Tak Salah Liverpool Dikaitkan dengan Salah

Analisis

by Redaksi 24 28783

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Tak Salah Liverpool Dikaitkan dengan Salah

Liverpool telah memastikan langkah yang lebih besar pada musim depan. Setelah memastikan finis di urutan empat klasemen akhir Liga Primer Inggris musim 2016/2017, klub berjulukan “The Reds” itu memastikan diri tampil di Liga Champions musim depan dengan memulai perjalanan mereka di babak kualifikasi.

Kalau pun mereka gagal, Liverpool tetap akan berlaga di kompetisi Eropa dengan bermain di ajang Liga Europa. Di manapun mereka akan bermain nanti, satu hal yang pasti bahwa Liverpool akan menjalani musim yang lebih padat dibanding musim lalu.

Manajer Liverpool, Juergen Klopp, pasti mengerti dengan kondisi timnya saat ini. Berbagai upaya dilakukan agar “The Reds” bisa bertahan dengan konsistensi penampilan yang apik saat menjalani musim yang padat musim depan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendatangkan pemain baru di beberapa pemain untuk mengonsolidasi kekuatan pada musim 2017/2018.

"Liverpool butuh tambahan pemain. Liverpool harus melihat kualitas tim secara keseluruhan. Liverpool sudah menuntaskan empat besar tetapi kami juga ingin melangkah ke level berikutnya, untuk itu dibutuhkan peningkatan kualitas tim,” kata Klopp seperti dilansir dari halaman resmi klub.

Bek tengah, bek kiri, gelandang tengah dan striker akan menjadi posisi prioritas Klopp dalam perekrutan pemain baru. Namun tidak menutup kemungkinan juga di pos sayap. Musim ini Liverpool sebenarnya memiliki dua pemain sayap hebat dalam diri Philippe Coutinho dan Sadio Mane. Keduanya merupakan roh permainan Liverpool musim 2016/2017. Kontribusi Coutinho dan Mane memang tak terbantahkan lagi dalam upaya memuluskan langkah Liverpool finis di urutan empat di kompetisi domestik.

Posisi winger kiri mungkin lebih aman, karena masih ada sosok Roberto Firmino yang bisa menutupi celah tersebut andai Coutinho absen. Namun berbeda dengan pos sayap kanan yang dihuni Mane. Saat pemain asal Senegal itu absen, Liverpool seperti kehilangan arah permainan khususnya dalam membangun serangan dari sayap kanan.

Mereka seakan kesulitan untuk bisa menembus pertahanan lawan tanpa kehadiran Mane di sana. Terbukti, saat Mane absen dalam beberapa laga karena harus membela Senegal di ajang Piala Afrika dan cedera lutut di bulan April, Liverpool gontai. Klopp tentu tidak ingin hal tersebut terulang pada musim depan, sebisa mungkin pelatih asal Jerman itu berusaha untuk mendatangkan pemain anyar yang bisa menjadi pelapis yang tepat bagi Mane.

Setelah dipastikan gagal mendapatkan Julian Brand dari Bayer Leverkusen dan kesulitan untuk mendatangkan Christian Pulisic dari Borussia Dortmund, satu nama yang santer dikaitkan merapat ke Liverpool adalah Mohamed Salah. Kepindahannya ke Liverpool terbuka karena dalam beberapa waktu terakhir Liverpool memberikan penawaran langsung pada AS Roma untuk melepas Salah.

Situasi pengejaran Salah ini seperti membawa memori tahun 2014. Saat Salah masih berkostum Basel, Liverpool juga ingin memboyongnya, namun kesepakatan tak terjalin. Salah memilih bergabung bersama Chelsea, yang sial baginya tidak sesuai harapannya sehingga ia terlempar ke kota Roma. Ia dipinjamkan ke Fiorentina sebelum berlabuh ke AS Roma. Namun kegagalan di tahun 2014 seperti tak membuat Liverpool kapok untuk mencoba kembali menggaet Salah.

Sepadan

Salah dan Mane sama-sama memiliki kontribusi luar biasa bagi tim. Mane memainkan peran vital di lini serang Liverpool. Selain distribusi bola yang bisa dimanfaatkan Firmino atau pemain lainnya mencetak gol, soal ketajaman Mane pun memiliki kemampuan yang baik. Dari 27 penampilan dilakoninya, 13 gol dan 5 asis ia ciptakan.

Tak berbeda jauh dengan Mane, musim ini juga Salah mencetak 13 gol dan 12 asis dari 28 pertandingan Serie A musim ini. Torehan tersebut membuatnya menjadi sosok sentral keberhasilan “Serigala Ibu Kota” menjadi runner-up Serie A Italia musim ini.

Persamaan Salah dan Mane adalah keduanya sayap cerdas nan kreatif. Kedua pemain tersebut juga punya kecepatan yang memungkinkan Salah dan Mane berlari membawa bola dari belakang. Walaupun begitu, berdasarkan whoscored, Mane memiliki rataan 2,7 dribble sukses lebih baik karena Salah hanya memiliki rataan keberhasilan 1,2 dribble. Sementara itu Salah lebih unggul perihal umpan kunci dengan 2,3 per pertandingan (tertinggi di Roma), di mana Mane hanya memiliki 1,6 umpan kunci per laga.

Melihat dari angka kedua pemain tersebut sama-sama memiliki kreativitas yang baik, mendatangkan Salah bisa menjadi langkah tepat bagi Liverpool. Salah bisa menambah kans untuk mencetak gol bagi Liverpool. Apalagi diprediksi pada musim depan, Klopp akan menggunakan beberapa skema berbeda dengan menempatkan Coutinho di lini tengah.

Skema tersebut pernah dilakukan saat Liverpool menghajar West Ham United empat gol tanpa balas. Berperan sebagai gelandang serang tengah, Coutinho tampil sangat baik saat itu. Bukan tidak mungkin skema tersebut bisa diterapkan kembali, dengan menempatkan Coutinho di tengah dan Klopp bisa memasang Salah dan Mane secara bersamaan di sektor sayap.

Namun kepastian transfer Salah masih sebatas rumor, apalagi AS Roma juga akan berusaha keras untuk mempertahankan sang pemain. Oleh karena itu Liverpool juga harus memiliki alternatif lain seandainya Salah gagal digaet. Dan beberapa rumor menyebutkan jika winger Arsenal, Alex-Oxlade Chamberlain, masuk ke dalam radar Liverpool.

Chamberlain sendiri memiliki rataan dribble lebih baik dari Salah, 2,1 per pertandingan. Akan tetapi jika berbicara penciptaan peluang, gelandang asal Inggris tersebut jauh memiliki catatan lebih sedikit dengan 1,1 umpan kunci per laga. Hanya saja ia mampu menciptakan tujuh asis di Liga Primer musim ini.

Bisa dibilang Chamberlain sangat setipikal dengan Mane. Walau begitu, Chamberlain sendiri tampaknya akan sulit didapatkan Liverpool karena ia menjadi salah satu pemain yang diandalkan Arsene Wenger dalam memaksimalkan formasi barunya, 3-4-3.

Segala kemungkinan memang masih bisa terjadi, toh jendela transfer musim panas sebenarnya baru akan dibuka pada 1 Juli mendatang. Masih ada kesempatan bagi Liverpool untuk mengonsolidasi kekuatannya untuk musim depan. Siapapun yang akhirnya merapat, para “The Kopites” tentu berharap itu adalah pilihan tepat yang sesuai dengan kebutuhan tim.

Foto: goal.com

Komentar