Kala BBC Kembali Bersatu dan Mengoyak Sayap Bilbao

Analisis

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Kala BBC Kembali Bersatu dan Mengoyak Sayap Bilbao

Real Madrid sukses meraih sebuah kemenangan penting dalam upaya mereka meraih gelar La Liga Spanyol musim 2016/2017. Bertandang ke Stadion San Mames untuk menghadapi Athletic Bilbao pada Sabtu (18/3/2017) malam, Madrid meraih kemenangan 1-2 atas tuan rumah.

Dua gol Madrid diciptakan oleh Karim Benzema dan Casemiro, yang hanya mampu dibalas satu saja oleh Aritz Aduritz. Dengan kemenangan ini, Madrid pun berhasil memperlebar jarak dengan pesaing terdekatnya, Barcelona, di tabel klasemen La Liga Spanyol.

Sekilas dengan line-up yang tergambar di atas, Athletic Bilbao ingin menerapkan penguasaan bola yang lebih banyak daripada Real Madrid. Penggunaan formasi dasar 4-2-3-1 oleh pelatih Ernesto Valverde seolah menegaskan bahwa Bilbao ingin kuasa terhadap bola lebih lama berada di tangan mereka.

Statistik pun menunjukkan bahwa penguasaan bola akhirnya lebih banyak berada di tangan Bilbao. WhoScored mencatat bahwa Bilbao mencatatkan persentase penguasaan bola sebanyak 52%, unggul dari Madrid yang persentase penguasaan bolanya mencapai 48%. Penguasaan bola yang pada akhirnya tidak menjamin kemenangan Bilbao di kandangnya menghadapi Madrid.

***

Dalam pertandingan ini, pola penyerangan Bilbao, baik pada babak pertama maupun pada babak kedua, bertumpu pada dua winger mereka. Jika pada babak pertama serangan terlalu bertumpu pada Inaki Williams, semenjak masuknya Iker Muniain pada babak kedua serangan Los Leones terdistribusi rata ke kedua sisi, walau sisi Williams tetap menjadi salah satu pusat serangan Bilbao.

Serangan Bilbao yang terlalu berpusat ke sayap ini mudah dihentikan oleh Madrid yang memang langsung menumpuk empat pemain di dalam kotak penalti. Ditambah dengan dukungan yang kurang dari Benat Etxebarria, Ander Iturraspe, maupun Raul Garcia yang lebih banyak turun ke daerah tengah unuk mencari bola, serangan akhirnya lebih banyak berakhir menjadi umpan silang (Bilbao mencatatkan 32 kali umpan silang dalam pertandingan ini, berbanding sembilan milik Madrid).

Pola penyerangan ini pula yang pada akhirnya menjadi lubang-lubang yang dimanfaatkan Madrid kala melakukan serangan balik. Ketika Bilbao dominan melakukan serangan dari sayap, Madrid pun melakukan hal yang sama. WhoScored mencatat bahwa rataan serangan Madrid dari sayap memiliki persentase yang sama-sama besar (41% dari kanan dan 40% dari kiri). Pemain yang bisa memanfaatkan lubang tersebut adalah trio BBC (Bale-Benzema-Cristiano).

Dalam beberapa pertandingan terakhir, trio Bale-Benzema-Cristiano (BBC) menuai sorotan. Ini tak lepas dari penampilan ketiganya yang dianggap menurun. Bahkan dalam dua pertandingan terakhir, justru Sergio Ramos-lah yang menjadi penyelamat Madrid lewat kemampuannya memanfaatkan set-piece dengan baik. Hal ini membuat banyak pihak mengatakan bahwa BBC sudah tidak kompak dan sudah tidak tajam seperti halnya musim-musim sebelumnya.

Tapi pada pertandingan ini, BBC mulai memperlihatkan tanda-tanda kembali menggeliat. Diawali dengan model serangan Madrid yang ditunjukkan oleh Carvajal pada sekira menit ke-11 dengan masuk menerobos lewat celah yang ditinggalkan para pemain Bilbao ketika menyerang, Benzema dan Ronaldo melakukan hal serupa.

Saling mengerti posisi antar pada penggawa BBC ini terlihat dalam proses gol pertama. Meniru cara yang ditunjukkan oleh Carvajal pada menit ke-11, Benzema dan Ronaldo melakukan sebuah kolaborasi yang juga menjadi ajang pertunjukan kepintaran mereka. Menerima umpan dari Casemiro di area kanan pertahanan Bilbao (karena pemain sayap kanan Bilbao terlambat turun), Ronaldo berhasil melesakkan umpan kepada Benzema yang berujung menjadi sebuah gol.

Bukan hanya prosesnya saja yang indah, namun saling mengerti antar Benzema dan Ronaldo inilah yang mencerminkan kepandaian dari BBC ini. Benzema yang tahu Ronaldo ada di sayap, tidak melakukan banyak pergerakan berarti agar Ronaldo tidak terjebak offside. Ronaldo yang paham hal tersebut segera memberikan bola kepada Benzema usai menerima umpan Casemiro dan akhirnya berbuah menjadi asis.

***

Sebenarnya Bilbao tidak perlu bermain terbuka ketika meladeni Madrid, karena tim ini merupakan tim yang menakutkan ketika melakukan serangan balik. Lubang-lubang yang ada di lini pertahanan Bilbao tersebut juga terjadi karena Los Leones terlalu agresif menyerang, sehingga akhirnya mampu dimanfaatkan oleh pertahanan Madrid dan berbuah menjadi serangan berbahaya.

Sedangkan bagi Madrid, mulai menggeliatnya kembali trio BBC ini seolah menjadi semangat baru untuk menghadapi persaingan meraih gelar juara La Liga maupun Liga Champions.

foto: @realmadriden

Analisis lengkapnya dapat Anda lihat di kanal About The Game Detiksport

Komentar