Istilah-istilah Transfer dalam Sepakbola

Klasik

by Redaksi 25 90612

Redaksi 25

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Istilah-istilah Transfer dalam Sepakbola

Beberapa kesebelasan top Eropa sudah mulai melakukan perburuan pemain incaran mereka beberapa pekan yang lalu padahal bursa transfer musim panas baru resmi dibuka pada bulan Juni-Juli. Pada bulan tersebut, saatnya bagi kesebelasan sepakbola Eropa untuk berbelanja pemain. Setiap negara di Eropa juga memiliki waktu pembukaan transfer berbeda seperti di Prancis, Italia, Spanyol dan Jerman yang dimulai pada 1 Juni. Dalam bahasa sepakbola, periode itu disebut ‘jendela transfer’ (transfer window).

Lalu, apa saja istilah-istilah transfer lainnya yang diterapkan? Mulai dari buyout clause, co-ownership hingga free agent; semua itu merupakan istilah yang sering kita lihat pada bursa transfer. Apa saja perbedaannya? Berikut beberapa penjelasannya.

Transfer Window

“Jendela transfer” adalah sebuah periode di mana sebuah kesebelasan mentransfer pemain dari kesebelasan lain. Transfer dilakukan dengan mendaftarkan pemain ke kesebelasan baru melalui FIFA. Jendela transfer merupakan istilah tidak resmi yang biasa digunakan media untuk menyebut "masa registrasi" seperti yang dijelaskan dalam FIFA Laws of The Game tentang status dan transfer pemain.

Menurut peraturan, setiap asosiasi sepakbola nasional dibebaskan memutuskan waktu transfer mereka (beserta rincian tanggal) tapi tidak boleh melebihi batas waktu masing-masing jendela transfer. Periode jendela transfer dibagi dua, yaitu summer transfer window atau jendela transfer musim panas dan winter transfer window atau jendela transfer musim dingin.

Periode jendela transfer pertama adalah 12 pekan, sementara pada jendela transfer kedua selama empat pekan. Jendela transfer dari masing-masing negara bisa dilihat pada tautan berikut ini.

Co-Ownership

Selain itu, ada sebuah transfer unik bernama co-ownership atau kepemilikan bersama atau comproprieta dalam Bahasa Italia. Tipe transfer ini memungkinkan dua kesebelasan memiliki kontrak satu pemain secara bersamaan (dibagi 50%). Hanya saja, pemain itu hanya bisa didaftarkan bermain untuk satu kesebelasan. Tipe transfer ini sangat populer digunakan di Liga Italia.

Pemain yang dikontrak dengan tipe transfer ini biasanya seorang pemain muda yang memiliki prospek. Syarat untuk mengakuisisi pemain dengan tipe transfer ini adalah sang pemain paling tidak memiliki sisa kontrak dua tahun dengan kesebelasan lamanya. Pemain masih bisa dipinjamkan ke pihak ketiga atau kesebelasan lain asalkan kedua kesebelasan pemilik pemain menjalin kesepakatan dengan kesebelasan barunya.

Namun, tipe transfer ini sudah tak lagi diterapkan Italia sejak 2014 karena alasan kerumitan negosiasi harga antara dua kesebelasan pemilik pemain seperti pada kasus transfer Ciro Immobile yang kala itu dimiliki Juventus dan Torino. Saat ditawar Dortmund seharga 18 juta euro yang mungkin cukup bagi Torino, Juve meminta 25 juta euro. Meski perbedaan permintaan harga tersebut tak membuat Dortmund urung menggaet pemain asal Italia tersebut, FIGC kemudian meniadakan tipe transfer ini dengan alasan tidak sesuai dengan aturan internasional dan dapat menimbulkan kerumitan proses transfer di Italia.

Undisclosed Fee

Selanjutnya, ada sebuah istilah yang biasa kita lihat jika sebuah kesebelasan tidak mengungkap harga pemain yang mereka beli. Ini disebut undisclosed fee atau secara harfiah, biaya yang tidak diungkap. Ini biasa dilakukan kedua kesebelasan yang melakukan kesepakatan untuk tidak mengungkap harga pemain yang dibeli kepada media.

Alasannya bisa beragam. Kesebelasan melakukan hal tersebut untuk mengurangi tekanan sang pemain yang dibeli (untuk berprestasi), untuk menghindari konotasi negatif dari media, atau sekadar menutupi proses rumit dari transfer itu sendiri. Contoh pemain yang dirahasiakan harganya adalah Neymar yang digaet Barcelona 2013 lalu. Ia menandatangani kontrak lima tahun bersama Barcelona namun tidak diungkap berapa kisaran harganya serta rincian dari kesepakatan mereka.

Buy Out Clause

Klausul buy out atau "klausul pelepasan" merupakan istilah yang melekat dalam kontrak pemain yang membela sebuah kesebelasan digunakan untuk memagari pemain, biasanya dengan harga mahal, agar tidak mudah dibajak oleh kesebelasan lain. Biasanya pemain yang diberi klausul ini adalah pemain yang sedang meroket permainannya dan memiliki nilai jual yang tinggi. Dia bisa berseragam kesebelasan lain andai ada kesebelasan yang sanggup membayar nilai klausul buy out sang pemain saat masih terikat kontrak bersama kesebelasan lamanya.

