Piala Super Eropa 2015: Siapa yang Akan Mengulang Sejarah?

Analisis

by Redaksi 38

Redaksi 38

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Piala Super Eropa 2015: Siapa yang Akan Mengulang Sejarah?

Hanya Lionel Messi dan Andres Iniesta yang merasakan getirnya dikalahkan Sevilla pada ajang Piala Super Eropa pada 25 Agustus 2006 silam. Ya, kapten dan wakil kapten Barcelona saat ini mengingat betul gelontoran gol demi gol yang bersarang di gawang Victor Valdes malam itu.

Kenyataan ini lebih pahit ini terasa lebih lagi untuk Lionel Messi. Memainkan partai final pertamanya di level Eropa bersama Barcelona, ia yang langsung menjadi starter malam itu ternyata tak bisa berbuat banyak untuk menaklukkan Andres Palop, kiper Sevilla saat itu.

Kebobolan cepat, pada menit ketujuh, oleh Renato yang memanfaatkan bola muntah hasil sepakan Luis Fabiano membuat mental bermain Barcelona mulai turun. Alhasil, sepanjang babak pertama, Barcelona yang unggul penguasaan bola sebesar 63% nyata-nyatanya lebih sedikit membuat peluang dibanding Sevilla. Malah semenit sebelum bubaran, Sevilla menambah gol mereka lewat tandukan Kanoute menambah keunggugulan Juande Ramos.

Meski mulai melancarkan rangkaian serangan-demi serangan, Barcelona harus terbentur oleh tangguhnya Andres Palop dan para jajaran bek Sevilla yang masih dihuni oleh dani Alves dan Adiano Correia yang kini berseragam Barcelona. Akhirnya, Barcelona harus menyerah dengan skor mencolok 0-3 setelah Enzo Maresca menambah penderitaan Blaugrana lewat titik putih di menit 89. Sevilla dengan resmi menjuarai Piala Super Eropa 2006.

Akankah hasil ini kembali terjadi dini hari nanti?

Kesiapan Sevilla dan Keengganan Gagal untuk Kedua Kalinya Berturut-turut

Setelah peristiwa sembilan tahun silam, akhirnya Barcelona kembali bersua dengan Sevilla di Piala Super Eropa 2015. Statusnya pun masih sama, Barcelona datang dengan gelar Liga Champions dan Sevilla dengan trofi Liga Europa.

Meski dengan dimensi waktu yang berbeda, Sevilla tetap optimis mengulangi sejarah para pendahulu mereka sembilan tahun lalu. Lewat konferensi pers beberapa waktu lalu, kepada UEFA, Unai Emery memberikan pernyataannya tentang partai ini. Menurutnya “ini adalah partai final dan hanya sedikit tim yang mampu dan terpilih untuk mencapai level ini. Kita adalah juara dan kita akan berjuang untuk itu” tukas Emery.

Tak salah memang dengan optimisme Unai Emery tersebut. Toh Sevilla tak ingin terjerumus untuk kedua kalinya berturut-turut di ajang yang sama setelah tahun lalu ditaklukkan Real Madrid dengan skor 2-0 berkat kegemilangan Cristiano Ronaldo.

ronaldo
Cristiano Ronaldo saat menaklukkan Sevilla di Piala Super Eropa 2014 lalu. (sumber: www.ronaldo7.net)

Skuat Sevilla musim ini memang berbeda jauh dengan skuat mereka saat menakklukan FC Dnipro pada bulan Mei 2015 lalu. Lebih dari sepuluh pemain sudah meninggalkan Ramon Sanchez Pijzuan, kandang Sevilla, untuk mengenyam pengalaman baru.  Carlos Bacca, Aleix Vidal dan Stephane Mbia adalah jajaran langganan susunan pemain Sevilla yang hengkang.

Meski banyak perombakan, kualitas pemain yang mereka datangkan pun sebetulnya tak berbeda jauh. Kehadiran Ciro Immobile, Yevhen Konplyanka, Adil Rami dan pemain lainnya tentu tak bisa dianggap remeh oleh Barcelona. Mereka masih mampu menghadirkan mimpi buruk Barcelona 2006 lalu terulang.

