Persib Masih Didampingi Djadjang Nurdjaman

Berita

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Persib Masih Didampingi Djadjang Nurdjaman

Persib Bandung sepertinya akan tetap didampingi Djadjang Nurdjaman saat bentrok dengan Persiba Balikpapan di pertandingan pekan ke-10 Liga 1 Indonesia 2017 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Minggu (11/6/2017). Sebelumnya, pelatih berusia 52 tahun itu dikabarkan telah menyatakan mundur dari kursi pelatih Persib, setelah timnya kalah 0-2 dari Bhayangkara FC di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi.

Saat itu Djadjang menyampaikan pengunduran dirinya secara lisan di hadapan pemain, manajer tim Umuh Muchtar, dan CEO PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahyono. Setelah pernyataan mundur dibuat Djadjang kemudian sudah tak terlihat lagi mendampingi tim. Bahkan ia tak terlihat dalam tiga sesi latihan yang dilakukan Persib. Saat itu latihan dipimpin oleh asisten pelatih Herrie Setyawan.

Namun secara mengejutkan, saat Persib menjalani official training di Stadion GBLA, Jumat (9/6/2017), Djadjang muncul. Kedatangannya saat itu disambut hangat oleh tim pelatih, para pemain juga antusias melihat kehadiran Djadjang di lapangan pada sore itu. Mereka menghampiri Djadjang dan menyalaminya. Tapi saat itu Djadjang terlihat tidak terlalu aktif memberikan instruksi kepada pemain, yang dilakukannya hanya memantau dari pinggir lapangan.

“Sampai dengan saat ini status saya dalam keadaan menunggu, keputusan mundur sudah saya sampaian tapi belum ada keputusan, jadi saat ini saya masih sebagai pelatih kepala Persib. Selama tiga hari kemarin saya memang tidak hadir di lapangan, tapi saya masih memantau tim,” ucap Djadjang di Graha Persib, Jl. Sulanjana, Kota Bandung, Sabtu (10/6/2017).

Pelatih yang akrab disapa Djanur itu mengungkapkan, karena belum mendapat respon dari manajemen, statusnya saat ini masih menjadi pelatih kepala Persib. Sehingga ia masih memiliki kewajiban untuk memantau perkembangan dan kesiapan timnya.

“Walau tiga hari kemarin saya tidak hadir di lapangan, saya juga terus berkomunikasi dengan tim pelatih. Saya juga memberikan program latihan ke asisten dan mereka selalu kasih report ke saya pada malam harinya,” sambung Djadjang.

Djanur menyatakan bahwa, karena statusnya saat ini masih menjadi pelatih kepala Persib maka besar kemungkinan ia akan mendampingi timnya saat jumpa Persiba. Kembalinya Djanur tentu membuat hati Bobotoh lega, karena saat ia menghilang banyak yang bertanya-tanya siapa yang akan mendampingi Persib saat berhadapan melawan Persiba.

“Kemarin saya datang langsung ke GBLA untuk memantau bagaimana kondisi kesiapan pemain jelang pertandingan lawan Persiba, hari ini juga saya datang ke preskon karena aturannya harus dihadiri pelatih kepala dan ada sanksi kalau saya tidak datang. Kemudian besok juga karena permohonan mundur saya belum dikabulkan jadi kemungkinan besar saya akan hadir di bench,” tegasnya.

Komitmen Mundur

Meski begitu tekad Djadjang untuk mundur dari posisi pelatih Persib sudah bulat. Salah satu alasan yang membuatnya ingin mundur adalah keluarga. Diakui bahwa keluarganya tidak tahan melihat dirinya dicaci maki dengan kata-kata kasar terutama di media sosial.

Sebelum keputusan mundur dibuat, Djanur memang selalu mendapat kritikan dari bobotoh yang tidak puas dengan permainan Persib yang cenderung monoton. Bahkan di media sosial banyak kritikan disampaikan dengan kata-kata kasar yang tak sepatutnya dilontarkan.

Meski keputusan mundur sudah dibuat sampai dengan saat ini manajemen Persib belum memberikan respon terkait pengajuan pengunduran dirinya. Beberapa waktu lalu, Komisaris PT PBB, Kuswara S Taryono mengungkapkan bawah pihaknya belum menerima pengajuan pengunduran diri Djanur secara tertulis. Hal tersebut yang kemudian membuat manajemen belum bisa memberikan sikap.

“Saya memang mengajukan pengunduran diri itu baru secara lisan. Kalau memang manajemen ingin lewat surat, pasti saya akan bikin dan berikan surat. Intinya, saya sudah ajukan pengunduran diri saya, kuncinya sekarang ada di manajemen. Alasan saya mundur tetap sama, tetap keluarga,” tegasnya.

Meski begitu Djanur mengaku belum memiliki rencana, bila seandainya keputusan mundurnya itu diterima oleh manajemen. Namun yang pasti, pelatih yang mampu menyudahi puasa gelar Persib selama 19 tahun itu akan beristirahat dulu dari ingar-bingar sepakbola, sebelum akhirnya memutuskan masa depannya.

“Ke depannya, saya ingin agar karier saya tidak jauh-jauh dari dunia sepakbola,” kata Djanur. “Kalau tidak diterima, saya tidak bisa putuskan sendiri, ada kontrak dan ada klausul yang mengikat saya jadi saya tidak memaksa kalau memang pengajuan pengunduran diri saya tidak diterima,”

Komentar