PSG vs Barca: Duel Dua Kesebelasan Raja Penguasaan Bola

Analisis

by redaksi

PSG vs Barca: Duel Dua Kesebelasan Raja Penguasaan Bola

Babak 16 besar Liga Champions dimulai per Rabu, 15 Februari 2017, dini hari WIB. Di Stadion Parc des Princes, akan tersaji laga besar. Tuan rumah Paris Saint Germain akan menghadapi raksasa Spanyol, Barcelona. PSG merupakan runner-up grup A, sementara Barcelona juara grup C.

Yang paling menarik dari laga ini adalah kedua kesebelasan merupakan kesebelasan yang begitu identik dengan possession football. Berdasarkan statistik whoscored, Barca saat ini menjadi kesebelasan dengan rataan penguasaan bola per pertandingan tertinggi kedua, 61,9% per laga. Sementara PSG berada di urutan ketiga dengan 61,1% penguasaan bola per laga. Keduanya hanya kalah dari Bayern Muenchen yang memiliki rataan 64,5% per laga.

Karenanya bisa dibilang laga ini akan mempertemukan dua kesebelasan raja possession. Kedua kesebelasan akan berusaha menunjukkan superioritas mereka dengan mencoba menguasai dan mengontrol jalannya pertandingan.

Hanya saja kedua kesebelaan mengalami kendala untuk menunjukkan penampilan terbaik mereka. Secara kebetulan, masing-masing kesebelasan harus bermain tanpa pemain yang benar-benar penting dalam skema membangun serangan mereka.

Di kubu tuan rumah, PSG harus bermain tanpa Thiago Motta. Gelandang asal Italia tersebut merupakan pemain dengan jumlah operan tertinggi, 2189 operan. Jumlah tersebut merupakan tertinggi di Eropa, mengalahkan Jordan Henderson (2059 operan) dan Marek Hamsik (1941 operan). Cukup terlihat bagaimana peran vital Motta dalam membangun serangan PSG.

Sial bagi PSG, Motta yang absen karena hukuman kartu ini bersamaan dengan belum pulihnya dua gelandang PSG lain, yakni Grzegorz Krychowiak dan Javier Pastore. Karenanya kemungkinan besar PSG akan mengandalkan Marco Veratti, Blaise Matuidi dan Adrien Rabiot di lini tengah.

Masalah bagi PSG tak berhenti sampai di situ. Sehari sebelum laga ini digelar, kapten sekaligus bek andalan mereka, Thiago Silva, dipastikan absen pada laga ini karena cedera. Posisinya kemungkinan ditempati oleh bek berusia 21 tahun, Plesner Kimpembe.

Sementara itu Barcelona akan bermain tanpa Javier Mascherano. Jika Motta merupakan pemain dengan jumlah operan terbanyak di Eropa, Mascherano adalah pemain dengan operan terbanyak di Barcelona. Jumlah operannya yang mencapai 1488 lebih tinggi dari Sergio Busquets.

Absennya Mascherano sendiri tampaknya akan membuat Samuel Umtiti berduet dengan Gerard Pique. Uniknya, Pique dan Umtiti merupakan dua pemain dengan umpan terbanyak kedua dan ketiga Barcelona di ajang Liga Champions. Hal ini tak mengherankan mengingat Barca memang membangun serangan sejak dari lini pertahanan.

Barca juga baru saja mendapatkan musibah setelah Aleix Vidal mengalami cedera yang akan membuatnya absen hingga akhir musim. Namun di Liga Champions, Sergio Roberto-lah yang selalu diturunkan Luis Enrique pada pos bek kanan. Cedera Vidal tampaknya tak akan terlalu berpengaruh bagi Barca untuk laga ini.

Dari situasi kedua kesebelasan, menarik kita nantikan seperti apa duel lini tengah yang akan terjadi nanti mengingat kedua kesebelasan merupakan raja possession football. Menarik dinantikan juga bagaimana kedua pelatih mengakali absennya masing-masing pemain penting mereka dalam membangun serangan.

Sebelum laga ini, kedua kesebelasan sendiri sedang dalam performa menanjak. PSG tak kalah dalam 12 pertandingan, bahkan tak kalah sepanjang 2017 ini. Sementara itu Barca tak kalah dalam 11 pertandingan. Hal ini akan membuat duel PSG dan Barca semakin menarik untuk dinantikan.

Belum lagi PSG yang bertindak sebagai tuan rumah. Kemungkinan besar PSG akan tampil habis-habisan pada laga ini untuk memudahkan leg kedua yang digelar di Stadion Camp Nou. PSG tentu akan berusaha mencetak gol sebanyak-banyaknya sambil berusaha tak kebobolan.

PSG sendiri memiliki potensi untuk melakukannya. Edinson Cavani yang menghuni lini depan PSG saat ini sudah mencetak 33 gol dari 29 penampilan. Belum lagi PSG baru saja mendapatkan amunisi baru pada Januari lalu dalam diri Julian Draxler. Kehadiran Draxler bisa menambah variasi serangan PSG yang sebelumnya sudah memiliki Lucas Moura dan Angel Di Maria.

Dengan cederanya Mascherano, Barcelona patut waspada menghadapi ketajaman Cavani. Catatan hanya kebobolan empat gol di fase grup bisa tak berarti pada laga ini. Apalagi mengalahkan Barcelona bukan hal yang mustahil, karena Manchester City pun pernah melakukannya di fase grup.

Komentar