik ketika Rizky Pora dijatuhkan wasit. Namun keputusan wasit tersebut dibatalkan karena Rizky Pora dianggap offside atau pelanggaran terlebih dahulu.

Meskipun begitu, Indonesia tetap berhasil menjaga hasil 2-2 hingga akhir pertandingan. Strategi serangan balik menjadi cara Indonesia (kembali) mencetak dua gol. Dan uniknya, Indonesia berhasil mencetak gol hanya lewat dua tembakan mengarah ke gawang yang mereka ciptakan di laga ini.

Foto: affsuzukicup.com

Komentar