Pengaturan Tempo Fiorentina Mampu Redam Permainan Juventus

Analisis

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Pengaturan Tempo Fiorentina Mampu Redam Permainan Juventus

Fiorentina mempertegas kebangkitannya di Serie-A dengan mengalahkan Juventus di Stadion Artemio Franchi, Senin (16/1). Fiorentina menang dengan skor 2-1 atas gol yang dicetak Nikola Kalinic pada menit 36 dan Milan Badelj pada menit 53. Juventus baru bisa memperkecil ketinggalan melalui gol Gonzalo Higuain pada menit 57.

Fiorentina sedikit mengubah formasinya menjadi 3-5-1-1 ketika pertandingan dimulai. Sementara Juventus tetap menggunakan formasi 3-5-2 walau Dani Alves dan Stephan Lichsteiner absen pada laga ini, posisi wing-back kanan diperankan oleh Juan Cuadrado. Di sisi lain, Fiorentina bisa bermain dengan kekuatan penuh. Borja Valero yang sebelumnya cedera pun bisa diturunkan pada laga ini.

Kunci kemenangan Fiorentina kepada Juventus adalah kepintarannya memainkan tempo pertandingan. Ketika pertandingan dimulai, Fiorentina bermain menyerang. Serangan mereka merata dari semua arah, baik dari sisi kanan, kiri, maupun tengah. Hal itu tidak lepas dari kreativitas lini tengah mereka yang diisi Borja Valero, Matias Vecino dan Badelj. Ketiga pemain tersebut mampu mengalirkan bola ke berbagai arah dengan baik. Namun Badelj lebih bergerak ke bawah untuk menjemput bola yang dibangun oleh para pemain belakang Fiorentina.

Serangan yang dibangun Fiorentina berjalan dengan cepat. Mereka jarang memutar-mutar bola agar mendapatkan celah di pertahanan lawan, walau pertahanan Juventus terlihat rapat pada pertandingan itu karena bertahan dengan garis rendah. Tapi para pemain Fiorentina tetap terus-terusan mengalirkan bola agar sampai di sepertiga akhir pertahanan Juventus. Di sisi lain, cara mengakalinya adalah mengandalkan permainan individual agar pertahanan Juventus terpancing merebut bola dan tercipta ruang di area tersebut.

Maka dari itulah tidak jarang Vecino sering naik ke dalam kotak penalti untuk memancing pertahanan Juventus. Ia juga mencari celah di sana dan mendapatkan beberapa ruang tembak di area tersebut. Bahkan Vecino berhasil melepaskan dua percobaan tendangan di dalam kotak penalti setelah menggiring bola ke area tersebut.

Tempo cepat juga dilakukan Fiorentina ketika melakukan pressing yang sudah dilakukan sejak bola berada di pertahanan Juventus. Fiorentina melancarkan pressing agresif kepada bola yang dikuasai bek-bek Juventus. Federico Bernardeschi dan Kalinic tidak pernah berhenti bergerak untuk memberikan tekanan di sepertiga akhir pertahanan lawan.

Hal itu agar Juventus tidak memiliki kesempatan untuk membangun serangan dari lini belakang. Mengingat para bek mereka sering melepaskan umpan-umpan jauh dari lini belakang. Apalagi jarak untuk mengirimkan umpan kepada sisi kanan agak sulit karena Cuadrado berjarak terlalu jauh. Ia jarang turun ke bawah untuk menjemput bola. Berbeda dengan Alex Sandro yang rajin turun ke belakang untuk menjemput bola. Alhasil kesulitan Juventus mengirimkan umpan jauh diakali dengan memberikan umpan lebih dekat kepada Sandro. Fiorentina mengubah tempo permainannya ketika babak kedua dimulai. Mereka lebih bertahan dan cenderung mengandalkan serangan balik.

Gaya permainan itu berhasil untuk menggandakan keunggulan melalui tendangan jarak jauh Badelj. Tapi gaya permainan itu jugalah yang membuat Juventus sedikit menguasai lini tengah dan berhasil memperkecil ketertinggalan lewat gol Higuain. Kendati tempo berubah, pressing Fiorentina tetap memperlihatkan Agresivitasnya. Hanya saja Kalinic bekerja lebih sendirian sejak babak kedua. Namun gaya permainan itu cukup bagi Fiorentina untuk mempertahankan kedudukan dan memenangkan laga dengan skor 2-1. Hasil yang membuat Fiorentina merangkak naik ke posisi delapan klasemen sementara Serie-A 2016/2017.

Komentar