Catatan khusus sebetulnya mesti disematkan untuk Konplyanka. Pemain yang beroperasi di sayap kiri maupun di sayap kanan ini mampu merepotkan Barcelona. Hal ini tentu menjadi kabar bagus dari Unai Emery karena Konoplyanka sudah sepatutnya disiapkan untuk mengobrak-abrik sisi yang sering ditinggalkan oleh Dani Alves di sisi kanan Barcelona.

Unai Emery yang sadar akan keunggulan Barcelona dalam urusan statistik di atas lapangan sudah menyiapkan ramuan khusus untuk mengejutkan tim asal Katalunya tersebut. Ia menuturkan bahwa menyerang cepat a la quick counter menjadi salah satu senjata Sevilla nanti.

Belum lagi Sevilla mempunyai rencana lain yang tak mungkin diungkapkan Unai Emery ketika konferensi pers. Yang jelas, beberapa pemain kunci seperti Kevin Gameiro dan Ever Banega akan diandalkan seperti kala mereka menahan imbang Barcelona di markas mereka sendiri dengan skor 2-2 musim lalu.

perkiraan Barca vs Sevilla
Prediksi Line Up Barcelona vs Sevilla nanti malam

Sisi Kiri yang Melemah dan Ambisi Mengejar Sextuple

Luis Enrique sudah mesti menelaah ulang video-video pertandingan saat Barcelona melawan Sevilla di kedua pertemuan mereka terakhir musim lalu. Apalagi dengan hasil imbang 2-2 setelah unggul 0-2 saat bertandang ke Ramon Sanchez Pijzuan membuat mantan kapten Barcelona tersebut memutar otaknya agar skuatnya tak melulu di ekspolitasi celah lini belakangnya lewat serangan balik (lagi).

Lagipula, ambisi Luis Enrique sudah jelas; yaitu mengulangi prestasi sixtuple yang dilakukan oleh Guardiola tahun 2009 lalu. Hal ini secara khusus ia ungkapkan pada awal pertandingan pra-musim lalu saat konferensi pers di Amerika Serikat.

Namun, ketiadaan Jordi Alba dan Neymar Jr. karena cedera membuat sisi kiri Barcelona berkurang kekuatannya. Memang Pedro Rodriguez mampu mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Neymar, akan tetapi gaya main mereka yang berbeda akan mempengaruhi kenerja trio lini depan Barca yang menjadi motor serangan mereka dalam semusim terakhir.

Pedro yang lebih sering bermain melebar sangat berbeda dengan Neymar yang lebih sering melakuakn tusukan dengan/tanpa bola karena yang biasa bermain melebar adalah Jordi Alba. Karena ketiadaan Alba dan Neymar, maka opsi Mathieu bermain di bek kiri Barcelona akan menjadi opsi realistis bagi Luis Enrique.

Kepiawaian Mathieu bermain sebagai bek tengah juga akan menguntungkan Barcelona yang secara tidak langsung bisa mengubah pendekatan bermain mereka menjadi 3-4-3 saat menguasai bola. Meski begitu cara ini memang tidak disarankan betul bagi Barcelona mengingat mereka cukup jarang memainkan Mathieu sebagai bek kiri Barcelona. Namun jika Barcelona beniat bermain seperti layaknya saat Jordi Alba bermain, maka Adriano adalah opsi yang pas bagi Luis Enrique di bek kiri Barcelona.

Pada akhirnya, dengan menatap laga ini secara serius dan menyiapkkan langkah-langkah taktikal yang sesuai, maka bukan tak mungkin Lionel Messi cs. bisa unggul dalam pertandingan ini. Kemenangan juga akan menjadi mood booster tersendiri bagi skuat Barca sebelum akhir pekan nanti, mereka berlaga di Piala Super Spanyol leg pertama di Nuevo San Mames, kandang dari Athletic Bilbao.

Sumber Tulisan: Transfermarkt, Guardian, ESPN FC, UEFA & Wikipedia.

Sumber Gambar: Getty Images

Komentar