Skuat PS TNI TSC 2016: Mengadu Nasib Tanpa Pemain Asing

Analisis

by Redaksi 32

Redaksi 32

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Skuat PS TNI TSC 2016: Mengadu Nasib Tanpa Pemain Asing

PS TNI akan mengikuti liga pertamanya pada akhir April ini di ajang TSC A 2016. Sebelumya mereka hanya mengikuti turnamen-turnamen jangka pendek yang diselenggarakan pasca dibekukannya sepakbola Indonesia oleh FIFA. Namun meskipun terbilang baru, mereka mampu menunjukkan performa gemilang saat berhasil mengalahkan beberapa klub besar di Indonesia.

PS TNI berlaga di TSC meski tim baru karena membeli `lisensi` bermain di divisi teratas milik Persiram Raja Ampat. Menurut Detiksport, PS TNI lewat PT Arka Gega Magna (AGM), mengakuisisi kesebelasan berjuluk Dewa Laut tersebut dengan mahar sebesar Rp 17 Miliar.

Menyambut TSC, PS TNI telah merekrut Eduard Tjong mantan pelatih dari Persiba. Pelatih berusia 53 tahun tersebut menggantikan posisi Edy Syahputra yang sebelumnya menjadi arsitek pada Piala Bhayangkara. Edy sendiri sebelumnya merupakan asisten pelatih menggantikan tugas dari pelatih asal Inggris, Judan Ali.

Mereka telah melakukan berbagai persiapan dengan menjalani pertandingan uji coba saat melawan Villa 2000 dan Persikad Depok. Pada kedua laga tersebut mereka berhasil meraih hasil positif, meski pada laga uji tanding terakhir ketika berhadapan dengan PON Jabar mereka harus takluk 0-1.

Kekalahan malam itu akan menjadi PR bagi coach Eduard mengingat mereka akan menghadapi tim yang tentu lebih berpengalaman ketika mengarungi TSC. Akan tetapi d sisi lain hasil tersebut bisa menjadi evaluasi bagi para pemain, selain permainan apik yang ditunjukkan para pemuda PON Jabar, minimnya kreativitas dari lini tengah dan sektor penyerang merupakan faktor utama kegagalan mereka mencetak gol pada pertandingan tersebut.

Sementara itu dari komposisi pemain PS TNI tak banyak mengalami perubahan. Hanya pembelian pemain sebatas untuk memperkuat dan memperdalam skuat tanpa merubah komposisi sebelumnya. Mereka mendatangkan para punggawa anyar secara merata dari posisi kiper, bek, gelandang hingga lini depan.

Dari sektor penjaga gawang mempunyai banyak pilihan. Selain diperkuat oleh Dhika Bayangkara dan Ravi Murdianto, kehadiran Teguh Amirudin membuat perebutan posisi kiper menjadi lebih sengit. Teguh telah resmi berseragam TNI setelah batal gabung ke Arema Cronus.

Masuknya Ganjar Mukti dari Bali United dan Gita Yudo yang merupakan eks Semen Padang U-21 akan melengkapi lini belakang PS TNI. Sebelumnya Wiganda Pradika, Wanda Syahputra, Hardiantono dan Syaiful Ramadhan yang merupakan punggawa di jantung pertahanan PS TNI yang berlaga di TSC.

Sedangkan lini tengah tak banyak diotak-atik, hanya Irfandi Zein dan Pandi Lestaluhu yang menjadi penggawa baru. Pandi Lestaluhu hanya berstatus sebagai pemain pinjaman dari Persija, pasalnya ia masih terikat kontrak hingga tahun 2021 bersama Macan Kemayoran. Pada posisi penyerang masih mengandalkan Dimas Drajad, Tambun Naibaho dan Aldino Herianto. PS TNI juga diperkuat oleh Frets Butuan yang terdaftar sebagai anggota TNI.

Sementara itu figur seorang Legimin Raharjo masih menjadi sosok sentral di lapangan tengah. Pemain berusia 34 tahun tersebut juga merupakan pemain yang paling berpengalaman di PS TNI. Ia telah malang melintang dalam persepakbolaan tanah air dan kehadiran pemain senior seperti dirinya tentu akan sangat berpengaruh kepada para skuat muda dalam tubuh PS TNI.

Kemungkinan besar PS TNI akan menggunakan skema 4-2-3-1 dengan hanya bertumpu pada satu penyerang serta masih mengandalkan power dan kecepatan dalam bermain. Di turnamen-turnamen sebelumnya PS TNI terlalu terpatok pada serangan sayap. Mereka lebih sering melakukan umpan lambung ke pertahanan musuh daripada melakukan cutting inside ke area sepertiga lawan.

Jika di lihat dari komposisi pemain, strategi tersebut memang lebih cocok. Pasalnya mereka memiliki pemain yang unggul dalam kecepatan seperti Wawan Febriyanto dan Dimas Drajad. Ditambah dengan Pandi Lestaluhu yang juga mempunyai mempunyai kecepatan di atas rata-rata.






Berpegang teguh dengan prinsip untuk tidak merekrut pemain asing menjadi nilai plus bagi PS TNI. Akan tetapi di sisi lain mereka tentu akan kesulitan kala menghadapi tim lawan yang rata-rata memiiliki tiga hingga empat pemain asing. Namun justru itulah yang membuat tim ini spesial, selain itu mereka juga membawa panji TNI dan semakin membuat sepakbola tanah air semakin menarik untuk disimak.

Komentar