Lima Menit yang Membuat Kepahlawanan Samir Handanovic Menjadi Sia-sia

Analisis

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Lima Menit yang Membuat Kepahlawanan Samir Handanovic Menjadi Sia-sia

Samir Handanovic dielu-elukan para pendukung Internazionale Milan yang hadir di Stadion Saint Mary, Jumat (4/11) ketika babak pertama menghadapi Southampton selesai. Teriakan Handa! Handa! Handa! begitu lantang karena menahan tendangan penalti Dusan Tadic jelang berakhinya babak pertama. Aksi heroiknya itu membuat Inter mengakhiri babak pertama dengan keunggulan 1-0 atas gol yang dicetak Mauro Icardi pada menit 33`.

Apalagi Handanovic banyak melakukan penyelamatan gemilang pada babak pertama pertandingan grup K Liga Eropa tersebut. Tapi kepahlawanan Handanovic cuma berlaku sampai pertengahan babak kedua. Southampton berhasil membalikan kedudukan atas gol yang dicetak Virgil van Dijk pada menit 64` dan bunuh diri Yuto Nagatomo pada lima menit berikutnya.

Dua gol yang terjadi dalam kurun waktu lima menit itu sekaligus memenangkan tuan rumah Southampton. Dua gol itu merupakan dampak dari perubahan permainan masing-masing kesebelasan. Terutama dalam lima menit yang menghasilkan dua gol bagi Southampton. Permainan Inter sendiri tidak berubah sampai Southampton menyamakan kedudukan.

Mauro Icardi dkk masih bermain bertahan dengan garis rendah. Kedua full-back dan gelandang bertahan mereka jarang membantu serangan. Bahkan Antonio Candreva dan Ivan Perisic yang menjadi winger saat itu lebih sering membantu pertahanan. Inter hanya mengandalkan serangan balik. Sistem seperti itu menyulitkan Southampton untuk menciptakan peluang di sepertiga akhir.

Tapi Southampton terus menekan dan menguasai penguasaan bola. Total, mereka menguasai bola sampai 55 persen dan melakukan percobaan tendangan 24 kali. Akhirnya pengendalian permainan Southampton berhasil efektif ketika Virgil mencetak gol yang diawali tendangan sudut. Setelah gol Virgil inilah permainan Inter berubah.

Inter seperti berhasrat ingin kembali unggul setelah kedudukan berimbang. Kedua full-back mereka mulai naik membantu serangan. Begitu pun Candreva dan Perisic lebih sering berada di sepertiga akhir lawan. Rupanya perubahan itu membuat kendor sisi pertahanan Inter. Southampton yang sedang melancarkan serangan dari sisi kiri, membuat kewalahan Danilo D`Ambrosio.

Ambrosio baru kembali ke posisinya di full-back kanan setelah membantu serangan. Aksi bertahan Ambrosio saat itu kurang mendapat bantuan karena tugas Candreva harus lebih agresif menyerang. Alhasil ia terlambat turun bertahan dan areanya memberikan kebebasan Southampton melepaskan umapan silang. Dan umpan tersebut membuat Nagatomo mengarahkan bola ke dalam gawangnya sendiri.

Komentar