Persib vs Mitra Kukar: Minim Kreativitas, Persib Mampu Tahan Imbang Mitra Kukar

Analisis

by Redaksi 34

Redaksi 34

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Persib vs Mitra Kukar: Minim Kreativitas, Persib Mampu Tahan Imbang Mitra Kukar

Pertandingan perdana Persib Bandung pada Piala Bhayangkara 2016 berjalan tidak sesuai rencana.Persib hanya mampu bermain imbang 1-1 dengan Mitra Kukar saat bermain di Stadion Si Jalak Harupat, (17/3). Kesebelasan tamu unggul terlebih dahulu lewat gol Marlon da Silva pada menit 28, yang pada akhirnya dibalas oleh tendangan penalti Vladimir Vujovic menit 88.

Permainan atraktif yang diharapkan oleh bobotoh dari lini tengah Persib, nyatanya tak terjadi. Hal ini disebabkan oleh serangan Persib hanya mengincar kedua sayap Mitra Kukar. Namun pada akhirnya, selalu gagal lantaran dua bek tengah Mitra Kukar, Arthhur Cunha dan Saepuloh Maulana cukup tangguh ketika duel udara.  Di sisi lain, Mitra Kukar justru tampil agresif dan terlihat tanpa beban. Mereka beberapa kali mampu merepotkan pertahanan Persib.

Skema Serangan Mitra Kukar Sulitkan Lini Belakang Persib

Gagalnya skema penyerangan tersebut menjadi salah satu celah yang mampu dimanfaatkan oleh Subangkit. Melalui Hendra Bayauw dan juga Septian David Maulana, Mitra Kukar kerap memulai serangan. Mitra Kukar pun mengandalkan kecepatan keduanya yang mengisi sisi sayap Persib yang ditinggalkan dua fullback-nya.

Sisi kanan pertahanan Persib yang diisi Dias Angga menjadi sasaran utama Mitra Kukar dalam membangun  serangan. Sering sekali ketika Dias turut membantu serangan untuk Persib, menjadi kegagalan ketika kembali turun ke belakang. Sehingga hal tersebut bisa dimanfaatkan oleh kelincahan Hendra Bayauw yang menjadi andalan Mitra Kukar ketika menyerang balik. Gagalnya Dias meredam Bayauw seringkali memaksa Vladimir  bertahan lebar ke kanan untuk menutup gerakan Bayauw. Sayangnya, Vladimir sering terlalu terburu-buru merebut bola dan Bayauw pun mampu melewatinya. Baruntung bagi Persib, penyelesaian akhir Bayauw dan lini depan Mitra Kukar tidak terlalu bagus pada laga malam itu.

Samsul Arif - Michael Orah

Pertukaran posisi antara Bayauw dengan Septian David, yang kadang dibantu Michael Orah juga kerap membuat Dias kesulitan. Apalagi keduanya memiliki kemampuan dribble yang istimewa. Belum lagi, Vujovic kerap terburu-buru melepaskan tackle membuat winger Mitra kukar memberikan tekanan kepada Made Wirawan.

Rodrigo Dos Santos Menarik Perhatian Bek Persib

Kecepatan dua pemain sayap Mitra Kukar, Bayauw dan Septian David dalam mengkreasi serangan tak membuatnya menjadi tujuan serangan Mitra Kukar. Serangan tim asal Kalimantan Timur tersebut selalu diarahkan ke Rodrigo dos Santos yang berperan sebagai playmaker.

Peran pemain asal Brazil ini memang cukup vital atas serangan Mitra Kukar. Pasalnya, dia tak hanya bertujuan sebagai kreator serangan, tapi juga pemantul bola dan penarik pemain belakang Persib. Selain itu juga, Rodrigo rajin untuk membantu pertahanan Mitra Kukar. Dengan kemampuan menahan bola yang baik, terkadang ia mampu melakukan delay sembari menunggu Bayauw dan juga David melakukan overlap. 

Gol yang dicetak oleh Marlon pun buah dari kejeniusan penempatan posisi Rodrigo. Pemain Brazil ini menempatkan diri di depan Vujovic dan membuatnya tak mampu menjangkau bola, hingga pada akhirnya bola mampu disundul oleh Marlon.

Pemain Persib Kesulitan Bongkar Kotak Penalti Mitra Kukar

Pilihan taktik Subangkit, terutama dalam menggalang lini pertahanan, di pertandingan ini patut diacungi jempol. Bukan hanya menyulitkan pemain Persib dalam mengkreasi serangan lewat sayap, tapi juga membuat anak asuh Dejan Antonic hanya memiliki satu opsi untuk menyerang. Kegagalan Persib dalam membangun serangan paling terlihat dari upaya Maung Bandung membongkar sisi tengah permainan Mitra Kukar. Peran membagi bola yang diisi oleh Kim Kurniawan dan penghubung lini tengah dengan lini depan atau sayap yang diisi Gian Zola tak berjalan.

Tak berjalannya permainan Persib di sisi tengah memang tak sepenuhnya salah anak asuh Dejan, yang terburu-buru untuk mengejar ketinggalan. Tapi juga karena Subangkit menempatkan dua gelandang bertahan, M. Bahtiar dan Bayu Pradana, untuk menutup aliran bola Persib. Keduanya pun mampu menerjemahkan instruksi Subangkit untuk menutup pergerakan Kim Kurniawan dan juga membuat Zola berada di pos yang sulit untuk diberi umpan.

Kecerdikan lain dari Subangkit yang paling terlihat adalah menginstruksikan dua bek sayap-nya, Abdul Gamal dan Michael Orah, untuk tidak terlalu jauh meninggalkan pos-nya. Apalagi keduanya sangat jarang langsung melepaskan tackle dan lebih memilih untuk meng-cover. Hal ini pun membuat beberapa umpan silang Persib sangat jarang mengarah pas ke Beloncoso.

Selain itu kedua centre back Mitra Kukar, Athur dan juga Saepuloh bermain sangat apik dengan mampu melakukan beberapa intercept dan halauan terhadap umpan-umpan yang dikirim ke area kotak penalti. Berulang kali  Persib melakukan tekanan seperti itu namun selalu berujung dengan kegagalan dan menghasilkan serangan balik untuk Mitra Kukar.

Kesimpulan

Persib sebenarnya beruntung dapat bermain imbang melawan Mitra Kukar dalam pertandingan tadi malam.Persib berkali-kali digempur serangan sayap Mitra Kukar yang lebih efektif. Untungnya,  penyelesaian akhir Mitra Kukar tidak terlalu maksimal, sehingga gagal untuk menambah pundi-pundi gol. Di lain sisi Persib harus mencari cara agar mampu menyiapkan strategi baru dalam menghadapi laga Piala Bhayangkara 2016 selanjutnya, terutama ketika serangan sayap mereka mentok. Sementara Mitra Kukar harus lebih mampu memaksimalkan peluang yang ada. Faktor ketenangan pemain dalam menyelesaikan peluang di depan gawang menjadi kendala mereka dalam pertandingan tersebut.

[upi]

Ed: RAS

Komentar