Cristiano Ronaldo jadi salah satu contoh transfer dengan klausul ini. Saat masih berkostum Manchester United, ia mampu tampil apik dan meraih banyak gelar termasuk penghargaan Ballon D’or 2008. Ia kemudian diincar Real Madrid walau United sudah memagarinya dengan harga yang fantastis. Namun, akhirnya Real Madrid berhasil merekrut Cristiano dengan harga 80 juta paun atau setara 94 juta euro yang menjadikannya sebagai pemain termahal dunia saat itu.

Third Party

Third Party atau “kepemilikan pihak ketiga” dalam sepakbola adalah kepemilikan hak keuangan seorang pemain oleh pihak ketiga seperti agen sepakbola, lembaga olahraga, dan investor. Keterlibatan pihak ketiga dalam kepemilikan pemain merupakan hal yang cukup wajar dalam sepakbola kala itu, terutama di Brasil dan Argentina karena banyak kesebelasan yang sering mengalami krisis keuangan.

Pada tipe transfer ini, pihak kesebelasan membolehkan pengusaha atau investor membeli hak keuangan seorang pemain dan kadang membayarkan biaya latihan dan akomodasinya. Sebagai imbalannya, mereka berhak mendapatkan keuntungan transfer sang pemain jika dijual.

Namun, tipe transfer ini kerap disalahgunakan seperti pada kasus transfer Carlos Tevez dan Javier Mascherano dari Corinthians ke West Ham United pada Agustus 2006 silam. Hak keuangan Tevez dimiliki oleh Media Sport Investments (MSI) dan Just Sports Inc, sementara hak milik Mascherano dimiliki Global Soccer Agencies dan Mystere Services Ltd. Semua perusahaan pihak ketiga itu dimiliki oleh Kia Joorabchian yang juga mengontrol 51% saham Corinthians, kesebelasan asal mereka. Namun, West Ham dikenai denda 5,5 juta paun karena ada kejanggalan dalam kontrak mereka.

FIFA kini sudah melarang keterlibatan pihak ketiga dalam transfer pemain yang diatur dalam pasal 18 FIFA Rules on the Status and Transfer of Player. Liga Primer Inggris kemudian melarang transfer ini secara permanen pada 2008.

Loan

Jika sebuah kesebelasan tak mampu membeli pemain secara permanen, maka opsi paling mudah untuk mendatangkan pemain baru adalah dengan meminjam (loan). Ada beberapa jenis peminjaman seperti peminjaman pemain dengan membayar kepada kesebelasan pemilik, peminjaman gratis, dan peminjaman dengan opsi pembelian permanen.

Pemain dapat dipinjamkan ke kesebelasan lain karena beberapa alasan. Paling umum, biasanya pada pemain muda di mana mereka sering dipinjamkan ke kesebelasan di liga yang lebih rendah untuk mendapatkan pengalaman. Dalam hal ini, kesebelasan lamanya dapat terus membayar gaji pemain secara penuh atau sebagian.

Durasi peminjaman seorang pemain bisa berkisar dari beberapa pekan, beberapa bulan, satu musim, hingga beberapa musim. Di Serie A Italia, beberapa kesebelasan kecil memiliki reputasi sebagai "kesebelasan peternakan" dan secara teratur membawa pemain, terutama pemain muda, dipinjam dari kesebelasan yang lebih besar.

Free Agent/Free Transfer

Terakhir, ada free transfer atau transfer gratis. Berdasarkan namanya, kesebelasan merekrut pemain yang sudah tak lagi terikat kontrak dengan kesebelasan sebelumnya. Artinya, jika kontrak sang pemain habis, maka ia takkan memiliki nilai jual lagi. Sebutan untuk pemain yang tak lagi terikat kontrak disebut free agent.

Transfer tipe ini tak perlu dilakukan saat periode transfer dan kesebelasan yang merekrut pemain tipe ini tak perlu membayar kepada kesebelasan yang memilikinya sebelumnya. Namun, jika pemain dilepas saat jendela transfer ditutup, maka mereka tak bisa mencari kesebelasan baru sampai jendela transfer dibuka lagi.

Contohnya, seperti yang dialami Sol Campbell pada September 2009 lalu. Ia dilepas Notts County, hanya berselang satu bulan setelah dinyatakan bebas transfer. Dia baru menandatangani kontrak untuk mantan kesebelasannya, Arsenal, pada Januari 2010 saat bursa transfer musim dingin setelah sempat berlatih bersama.

***

Itulah beberapa istilah-istilah transfer yang biasa kita lihat di bursa transfer. Kesebelasan-kesebelasan tentu tidak asal membeli pemain begitu saja dan ada persyaratannya jika ingin menggaet pemain tertentu. Seperti halnya dalam bisnis properti, proses transfer pemain juga membutuhkan ketepatan dan kejelian kesebelasan dalam melihat potensi pemain. Dan tentunya, Anda jadi lebih tahu soal tipe transfer apa yang diberlakukan seorang pemain dan bagaimana syaratnya.


Baca juga: Langkah-langkah Terjadinya Transfer Pemain Sepakbola


Dari berbagai sumber seperti Independent, Sky Sports, BBC, Quora

Komentar