Catatan-Catatan dari Drama di Stadion Emirates

Analisis

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Catatan-Catatan dari Drama di Stadion Emirates

Arsenal berhasil meraih kemenangan ke-14 mereka dalam ajang Liga Primer 2016/2017. Menjamu Burnley di Stadion Emirates pada Minggu (22/1/2017) malam, The Gunners berhasil meraih kemenangan dengan skor tipis 2-1 lewat gol dari Alexis Sanchez dan Shkodran Mustafi yang hanya mampu dibalas oleh Andre Gray. Kemenangan ini menambah rekor kemenangan Arsenal atas Burnley di Stadion Emirates.

Di balik drama yang terjadi di menit-menit akhir pertandingan (dua gol pada babak perpanjangan waktu dicetak masing-masing lewat tendangan penalti), ada hal-hal menarik lain yang bisa dicermati dalam pertandingan ini.

Penyerangan Arsenal yang Sudah Tidak Terlalu Mengandalkan Sanchez

Dalam pertandingan ini, Arsenal sudah tidak terlalu mengandalkan Alexis Sanchez dalam menyerang. Poros penyerangan sudah terbagi kepada beberapa pemain yang berada di lini tengah. Aaron Ramsey, Alex Iwobi, dan Mesut Özil bahu-membahu bersama Sanchez dan Giroud untuk membantu membongkar pertahanan Burnley. Nama pertama (Ramsey) bahkan mencatatkan sentuhan tertinggi dengan bola pada pertandingan ini, yaitu 107 kali.

Selain itu, cermin dari mulai meratanya penyerangan Arsenal dapat dilihat dari penciptaan peluang (chance created). Hampir semua pemain mampu menciptakan peluang melalui umpan-umpannya, bahkan pada babak pertama sembilan dari 10 pemain outfield Arsenal berkontribusi dalam penciptaan pelaung. Delapan (termasuk Coquelin yang masuk di babak kedua) dari pemain Arsenal semuanya menciptakan attempts bagi The Gunners (kecuali Gabriel Paulista dan Granit Xhaka).

Setidaknya dalam pertandingan ini, Sanchez tidak perlu bekerja terlalu berat lagi, meski ia masih menjadi pemain yang paling banyak menciptakan attempts, yaitu delapan kali.

Si Ceroboh Bernama Granit Xhaka

Dalam pertandingan ini, Granit Xhaka, gelandang Arsenal asal Swiss, mendapatkan kartu merah dari wasit Jonathan Moss karena dinilai melanggar dengan keras salah satu pemain Burnley. Cukup seringnya Xhaka mendapatkan kartu merah ini menjadi catatan buruk tersendiri bagi pemain yang pernah membela Borussia Monchengladbach tersebut.

Kartu merah yang ia dapatkan dalam pertandingan ini membuatnya menjadi pemain dengan yang paling sering dikeluarkan akibat kartu merah dibandingkan dengan pemain-pemain lain yang berlaga di lima liga top Eropa. Dalam dua musim terakhir, pemain yang juga memiliki darah Albania ini sudah dikeluarkan sebanyak lima kali oleh wasit karena kartu merah.

Ini tentu menjadi catatan tersendiri yang harus diperhatikan oleh Xhaka. Apalagi akibat hukuman yang ia terima pada pertandingan ini, ESPN FC melansir bahwa ia harus melewatkan empat pertandingan, termasuk pertandingan melawan Chelsea.

Menit-Menit Akhir Adalah Waktunya Arsenal Beraksi

Salah satu keseruan dalam pertandingan ini terjadi pada masa injury time. Burnley yang sempat menyamakan kedudukan pada menit 90+2 lewat eksekusi penalti Andre Gray harus kembali tertinggal pada menit 90+7 lewat tendangan penalti Alexis Sanchez. Seringnya gol Arsenal yang terjadi di menit terakhir menjadi sebuah torehan tersendiri.

Arsenal menjadi tim yang cukup sering mencetak gol di atas menit ke-80. Total The Gunners sudah 12 kali mencetak gol di menit-menit terakhir pada musim 2016/2017 ini. Arsenal juga menjadi tim yang pada musim 2016/2017 ini sukses mencetak gol pada menit-menit terakhir ke gawang tim yang sama.

Pada pertemuan pertama melawan Burnley di Turf Moor, mereka berhasil menang atas Burnley lewat gol yang dicetak Laurent Koscielny pada menit 90+3. Sekarang di Emirates, mereka juga berhasil menang atas Burnley lewat gol yang dicetak Sanchez pada menit 90+7. Ini adalah kali pertama sejak Manchester United melakukannya ke gawang Manchester City pada musim 2009/2010.

Burnley yang Telat Bergerak

Burnley sebenarnya mampu menyulitkan Arsenal setelah mereka mampu menahan The Gunners tanpa gol pada babak pertama. Kekurangan mereka, selain penyerang-penyerangnya yang tidak dapat memanfaatkan peluang, yaitu terletak pada pemain tengah yang tidak mampu menjadi pengalir bola yang baik ke lini depan.

Manajer Sean Dyche baru bergerak ketika timnya sudah tertinggal 1-0 dengan memasukkan Joey Barton menggantikan Jeff Hendrick, beda delapan menit dengan saat Xhaka dikeluarkan. Andai ia bisa memasukkan Barton lebih awal, mungkin Burnley mampu menahan The Gunners dan memberikan efek kejut berupa serangan balik dengan lebih cepat, karena Barton memiliki kemampuan dalam memutus serangan serta mengalirkan bola ke depan.

Sumber: Squawka, Whoscored, Opta

foto: @Squawka

Komentar