Duel Udara Valencia yang Berkemungkinan Menggulingkan Barcelona (Lagi)

Analisis

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Duel Udara Valencia yang Berkemungkinan Menggulingkan Barcelona (Lagi)

Kekalahan Barcelona dari Deportivo La Coruna pada pertandingan La Liga 2016/2017 pekan lalu memberikan kesempatan bagi Real Madrid untuk terus menjaga jarak dengan Barca. Apalagi Real Madrid baru saja mengalahkan Athletic Bilbao, membuat Barca dipastikan tidak bisa merangsek ke puncak klasemen pada pekan ke-28 mereka.

Sebelum dikalahkan La Coruna, Barcelona menunjukkan keperkasaannya karena mengalahkan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor 6-1 pada pertandingan leg kedua Liga Champions 2016/2017. Maka dari itu Barcelona tidak ingin perkasa di Liga Champions saja. Mereka juga berhasrat mengembalikan keperkasaannya di La Liga agar kembali merebut peringkat pertama klasemen.

Artinya, syarat Barcelona untuk meraih ambisinya adalah memenangkan pertandingan La Liga berikutnya menghadapi Valencia di Stadion Camp Nou, Senin (20/3) dini hari. Menghadapi Valencia pun tidak mudah karena mereka selalu menyulitkan Barcelona. Pada pertemuan di putaran pertama La Liga 2016/2017 pun Barcelona hampir kalah dari Valencia dengan skor 2-1. Tapi Barcelona akhirnya dengan susah payah mampu membalikkan kedudukan menjadi 3-2 atas gol yang terjadi di babak kedua. Gol kemenangan Barcelona pun diciptakan melalui eksekusi penalti Lionel Messi jelang berakhirnya pertandingan. Sementara itu musim lalu di Camp Nou, Valencia berhasil menang 1-2.

Susunan Pemain

Barcelona sempat was-was karena Neymar mengalami cedera beberapa waktu yang lalu. Tapi kemungkinan besar penyerangnya itu bisa diturunkan pada pertandingan nanti. Begitu pun Jeremy Mathieu yang bisa kembali berada di bangku cadangan skuat asuhan Luis Enrique tersebut. Pemain yang jelas tidak bisa diturunkan adalah Aleix Vidal karena cedera pergelangan kaki. Namun absensi Aleix Vidal tidak terlalu merugikan Barcelona karena bukan pemain utama dan bisa digantikan opsi lain. Posisi full-back kanan yang ditinggalkan Aleix Vidal pun masih sanggup ditempati Sergi Roberto atau Rafinha.

Kondisi Barcelona berbeda dengan Valencia yang tidak bisa diperkuat empat pemain yang tergolong penting, yaitu Luis Nani, Mario Suarez, Rodrigo Moreno dan Santi Mina. Empat pemain itu merupakan andalan Valencia dari lini tengah sampai depan. Namun lini belakang Valencia akan sulit ditembus karena seluruh pemain andalannya bisa dimainkan. Eliaquim Mangala, Ezquiel Garay, Jose Gaya dan Martin Montoya bisa diturunkan dalam formasi 4-3-3. Kemungkinan Barcelona akan kembali menggunakan formasi tiga beknya mampu dikalahkan La Coruna.

Barcelona akan Kuasai Lapangan Tengah

Valencia sendiri memiliki sistem garis pertahanan rendah yang sering membuat serangan lawannya frustasi. Madrid saja pernah dikalahkan akibat sistem pertahanan seperti itu dan kesulitan menghadapi serangan balik cepat Valencia. Tapi ada beberapa situasi Valencia saat ini yang bisa membuat Barcelona menang lebih mudah. Valencia merupakan kesebelasan keempat yang paling banyak kebobolan di La Liga sejauh ini. Diego Alves yang menjaga gawangnya harus memungut bola di jaringnya sendiri sebanyak 47 kali dari 27 pertandingan La Liga 2016/2017.

Kendalanya sendiri berada kurang beraninya Salvador "Voro" Gonzales di deretan lini belakangnya. Memiliki full-back yang cukup impresif dari kehadiran Montoya dan Gaya, Voro hanya menugaskan mereka menyerang dalam beberapa momentum tertentu saja. Hal itu tidak lepas dari pola permainan Voro yang cenderung mengutamakan pertahanan dengan garis rendah. Jadi kedua full-back tersebut lebih cenderung bertahan ketimbang membantu serangan. Bahkan Montoya maupun Gaya sering bergerak lebih rapat ke bek tengah di dalam kotak penalti untuk mengamankan pertahanan kesebelasannya. Kedua full-back itu membantu winger ketika kesebelasannya melancarkan serangan balik.

Tiga Menara Berbahaya Valencia

Ada juga situasi tertentu yang bisa membuat Barcelona kembali bungkam walau cukup tipis. Barcelona sedang limbung ketika menghadapi situasi sepak pojok. Dua gol yang bersarang ketika mereka dikalahkan La Coruna pun berawal dari tendangan sudut. Barcelona kemungkinan menduetkan Gerard Pique dan Samuel Umtiti yang sama-sama memiliki catatan duel udara paling tinggi di skuatnya. Pique mencatat rataan duel udara paling baik dengan memenangkannya 2,1 per laga. Di bawahnya Umititi menyusul dengan memenangkan 1,9 duel udara di setiap pertandingannya. Namun rataan tersebut rasanya tidak akan cukup kuat menghadapi Valencia bila berada di dalam situasi tendangan pojok. Sebab Valencia memiliki deretan pemain yang mumpuni dalam duel udara.

Pada saat tendangan pojok, Barcelona harus menghadapi tiga pemain yang baik ketika duel udara di dalam kotak penalti. Ketika open-play, mungkin Barcelona harus mewaspadai Simone Zaza saja yang jago duel udara untuk menerima umpan silang. Namun ketika tendangan pojok, Mangala dan Garay akan naik ke dalam kotak penalti Barcelona untuk menyambut umpan silang dari tendangan sudut. Menghadapi Zaza yang memenangkan 3,2 duel udara per laga saja sudah cukup sulit, apalagi ditambah dua pemain lain yang hampir sama baiknya. Garay mampu memenangkan 2,6 duel udara per laga, sementara Mangala mampu memenangkan 1,9 duel udara perlaga. Artinya, rataan duel udara ketiga pemain itu lebih baik ketimbang duet Umtiti dan Pique di pertahanan Barcelona.

Komentar