Rangkuman Giornata 32: Karma yang Berpihak Kepada AC Milan

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Rangkuman Giornata 32: Karma yang Berpihak Kepada AC Milan

Giornata 32 Serie-A 2016/2017 menyuguhkan pertandingan satu Kota Milan bertajuk Derby della Madonnina. Beruntunglah para saksi pertandingan pada Sabtu sore waktu Indonesia saat itu. Pertandingan berlangsung menarik, penuh dengan perubahan taktik dan tentu saja drama yang kembali terulang.

Selain Derby Della Madonnina, perebutan runner-up musim ini semakin sengit karena hasil imbang AS Roma dengan Atalanta dan kemenangan Napoli atas Udinese. Selain itu, Joe Hart yang masih dipercaya menjadi kiper Torino melakukan kesalahan kelima kalinya sehingga berakibat kebobolan.

Karma yang Diterima Internazionale Milan

Internazionale Milan tengah bersiap-siap merayakan kemenangan 2-1 atas AC Milan pada Derby della Madonnina di Stadion Giuseppe Meazza. Tapi gol Cristian Zapata beberapa detik sebelum pertandingan berakhir membuat kemenangan Inter di depan mata sirna. Gol di waktu-waktu terakhir itu mengingatkan Derby della Madonnina putaran pertama Serie-A 2016/2017. Namun pada waktu itu nasib sial yang sedang diterima Milan yang bersiap merayakan kemenangan 2-1 dipupuskan oleh Ivan Perisic yang berhasil menyamakan kedudukan beberapa detik sebelum peluit panjang dibunyikan.

Setidaknya hasil imbang itu menyelamatkan kesedihan Silvio Berlusconi yang berpisah dengan Milan setelah menjadi presiden selama 31 tahun. Catatan menarik lainnya adalah Mauro Icardi akhirnya bisa menjebol gawang Milan dari delapan kali pertemuannya di Derby della Madonnina. Nasib Icardi tidak seberuntung Antonio Candreva yang langsung mencetak gol pada dua pertemuan Derby della Madonnina musim ini. Padahal Serie-A 2016/2017 adalah musim perdana Candreva berkostum Inter. Sementara Icardi sudah membela kesebelasan berjuluk I Nerrazzuri ini sejak Serie-A 2013/2014.

Napoli Bikin AS Roma Deg-degan

Udinese sedang berada di dalam situasi bagus karena belum terkalahkan sejak awal Maret. Total, mereka berhasil menang tiga kali dan dua kali imbang dari lima pertandingan Serie-A terakhir. Namun tren positif Udinese harus kandas ketika bertandang ke Napoli dan mengalami kekalahan 3-0. Kekalahan Udinese itu membuat perebutan runner-up agar lolos langsung ke Liga Champions musim depan semakin sengit. Tiga angka yang diberikan kepada Napoli itu membuat Roma semakin waspada di peringkat dua klasemen sementara.

Roma mesti harap-harap cemas karena giornata 32 ini justru ditahan imbang Atalanta di kandang sendiri. Alhasil, selisih poin Roma di peringkat dua cuma berjarak dua poin dengan Napoli yang mengalahkan Udinese. Roma mengoleksi 72 poin dari 32 pertandingan, sementara Napoli semakin mendekati atas torehan 70 poin dari jumlah pertandingan yang sama. Tapi Napoli bisa dilanda kelelahan karena menggunakan susunan pemain yang sama dalam dua pertandingan berturut-turut.

Kesalahan kelima Joe Hart

Kepindahan Joe Hart ke Torino dari Manchester City pada bursa transfer musim panas lalu menyedot perhatian besar sepakbola dunia. Begitu pun debutnya menjadi perhatian besar karena diselingi dengan kesalahan fatal sehingga membuatnya kebobolan dan dikalahkan Atalanta. Pada giornata 32 ini pun Hart kembali menjadi sorotan karena melakukan kesalahan ketika mengawal gawang Torino yang menjamu Crotone. Kiper asal Inggris ini lagi-lagi salah mengantisipasi umpan silang lawan-lawannya.

Kali ini Hart salah mengantisipasi umpan silang Andrea Nalini, penyerang Crotone. Umpan silang yang gagal dihalau Hart justru disambar Simeon Tochukwi dan menjadi gol pada menit 81. Padahal Torino sedang unggul satu gol pada berjalannya laga tersebut. Statistik mencatat bahwa error lead to goal Hart itu sudah yang kelima kalinya pada musim ini, sekaligus terbanyak kedua setelah Josip Posavec yang melakukan blunder tujuh kali di bawah mistar gawang Palermo. Dari 30 pertandingannya, Hart baru berhasil clean sheet lima kali dan kebobolan 37 gol.

Kembalinya Ivan Juric

Betul saja prediksi giornata 31 lalu bahwa Andrea Mandorlini akan dipecat sebagai Pelatih Genoa. Pemecatan Mandorlini menjadi sinyal kembalinya Ivan Juric menjadi pelatih kesebelasan berjuluk Grifone tersebut.

Sebelumnya Juric adalah pelatih Genoa sejak Serie-A 2016/2017 dimulai. Tapi ia dipecat pada 19 Februari lalu dan digantikan Mandorlini yang pada akhirnya ditendang juga. Juric pun melakoni debutnya kembali dengan baik karena menahan imbang SS Lazio dengan skor 2-1. Hasil imbang itu menjadi angin segar bagi Genoa yang sebelummnya mengalami empat kekalahan beruntun. Selanjutnya tugas Juric adalah menghindarkan Genoa dari jurang degradasi Serie-A 2016/2017.

Ketajaman Terukses Marco Borriello

Baru berjalan 11 menit, Marco Borriello mencetak gol pembuka untuk Cagliari yang mengalahkan Chievo Verona dengan skor 4-0. Gol itu membuat Borriello total mencetak 15 gol di Serie-A musim ini. Jumlah golnya itu merupakan yang tertajam selama kariernya di kompetisi domestik. Dan jumlah golnya di Cagliari saat ini, mengalahkan ketajamannya ketika mencetak 14 gol untuk AC Milan pada Serie-A 2009-2010. Masih ada enam pertandingan Serie-A 2016/2017 lagi yang tersisa dan Borriello masih memiliki kesempatan untuk membuktikan ketajamannya.

Komentar