Kehadiran Capello yang Membuat Sepakbola Tiongkok Semakin Menggeliat

Cerita

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Kehadiran Capello yang Membuat Sepakbola Tiongkok Semakin Menggeliat

Dalam beberapa tahun ke belakang, Liga Super Tiongkok selalu menjadi pusat perhatian publik sepakbola dunia. Popularitas kompetisi utama negeri tirai bambu itu terlihat dari evolusi besar-besaran yang dilakukan untuk mengembangkan sepakbola mereka ke arah yang lebih baik. Mereka berhasil mengubah stigma kalau kompetisi Asia merupakan tempatnya pemain-pemain top yang sudah kadaluarsa.

Buktinya, dalam beberapa musim terakhir ini, para kontestan Liga Super Tiongkok sukses menggaet pemain berlabel bintang. Beberapa nama seperti Oscar (Shanghai SIPG), Alexandre Pato, Axel Witsel (Tianjin Quanjian), Ezequiel Lavezzi (Hebei China Fortune), hingga Carlos Tevez (Shanghai Shenhua) berhasil mereka boyong.

Uang tentu menjadi magnet yang membuat para pemain top itu mau berkarier di Tiongkok, karena di sana mereka mendapat bayaran yang sangat tinggi. Klub Liga Super Tiongkok memang loyal, mereka berani membayar mahal untuk mendatangkan pemain top meski harganya selangit. Misalnya, saat Shanghai SIPG mendaratkan Oscar dari Chelsea, uang sebesar 60 juta euro mereka keluarkan agar pemain asal Brasil itu mau bergabung.

Sederet pemain bintang di kompetisi Eropa didatangkan ke Liga Tiongkok bukan tanpa alasan. Dibandingkan gengsi, alasan prestasi tampaknya jauh lebih tepat. Walau pada kenyataannya kini, pamor Liga Super Tiongkok lebih populer ketimbang J.League di Jepang atau kompetisi di kawasan Timur Tengah.

Kedatangan pemain top tentu akan membuat kompetisi semakin kompetitif, karena pemain lokal akan semakin mengembangkan dirinya agar kemampuannya meningkat. Transfer ilmu juga bisa dirasakan manfaatnya saat pemain-pemain top itu berlabuh ke Tiongkok. Biar bagaimanapun, pengalaman bermain di kompetisi kompetitif Eropa membuat mereka punya pengalaman lebih yang bisa ditularkan kepada pemain-pemain lokal.

Soal transfer ilmu, tampaknya ini yang sangat diincar oleh Tiongkok. Sebab selain pemain, mereka juga berani membayar mahal untuk mendatangkan pelatih-pelatih dengan reputasi yang baik di kompetisi Eropa. Marcelo Lippi, Luiz Felipe Scolari, Fabio Cannavaro, Andre Villas-Boas, Gustavo Poyet, Sven-Goeran Eriksson, hingga Felix Magath berlabuh di kompetisi Tiongkok.

Tiga pelatih tersebut jelas bukan nama sembarangan, ketiganya punya rekam jejak yang bagus kala membesut tim di Eropa. Eriksson misalnya, pelatih berusia 69 tahun itu punya pengalaman melatih klub-klub elite Eropa seperti AS Roma, Fiorentina, hingga Manchester City. Eriksson juga tercatat pernah menukangi timnas Inggris dari tahun 2001 sampai 2006.

Pengalaman-pengalaman yang dimiliki para pelatih top yang kini berpetualang di Liga Super Tiongkok tentu sangat dibutuhkan guna meningkatkan kemampuan para pemain lokal ke level yang lebih tinggi, dengan motede dan gaya kepelatihan yang mereka punya. Selain itu mereka juga bisa diharapkan untuk membentuk manajerial tim yang baik melalui pemahaman dan pengalaman yang dimiliki.

Menghadirkan Capello, Bukti Keseriusan Tiongkok dalam Mengembangkan Sepakbola

Upaya tersebut tampaknya terus dilakukan dengan serius, karena geliat klub Liga Tiongkok untuk mendatangkan pelatih top masih terus dilakukan. Seperti Beijing Guoan yang beberapa hari lalu baru saja mengumumkan keberhasilan mereka menggaet Roger Schmidt. Mantan pelatih Bayer Leverkusen itu datang untuk menggantikan Jose Gonzalez, yang diberhentikan secara tidak hormat karena dianggap gagal meningkatkan performa tim di kompetisi domestik.

Setelah Schmidt, giliran Fabio Capello yang ditunjuk sebagai pelatih kepala Jiangsu Suning. Kabarnya, Capello mendapat kontrak bernilai 10 juta pounds untuk menukangi tim dalam durasi 18 bulan. Capello sepertinya tidak akan datang sendiri, karena situs Football Italia memperkirakan bahwa dia akan mengajak Gianluca Zambrotta dan Cristian Brocchi, sebagai stafnya.

"Keputusan untuk menandatangani Capello dibuat dari kebutuhan pengembangan strategis klub," kata Jiangsu Suning dalam pernyataan resmi yang dikutip dari Soccerway.

Capello adalah pelatih legendaris di Eropa, pengalaman dan prestasi yang pernah diukirnya sangat banyak. Tercatat ia pernah menukangi AC Milan, AS Roma, Real Madrid, Juventus, hingga timnas Inggris. Bersama AC Milan, ia sukses menyumbang empat gelar Serie A hingga satu trofi Liga Champions. Sementara di Madrid, Capello juga berhasil membawa klub berjuluk “Los Blancos” itu menjadi raja La Liga Spanyol sebanyak dua kali.

Sebelum merapat ke Jiangsu, tercatat ia merupakan pelatih timnas Rusia. Dalam pernyataannya itu, Jiangsu melanjutkan bahwa Capello didatangkan untuk memberikan pengaruh besar bagi klub juga sepakbola Tiongkok secara keseluruhan. Pengalamannya diharapkan mampu membawa kemajuan yang lebih besar.

"Selain menuntun Jiangsu Suning untuk mencapai prestasi yang lebih baik, Capello juga akan ditugaskan untuk memberikan ide dan metode paling maju dalam manajemen klub, pelatihan pelatih dan pengembangan pemain muda. Di bawah bimbingannya, sepakbola Jiangsu dan bahkan sepakbola Tiongkok akan membuat kemajuan yang luar biasa," sambungnya.

Lebih dari pada itu, kehadiran Capello juga akan semakin menyemarakkan persaingan pelatih-pelatih top yang kini berkarier di Liga Super Tiongkok. Kehadiran Capello juga diprediksi akan semakin membuat Liga Super Tiongkok semakin kompetitif.

Komentar