Menilai Eksplosivitas Gabriel Jesus untuk Masa Depan City

Taktik

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Menilai Eksplosivitas Gabriel Jesus untuk Masa Depan City

Hari-hari yang berat di Liga Primer mungkin akan segera menyambut seorang Gabriel Jesus. Tapi setidaknya ia memulai hari-harinya di Liga Primer dengan baik, bahkan sampai bisa mencetak dua gol untuk mengantarkan City meraih kemenangan 2-1 atas Swansea City pada Minggu (5/2/2017) malam.

Beberapa hasil positif yang diraih oleh Manchester City dalam dua pertandingan terakhir Liga Primer (melawan West Ham dan Swansea City) tidak lepas dari penampilan gemilang dari seorang Gabriel Jesus. Tiga gol yang dicetak dalam tiga laga terakhirnya mencerminkan sebuah harapan akan lini depan City yang lebih tajam.

Di usianya yang masih terhitung muda, publik Stadion Etihad berharap bahwa Gabriel Jesus, pemuda 19 tahun dari Brasil, dapat memberikan sesuatu yang positif untuk City, terutama untuk lini depan yang dalam beberapa pertandingan terakhir tampil begitu loyo.

Permainannya yang Tidak Hanya Soal Teknik, Tapi Juga Fisik

Manajer Manchester City, Pep Guardiola, menilai bahwa Gabriel Jesus adalah pemain yang akan cocok bermain di Inggris. Ini bukan semata soal teknik, tapi juga soal fisiknya yang ia nilai mampu untuk bersaing dengan ketat dan kerasnya kompetisi Liga Primer.

"Saya tahu ia (Gabriel Jesus) kuat secara fisik. Sepakbola Brasil adalah tentang kekuatan fisik, bukan teknik semata. Itu yang saya saksikan semasa saya bermain dengan beberapa pemain asal Brasil di Barcelona dulu," ujar Pep seperti dilansir The Guardian.

Secara fisik, Gabriel Jesus memang pemain yang baik. Total ia mencatatkan rataan duels won sebesar 41% dari tiga pertandingan yang sudah ia jalani bersama The Citizens dalam ajang Liga Primer, salah satu yang tertinggi di antara para penyerang City yang lain. Walau masih muda, ia tak segan untuk beradu fisik dengan bek lawan.

Selain soal berani adu fisik dengan lawan, kekuatan fisik dari Jesus juga bisa dilihat dari aktifnya ia di lini depan dan area sepertiga lapangan akhir. Ketika melawan Swansea, saat ia memulai debutnya untuk City sebagai starting XI, ia tak segan untuk melakukan trackback, berlari ke tengah untuk menjemput bola, dan melebar ke sayap untuk membuka ruang bagi para pemain tengah.

Ia juga bahkan bisa menciptakan kesempatan untuk rekan-rekannya di lapangan. Dalam laga melawan Swansea saja ia sukses mencatatkan tiga kali chances created untuk rekan-rekannya. Bahkan dalam laga melawan West Ham, ia sukses menciptakan satu asis untuk gol Kevin De Bruyne.

Statistik Jesus ketika lawan Swansea. Cukup aktif di depan dan memberikan banyak kesempatan untuk rekan setim. Sumber: Stats Zone FourFourTwo

Dengan gaya permainannya yang mengandalkan fisik dan kemauannya untuk turun dan membantu lini tengah, membuat lini serang City menjadi lebih hidup dan lebih mematikan.

Bagaimana Nasib Aguero?

Dengan moncernya penampilan dari Gabriel Jesus ini, banyak orang mulai memprediksi nasib penyerang City asal Argentina, Sergio Aguero. Memang saat ini ia masih menjadi pencetak gol terbanyak Manchester City dengan 11 gol, tapi dalam beberapa pertandingan terakhir ia lebih banyak masuk di babak kedua.

Tak heran, apalagi ditambah dengan penampilan Gabriel Jesus sekarang, banyak yang menilai bahwa Aguero akan segera hengkang pada musim depan. Walau masih terikat kontrak sampai 2020 nanti, penyerang timnas Argentina tersebut mengaku tidak akan ambil pusing soal masa depannya.

"Terkadang hal-hal seperti ini terjadi. Ketika Anda berada di bangku cadangan maka Anda harus menunggu kesempatan. Saya masih memiliki tiga bulan untuk menunjukkan yang terbaik bagi tim dan setelah itu kita lihat apa yang terjadi di masa depan,” ungkap Aguero seperti yang dikutip ESPN FC.

Namun sebenarnya, Aguero tidak perlu pindah dan bisa tetap menjadi andalan Manchester City. Guardiola pernah berujar bahwa kedua pemain ini bisa bermain bersamaan, dengan menempatkan Jesus sebagai penyerang sayap, dan Aguero tetap sebagai penyerang tengah.

Aguero dan Jesus yang sebenarnya bisa saling mengisi dan melengkapi. Sumber: @zesty_mancity

Jika kedua pemain ini dapat bekerja sama dengan baik, maka lini serang City akan jauh lebih menakutkan. Jesus yang bermain di sayap, akan mampu mengandalkan kekuatan fisiknya dan membongkar pertahanan lawan lewat sayap, sehingga secara tidak langsung akan memberikan ruang bagi Aguero di tengah.

Di sisi lain, Aguero yang juga bisa menyajikan permainan melebar dapat memberikan ruang bagi Jesus untuk masuk dari sayap ke dalam kotak penalti. Dengan begini lini serang City akan semakin sulit diprediksi, dan tidak hanya mengandalkan satu penyerang saja sebagai tujuan akhir serangan, sesuatu yang sempat dikeluhkan oleh Guardiola.

"Sergio akan tetap menjadi pemain kunci kami, pemain penting dalam skuat, karena tanpanya akan sulit bagi kami membongkar pertahanan lawan. Namun dengan adanya (Gabriel) Jesus, ada opsi lain yang bisa saya pilih. Ia adalah pemain yang bagus, Mereka bisa bermain bersama, dan menempatkan Gabriel di kiri," ujar Pep seperti dilansir The Independent.

***

Melihat segala potensi yang dimiliki oleh Jesus, boleh-boleh saja menyebutnya sebagai aset masa depan bagi City, karena ia mampu menarik kemampuan para pemain lini depan yang lain sekaligus berkontribusi lewat pergerakan-pergerakan yang ia lakukan di pertahanan lawan. Hal tersebut membawa gairah baru di lini serang The Citizens.

Usianya masih 19 tahun. Ia masih muda dan masih bisa menunjukkan hal-hal luar biasa yang lain. Dengan catatan, asal City bisa mengasuhnya dengan baik.

Sumber lain: ESPN FC, The Guardian, The Independent

foto: @Squawka

Komentar