Ligue 1 Sekarang Jauh Lebih Menarik

Analisis

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Ligue 1 Sekarang Jauh Lebih Menarik

Ligue 1 sempat dianggap sebagai kompetisi yang tidak menarik dan membosankan. Serupa dengan La Liga, Bundesliga, dan sekarang Serie A, hegemoni satu tim tampak terasa di liga ini, dengan Paris-Saint Germain sebagai aktor utamanya. Namun sekarang hal tersebut sudah tidak tampak lagi.

Empat musim adalah masa yang sudah dihabiskan oleh Paris-Saint Germain untuk menguasai Ligue 1. Terhitung sejak musim 2012/2013 sampai musim 2015/2016, PSG secara beruntun meraih gelar juara Ligue 1. Hal ini belum ditambah dengan trofi-trofi domestik lain yang didapatkan oleh Les Parisiens, seperti Trophee des Champions, Coupe de France, dan Coupe de la Ligue. membuat tim-tim lain di Prancis bahkan sudah menganggap bahwa PSG berada di dimensi yang lain.

"Di atas kertas, Paris (PSG) sama sekali tidak tersentuh," ujar Bruno Genesio, pelatih dari Olympique Lyon, menyoal dominasi PSG di Ligue 1 dalam beberapa musim terakhir.

Namun memasuki musim 2016/2017, peta persaingan Ligue 1 berubah. Seiring dengan kepergian Zlatan Ibrahimovic dan David Luiz, dua pemain andalan PSG, ke Liga Primer, masuknya pelatih baru ke PSG (Unai Emery), serta mulai berbenahnya tim-tim lain macam Lyon, Marseille, OGC Nice, dan AS Monaco, membuat peta persaingan Ligue 1 tidak terpusat seperti musim-musim kemarin.

Ligue 1, sekarang mulai menjadi liga yang menarik dan kompetitif.

Bangkitnya Tim-Tim Lain

Paris-Saint Germain memang langsung berbenah ketika mereka ditinggalkan oleh Ibra dan Luiz. Namun ketika PSG berbenah, tim-tim lain pun mulai berbenah dan menjadi lebih kuat. PSG, yang pada musim-musim sebelumnya begitu digdaya, sekarang mulai menghadapi kesulitan dan hegemoninya sudah mulai diganggu oleh tim-tim lain.

Olympique Lyon, AS Monaco, Olympique Marseille, dan si tim penyelamat karier OGC Nice mulai mengganggu supremasi PSG di papan atas Ligue 1. Beda poin yang pada musim-musim sebelumnya bisa begitu jauh, sekarang tidak berjarak begitu jauh (kecuali jarak antara Lyon di peringkat empat dan Nice di peringkat tiga yang mencapai 12 poin). Tak heran, persaingan di papan Ligue 1 sekarang begitu menarik untuk disimak.

Tabel lima besar klasemen Ligue 1. Tiga besar klasemen masih bisa berubah sewaktu-waktu. Sumber: Whoscored.com

Mulai menanjaknya penampilan dari tim lain selain PSG ini tak lepas dari kebijakan-kebijakan yang tim-tim tersebut lakukan. Untuk Nice, merekrut Mario Balotelli, Dante, ditambah dengan mulai menjanjikannya penampilan Malang Sarr, pemain muda dari akademi Nice, membuat tim ini menjadi kuat. Ditambah dengan direkrutnya pelatih Lucien Favre yang sempat bersinar bersama Borussia Monchengladbach, Nice pun menjadi salah satu penantang kuat PSG untuk meraih gelar Ligue 1.

Bukan hanya Nice. Ada nama Marseille dan AS Monaco yang harus diperhatikan. Sejak diakuisisi oleh miliuner Rusia, Monaco mulai tancap gas dan menjadi tim yang cukup diperhitungkan. Beberapa pemain bagus pun berdatangan ke tim ini, seperti Tieumoue Bakayoko, Joao Moutinho, dan Radamel Falcao. Nama terakhir bahkan kembali menjadi tajam di Monaco.

Selain Monaco, Marseille juga sedang berada dalam proyek pengembangan tim. Dibeli oleh pengusaha asal Amerika Serikat, Frank McCourt, Marseille memulai gebrakan mereka. Diawali dengan mengangkat Rudi Garcia sebagai pelatih, serta membeli beberapa pemain kenamaan, seperti Morgan Sanson, Patrice Evra, dan Dimitri Payet pada bursa transfer musim dingin, Marseille pun mulai menggebrak, walau mereka sekarang berada masih berada di peringkat keenam.

Papan Bawah dan Tengah Tidak Kalah Sengit

Selain persaingan di papan atas yang mulai merata, persaingan di papan bawah Ligue 1 juga mulai memanas. Lima ksebelasan terbawah Ligue 1 sekarang sedang bersaing untuk lolos dari jerat degradasi.

Tabel lima terbawah tim Ligue 1. Selisihnya berada di kisaran satu sampai dua poin

Melihat tipisnya selisih dari tim-tim yang berada di papan bawah, kemungkinan dari setiap tim untuk terjun ke Ligue 2 musim depan cukup besar. Selisih poin yang tidak melebihi angka dua membuat tim-tim papan bawah masih bisa saling sikut untuk melepaskan diri dari jerat degradasi.

Dalam sisa 15 sampai 16 pertandingan, menarik untuk melihat tim mana yang akan menduduki posisi tiga terbawah, posisi zona degradasi. Bastia, Angers, Metz, dan Lorient tentu akan berjuang keras untuk keluar dari zona degradasi, terutama untuk Angers yang baru promosi musim ini, pasti mereka akan melakukan yang terbaik agar tetap bisa bertahan di Ligue 1.

Selain papan bawah, papan tengah pun tidak kalah sengitnya. Selisih yang tidak jauh antar satu tim dengan tim yang lain membuat perpindahan posisi masih bisa terjadi selama perhelatan Ligue 1 2016/2017 ini.

***

Harapan di awal musim akan runtuhnya tembok PSG dan Ligue 1 yang lebih kompetitif tampaknya sudah terwujud, setidaknya sampai paruh pertama Ligue 1 2016/2017. PSG tidak sekuat dahulu, dan tim-tim lain mulai menunjukkan taji, Persaingan papan atas dan papan bawah pun mulai merata, begitu juga papan tengah.

Hal ini secara tidak langsung membuat Ligue 1 menjadi lebih sehat, karena persaingan begitu hidup di sana. Meski bagi pendukung PSG, mungkin hal ini adalah hal yang tak biasa.

Gambar Fitur: Mayda Ersa

Komentar