Kiatisuk Senamuang Pernah Dapat Tawaran Latih Klub Indonesia

Berita

by redaksi

Kiatisuk Senamuang Pernah Dapat Tawaran Latih Klub Indonesia

Nama Kiatisuk Senamuang mendadak menjadi primadona bagi publik sepakbola Indonesia. Setelah menyatakan mundur dari kursi pelatih tim nasional Thailand, berbondong-bondong para supporter klub Indonesia meramaikan media sosial pria yang akrab disapa Zico itu. Pendukung Persib Bandung, bobotoh, bahkan pernah membanjiri salah satu kolom komentar di Instagram Kiatisuk dengan memintanya untuk bersedia menukangi Persib.

Dalam beberapa waktu ke belakang ini bobotoh memang seperti tengah menunjukkan ketidakpuasannya atas racikan Djadjang Nurdjaman kepada Persib. Meski di tabel klasemen “Maung Bandung” berada di posisi dua dan memiliki catatan sebagai satu-satunya tim yang belum terkalahkan dalam tujuh pertandingan di Liga 1, namun hal tersebut tak membuat bobotoh puas begitu saja.

Tidak hanya para pendukung Persib, beberapa supporter dari klub Sriwijaya FC, Persija Jakarta, hingga Persebaya Surabaya juga pernah membanjiri kolom komentar media sosial Kiatisuk untuk mau menukangi tim kesayangan mereka itu.

Sebuah hal yang wajar bila banyak supporter Indonesia begitu menginginkan agar Kiatisuk datang dan melatih salah satu klub di tanah air. Pencapaiannya saat melatih timnas Thailand tidak bisa dipandang sebelah mata. Selain karena mampu membawa Thailand juara Piala AFF untuk kali kelima pada 2016 ia juga membuat Thailand menjadi satu-satunya wakil dari Asia Tenggara di putaran akhir Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia.

Secara hasil, Thailand memang dibuat babak belur. Namun setidaknya beberapa kali Thailand yang berada di bawah komando Kiatisuk mampu memberikan perlawanan kepada lawan-lawan tangguh di kawasan Asia itu. Salah satunya, saat mereka berhasil menahan imbang Iraq dan Australia dengan skor 2-2.

Keinginan para supporter Indonesia untuk melihat Kiatisuk menukangi salah satu tim di tanah air sebenarnya hampir berbuah nyata. Sebab, Kiatisuk mengakui bahwa ia pernah mendapatkan tawaran dari beberapa tim asal Indonesia dan Malaysia. Meski begitu, ia tidak menyebut secara spesifik nama tim asal Indonesia yang menawarinya pekerjaan itu.

“Saya telah dihubungi oleh banyak tim dari Malaysia dan Indonesia tapi saya tidak ingin pergi. Saya masih ingin melakukan pekerjaan saya di sini (Thailand) untuk mengembangkan pemain muda di sini,” ungkap Kiatisuk seperti dikutip Bangkok Post.

Setelah memutuskan mundur dari kursi pelatih timnas senior Thailand pada Februari 2017 lalu, Kiatisuk yang didaulat sebagai Friend of Unicef memang getol dalam aktivitas yang berhubungan dengan anak muda. Kiatisuk yang memiliki latar belakang sepakbola, tentu dengan statusnya di Unicef itu tentunya membantu para pesepakbola muda Thailand untuk mengembangkan bakatnya. Dengan satu tujuan, agar kelak mereka bisa menjadi tulang punggung bagi timnas Thailand untuk mentas di ajang Piala Dunia.

“Saya hanya ingin tim nasional Thailand lolos ke putaran final Piala Dunia, terutama tim dari usia 17 dan 19 tahun,” tambahnya.

Meski begitu Kiatisuk sepenuhnya tidak menutup kemungkinan kalau ia akan kembali menangani sebuah tim. Pelatih yang juga sukses membawa Thailand juara di ajang King`s Cup 2016 serta merebut medali emas SEA Games 2015 itu juga tidak menutup kemungkinan bakal melatih di luar Thailand.

“Tapi, saya tidak bisa memastikan dan mengatakan apa saja yang akan terjadi pada masa depan nanti,” tegasnya.

Bila seandainya Kiatisuk benar-benar mengambil pekerjaan di Indonesia, maka ia akan menjadi pelatih asal Thailand pertama yang berkiprah di sepakbola nasional. Dalam hal impor tenaga sepakbola dari Thailand, Indonesia memang lebih sering mengimpor pemain ketimbang pelatih. Trend mendatangkan pemain asal Thailand ke Indonesia mungkin berawal saat Persib Bandung berhasil memboyong Pradit Taweechai pada medio 2005 lalu.

(SN)

Komentar