Tuhan, Terima Kasih Telah Menurunkan Messi ke Dunia

Cerita

by Redaksi 33 29305

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Tuhan, Terima Kasih Telah Menurunkan Messi ke Dunia

Jika mungkin harus berterima kasih kepada Tuhan atas karunia yang sudah Dia berikan, maka saya akan berterima kasih karena Tuhan telah menurunkan seorang Lionel Messi ke dunia.

Pada suatu masa, vokalis dari band rock kenamaan asal New Jersey, Amerika Serikat, Jon Bon Jovi, pernah mengungkapkan bahwa keajaiban adalah sesuatu yang terjadi setiap hari di dunia. Namun keajaiban itu tidak bisa dilihat oleh semua orang. Hanya orang yang sudah mengubah perspektifnya tentang keajaiban-lah yang bisa melihat keajaiban di sekitarnya.

“Keajaiban itu terjadi setiap hari. Ubahlah perspektifmu tentang keajaiban dan kau akan segera melihatnya banyak berkeliaran di sekelilingmu,” tutur Jon.

Menyelami ucapan dari Jon Bon Jovi tersebut, tampak bahwa keajaiban sebenarnya banyak terjadi di sekeliling kita. Dengan mengubah sedikit perspektif kita tentang keajaiban, maka akan banyak hal-hal yang kita lihat di sekeliling kita terjadi di luar nalar kita sebagai seorang manusia. Hal tersebut bukan semata kumpulan dari rencana atau usaha yang sudah dilakukan.

Beberapa kejadian di alam, seperti mengalirnya air dari hulu ke hilir, adalah contoh-contoh kecil dari hal yang bisa kita sebut sebagai sebuah keajaiban. Walau sudah banyak penelitian ilmiah yang mengkaji hal-hal tersebut, tetap saja hal itu merupakan sebuah keajaiban, hal yang sengaja Tuhan simpan di dunia agar manusia tetap mampu berpikir, sekaligus menyelami keajaiban-keajaiban tersebut.

Di lapangan sepakbola, keajaiban itu hadir dalam sesosok manusia bertinggi kurang lebih 1,7 meter bernama Lionel Andres Messi. Ia adalah sejumput dari sebuah keajaiban yang terjadi di atas lapangan sepakbola.

**

Membicarakan tentang Lionel Messi, sebenarnya sudah banyak hal yang bisa kita tangkap dari media-media di luaran sana. Kisah tentang Messi sendiri adalah kisah yang sudah cukup banyak diketahui, mulai tentang kemampuannya yang disebut bagaikan “Tuhan”, serta kegigihan neneknya, Celia, dalam mengantarkan Messi latihan dan bertanding semasa ia kecil di Argentina.

Ceritanya yang didiagonosa kekurangan hormon pertumbuhan pada usia 10 tahun pun sudah banyak diketahui. Kejadian inilah yang membawanya ke La Masia, akademi Barcelona, tempat yang memberikannya pengobatan perihal hormonnya ini serta menjadi tempat kelanjutan kariernya sebagai pesepakbola.

Ada sebentuk usaha yang dilakukan oleh Messi sehingga ia bisa menjadi seperti sekarang ini, dan itu bukan keajaiban semata. Namun, seperti yang diujarkan oleh Jon Bon Jovi, coba ubah perspektif Anda sedikit saja soal keajaiban, dan lihatlah apa yang kerap Messi lakukan di atas lapangan. Saat ia melewati satu per satu pemain Getafe pada 2007 silam, saat ia membuat Jerome Boateng tampak seperti orang yang bodoh. Itulah sebentuk kecil keajaiban yang diciptakan Messi di atas lapangan.

Messi adalah sosok yang melebihi sebuah sistem atau pola permainan macam apapun. Meski ia bermain di bawah sistem, ia tetaplah pemain yang melebihi sistem bahkan melabrak sistem itu sendiri. Saya jadi teringat ucapan yang diujarkan oleh Thierry Henry, menyoal permainan yang ditunjukkan oleh Barcelona.

“Pep (Guardiola) hanya memberikan cara bagi kami merebut bola di area tengah dan belakang, serta bagaimana caranya mengalirkan bola yang kami dapat ke depan. Setelah di depan, kebebasan. Ya, kami bebas melakukan apapun, termasuk dia (Messi), untuk mencetak gol,” ujar Henry dilansir Sky Sports.

Apa yang diujarkan oleh Henry ini mencerminkan bahwa Messi, seperti yang ia tuturkan, adalah kebebasan itu sendiri. Ia bebas untuk melakukan apa yang ia inginkan di lapangan. Karena kebebasan inilah, ia kerap menciptakan hal-hal ajaib di atas lapangan.

Sebuah tulisan di laman Five Thirty Eight melakukan sebuah penelitian tersendiri tentang jumlah gol Messi dan dengan cara apa serta dari mana Messi mencetak gol di atas lapangan. Hasil dari bedah statistik yang dijabarkan dalam tulisan tersebut menggambarkan selama kariernya, Messi mampu mencetak gol dengan seluruh tubuhnya, serta dari berbagai sudut di lapangan.

Salah satu momen yang disoroti dalam tulisan tersebut adalah perihal gol penentu kemenangan yang ia cetak kala melawan Iran di fase grup Piala Dunia 2014. Ketika itu, kedudukan 0-0, dan pertandingan memasuki menit-menit akhir. Messi, menerima bola dari sisi kanan pertahanan, melepaskan tendangan terukur dari luar kotak penalti yang menghujam gawang Iran. Albiceleste menang dengan skor 1-0, dan gol Messi itu dijuluki sebagai “Magis Messi”.

Di akhir tulisan, si penulis yang bernama Benjamin Morris akhirnya menyimpulkan bahwa Messi adalah sebuah ketidakmungkinan.

**

Tak setiap momen Messi bisa menciptakan keajaiban. Saat melawan Juventus di babak perempat final Liga Champions 2016/2017, serta tiga momen final dalam rentang tiga tahun (Piala Dunia 2014, Copa America 2015, dan Copa America Centenario 2016) yang gagal ia menangkan menunjukkan sisi lain dari Messi, bahwa ia manusia biasa yang suatu waktu bisa gagal.

Namun, terlepas dari berbagai kegagalan yang ia derita, ia tetaplah Messi. Seorang pencipta keajaiban yang pernah membikin Atletico Madrid yang bermain terorganisir, seketika langsung menjadi ketar-ketir kala ia masuk ke atas lapangan.

Ia adalah pemain yang bikin orang jatuh cinta dengan caranya menggiring, mengumpan, dan menendang bola. Ia bikin orang terperangah dengan magis-magisnya yang kerap ia keluarkan di atas lapangan. Ia menjadi simbol dari melawan kemustahilan, simbol dari keajaiban, sekaligus simbol dari ungkapan sebuah frasa bahwa “tak ada yang bisa diprediksi di atas lapangan”.

Terima kasih Tuhan, telah menurunkan sosok Lionel Messi ke dunia, dan menghibur kami semua dengan berkah-Mu yang tak terperi ini.

Komentar