Tiga Keunggulan Juventus atas Barcelona di Juventus Stadium

Analisis

by Ardy Nurhadi Shufi 61093

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Tiga Keunggulan Juventus atas Barcelona di Juventus Stadium

Dari sederet prestasi Juventus dalam lima tahun terakhir, kegagalan menjuarai Liga Champions UEFA pada musim 2014/2015 merupakan momen yang paling menyesakkan bagi kesebelasan berjuluk Si Nyonya Tua tersebut. Dan momen menyesakkan tersebut diguratkan oleh lawan yang akan mereka hadapi Rabu dini hari nanti (12/4), Barcelona.

Kali ini laga Juventus menghadapi Barcelona terjadi lebih dini, yakni pada babak perempat final. Namun tidak seperti dua tahun silam di mana sejak awal Barcelona lebih diunggulkan, sekarang justru Juventus yang tampaknya memiliki kans lebih besar untuk memenangkan pertandingan.

Keunggulan pertama Juventus atas Barcelona adalah komposisi skuat yang bisa diturunkan pada laga yang akan digelar di Juventus Stadium ini. Juventus akan tampil dengan kekuatan penuh, sementara Barcelona justru tampil dengan skuat pincang. Juventus hanya akan tidak diperkuat Marko Pjaca, yang notabene bukan pemain utama. Sementara Barca dipastikan tanpa tiga pemain, yaitu Aleix Vidal (cedera), Rafinha (cedera) dan Sergio Busquets (akumulasi kartu). Ditambah lagi Arda Turan yang diragukan tampil.

Cedera pemain-pemain tersebut tampaknya akan berpengaruh pada kualitas dan penampilan Barcelona. Busquets adalah pemain yang selalu diandalkan Barca di lini tengah. Sementara itu Rafinha dan Vidal merupakan pemain yang bisa diandalkan di sisi kanan pertahanan setelah Barcelona berpisah dengan Daniel Alves.

Barcelona sendiri dalam beberapa laga terakhir terlihat sedang mengotak-atik skuatnya. Formasi dasar 4-3-3 mulai ditinggalkan dan sempat mencoba formasi dasar 3-5-2 dan 3-4-3. Percobaan tersebut dilakukan untuk menambal kelemahan di sisi kanan, karena mulai dilakukan setelah cederanya Vidal.

Sebenarnya Sergi Roberto hingga Javier Mascherano sempat dicoba menempati pos bek kanan. Namun lawan-lawan Barcelona tetap mencecar sisi kanan pertahanan Barcelona tersebut, dan Barca kerap kewalahan. Pada laga akhir pekan lalu melawan Malaga, Barca menurunkan formasi dasar 4-3-3 dengan Mascherano sebagai bek kanan. Meski turun dengan skuat terbaiknya, Barca nyatanya tetap kalah 2-0.

Hal tersebut berbeda dengan Juventus yang sudah semakin nyaman menggunakan formasi dasar 4-2-3-1. Akhir pekan lalu melawan Chievo Verona, meski Juventus tidak memainkan Mario Mandzukic, Miralem Pjanic, Giorgio Chiellini dan baru memainkan Leonardo Bonucci pada babak kedua (setelah unggul 1-0), Juventus tetap berhasil menang dengan skor 2-0.

Sementara itu keunggulan kedua Juventus adalah impresifnya penampilan skuat asuhan Massimilliano Allegri ini kala berlaga di Juventus Stadium Dari 23 pertandingan kandang yang sudah dijalani Juve pada musim ini, Juve tak sekalipun menelan kekalahan. Bahkan Juve meraih 21 kemenangan.

Dari 23 laga tersebut, Si Nyonya Tua pun berhasil mencetak 52 gol dengan hanya kemasukan 13 gol. Hanya Atalanta yang berhasil mencetak dua gol di Juventus Stadium musim ini. Rekor kandang Juventus ini perlu menjadi perhatian Barcelona, apalagi di Liga Champions, terakhir kali Juve kalah di kandang terjadi empat tahun lalu saat dikalahkan Bayern Muenchen.

Rekor baik Juve di kandang ini dibarengi dengan catatan kurang impresif Barcelona saat menjalani laga tandang. Musim ini, Barca sudah menjalani 48 pertandingan di segala ajang. Dari 48 laga tersebut, skuat asuhan Luis Enrique ini imbang delapan kali dan kalah tujuh kali.

Dari total 13 kali Barcelona gagal menang tersebut, ternyata mayoritas terjadi di luar kandang. Dari tujuh kekalahan, enam di antaranya tidak terjadi di Camp Nou, hanya Alaves yang mengalahkan Barca di Camp Nou musim ini.

Sisanya, yaitu Celta Vigo (3-4), Deportivo La Coruna (1-2), dan terakhir Malaga (0-2) pada akhir pekan lalu, adalah kesebelasan yang mampu menaklukkan Barca di kandang mereka masing-masing. Di Copa Del Rey ada Athletic Bilbao (1-2). Sementara di Liga Champions ada Manchester City (1-3) dan Paris Saint-Germain (0-4).

Sementara itu kesebelasan-kesebelasan yang berhasil menahan imbang Barcelona adalah Atletico Madrid (dua kali), Malaga, Real Sociedad, Real Madrid, Villareal, Real Betis, dan Hercules. Malaga, Sociedad, Villareal, Betis, dan Hercules adalah kesebelasan yang berhasil membuat Barcelona hanya meraih satu poin dari kandang mereka masing-masing.

Menghadapi Juventus yang sedang dalam performa terbaik apalagi ketika berlaga di kandang, Barcelona kemungkinan besar akan kembali gigit jari. Di La Liga, Barcelona catatan tandang Barca memang merupakan yang terbaik. Hanya saja penampilan Barca di tandang tidak sebaik mereka di Camp Nou kandang mereka.

Keunggulan ketiga Juventus dari Barcelona pada laga ini adalah mengenai keunggulan strategi Juventus dengan 4-2-3-1. Dengan skema ini, Juventus memasang Mario Mandzukic sebagai winger kiri. Penyerang asal Kroasia ini memainkan peran wide target man. Sementara keunggulan peran ini adalah Mandzukic bisa berduel dengan pemain full-back kanan yang notabene tak unggul dalam duel udara. Di Barcelona, pada posisi ini sering ditempati Rafinha (cedera), Roberto, dan terakhir Mascherano.


Baca juga: Memahami Peran Wide Target Man Melalui Permainan Mario Mandzukic


Saat melawan Malaga, dengan formasi 4-3-3, Barca mencoba Mascherano pada posisi bek kanan, namun tetap gagal apalagi dua gol Malaga tercipta berkat kontribusi para pemain yang beredar sisi kanan pertahanan Barcelona seperti Juankar, Pablo Formals dan Sandro Ramirez. Ini bisa menjadi santapan empuk bagi Juventus yang juga memiliki Alex Sandro, bek kiri yang agresif membantu penyerangan.

Oleh karena itu, kemungkinan besar Barca akan kembali menggunakan skema tiga bek saat menghadapi Juventus, seperti ketika membenamkan PSG 6-1. Walaupun begitu, akan ada sejumlah perubahan karena cederanya beberapa pemain. Situasi inilah yang membuat Barcelona tidak kami unggulkan pada laga ini.

perkiraan formasi dan skuat Juventus vs Barcelona

Komentar