Arbeloa dan Kelemahan di Kedua Sisi Pertahanan Real Madrid

Analisis

by Redaksi 38

Redaksi 38

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Arbeloa dan Kelemahan di Kedua Sisi Pertahanan Real Madrid

Apakah Anda juga membaca pratinjau penulis jelang laga Derby Madrileno yang berjudul "Bisa lebih disiplin (lagi), bek sayap Real Madrid?". Dalam tulisan tersebut penulis mengulas kelemahan pertahanan Real Madrid saat kebobolan oleh Athletic Bilbao. Saat itu sisi yang dijaga Marcelo menjadi sasaran empuk karena pemain Brasil tersebut terlambat melakukan track back. Ruang kosong tersebut dimaksimalkan Atheltic Bilbao yang berubah menjadi gol.

Memang, naiknya para bek sayap El Real tak lepas dari taktik dan strategi Rafa Benitez untuk mengakomodir lini serang. Cristiano Ronaldo lebih mirip seperti penyerang ketimbang pemain sayap yang membuat Marcelo sering naik hingga area sepertiga akhir serangan. Marcelo pun kerap merangsek hingga kotak penalti untuk sekadar melakukan tendangan spekulasi dan membuat peluang bagi rekannya.

Marcelo dan Dani Carvajal sudah sepatutnya saling melengkapi satu sama lain. Pun jika harus ada yang lebih tinggi posisinya sampai seprtiga akhir area lawan, maka salah satu dari mereka paling tidak tak menjauh dari duo bek tengah yang dihuni oleh Sergio Ramos dan Raphael Varane. Di laga Derby Madrileno, semua berjalan lancar setidaknya hingga babak pertama usai. Satu gol Real Madrid pun ada andil besar dari Carvajal yang melepaskan diri dari pressing Felipe Luis dan Oliver.

Petakanya baru muncul ketika Arvalo Arbeloa bermain menjadi pemain pengganti. Bukan ingin meng-kambing-hitam-kan Arbeloa, tapi penampilannya semalam menjadi titik rapuh Real Madrid saat menghadapi serangan Atletico yang berbuah gol balasan. Arbeloa saat ini sudah tidak muda lagi dan bukan pilihan utama sejak Carvajal dipulangkan dari Leverkusen dua musim lalu. Bahkan di tim nasional Spanyol, ia sudah kalah saing dari Juanfran dan Cesar Azpilicueta sedari gelaran Piala Dunia 2014 lalu. Coba lihat perbandingan grafis dibawah ini;

carvajal vs arbeloa

Meski bermain kurang dari satu babak, tapi Carvajal terlibat aktif baik dalam fase menyerang dan bertahan Real Madrid. Bahkan nyaris ia tak pernah melakukan pelanggaran-pelanggaran tak perlu kepada pemain Atletico Madrid. Carvajal pun mampu melewati lawan dengan jumlah tiga kali melakukan take-ons sukses demi melepaskan diri dari kawalan Felipe Luis maupun Oliver. Aksi melewati lawan a la Carvajal ini juga berbuah manis dengan satu assist bagi dirinya di awal-awal pertandingan berlangsung.

Ini tentu bertolak belakang dengan apa yang dilakukan oleh Arbeloa. Bahkan jika dibandingkan dengan Carvajal yang menit bermainnya lebih sedikit darinya, ia tak lebih baik dari juniornya tersebut. Bahkan seringkali kali melakukan pelanggaran-pelanggaran tak jelas untuk mengahadang serangan yang datang melalui sisi yang ia tempati di bek sayap kanan Real Madrid.

Diego Simeone tentu tahu betul dengan kemampuan Alvaro Arbeloa. Pemain yang digunakan oleh Simeone untuk mengeksploitasi Arbeloa tersebut adalah Yannick Carrasco. Pemuda yang baru didatangkan musim panas ini dari kesebelasan AS Monaco memang mempunyai kecepatan yang baik baik dengan atau tanpa bola sekalipun. Bahkan, Carrasco tak statis berada di sayap kiri Atletico Madrid saja, melainkan bergerak melakukan permutasi bersama Antonie Griezmann di sisi kiri juga.

Aksi Carrasco yang mempecundangi Arbeloa sebelum terjadinya gol balasan tentunya harus menjadi catatan kecil bagi Rafa Benitez. Bahkan ketika menerima umpan dari Varane, ia gagal melakukannya dan terlihat panik ketika di-press oleh Carrasco. Dalam sekejap, Carrasco sukses menjauhi Arbeloa dengan kemampuan dribbling-nya untuk memancing tiga pemain Real Madrid secara bersamaan. Coba lihat gambar di bawah ini;

gol ATM

Sebetulnya, meski ini adalah kesalahan fatal dari Arbeloa, di sisi yang lainnya, Marcelo pun jauh tertinggal dan mencipatakan banyak ruang kosong di sisi kiri pertahanan Real Madrid (lihat gambar). Luciano Vietto dan Antonie Griezmann bahkan berlari tanpa pengawalan yang berarti. Maka dua gol Real Madrid sampai hari ini, bisa dibilang adalah kesalahan yang cukup fatal bagi para bek sayap Real Madrid ketika melakukan transisi dari menyerang menuju bertahan. Bek sayap, seperti dua mata koin, bisa dipakai untuk menciptakan peluang dan gol (seperti gol Benzema, assist Carvajal) dan menjadi ranjau sendiri ketika gagal menjalankan tugasnya dengan baik (seperti gol Vietto, assist Jackson).

Dengan berbagi satu angka, hasil ini memang memperketat persaingan di tabel klasemen sementara La Liga Spanyol sampai pekan ke tujuh ini. Ada tiga tim yang mendapatkan poin 15 yaitu Real Madrid, Celta Vigo dan Barcelona yang menduduki posisi dua, tiga dan empat di tabel klasemen dan belum mampu menggeser Villareal dari peringkat pertama.

Foto: Real Esparta

Komentar