Valencia yang Hanya Kalah dalam Dua Menit dari Barca

Analisis

by Redaksi 41

Redaksi 41

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Valencia yang Hanya Kalah dalam Dua Menit dari Barca

Luis Enrique terpaksa membuat beberapa perubahan mencolok dari minimnya ketersediaan pemain yang ada untuk merotasi skuat. Pertama karena Andres Iniesta cedera. Kedua, Jordi Alba yang kondisinya kurang bugar harus digantikan oleh Adriano Correia di lini belakang. Kejutan terbesar datang di lini tengah; Barca menurunkan dua gelandang bertahan sekaligus, Javier Mascherano dan Sergio Busquets.

Terlepas dari kurangnya stok pemain tengah, Barcelona tak butuh waktu lama untuk membobol gawang Valencia. Laga baru berjalan satu menit, Luis Suarez sudah mencatatkan namanya di papan skor seusai memaksimalkan umpan Lionel Messi. Dalam keadaan tertinggal Valencia justru makin terpacu untuk tetap menekan. Di saat itulah tanpa diduga pertandingan berjalan lebih menarik.

Dengan cukup berani, Valencia memberikan pressing kepada Barca di area sepertiga pertahanan lawannya. Tekanan Valencia tak jarang membuat Barca banyak melakukan kesalahan-kesalahan umpan.

pressing valencia
[Perssing Pemain Valencia]
Jika melihat potongan gambar tersebut, kita bisa melihat bagaimana Mathieu sama sekali tidak diberikan ruang sedikitpun oleh para pemain Valencia untuk melepaskan umpan pendek. Seluruh pemain Baca yang berada lebih dekat dari Mathieu mendapat kawalan dari pemain depan dan tengah Valencia.

Taktik high pressing yang diterapkan Nuno Espirito Santo dapat dikatakan cenderung berani jika mengingat siapa lawan yang sedang ia hadapi. Namun, cara ini sangatlah ampuh untuk membuat Barca kesulitan mengalirkan bola ke depan. Kesulitan Barcelona bertambah karena mereka bermain dengan dua gelandang bertahan. Xavi terlihat hanya berjuang sendirian di lini tengah setelah beberapa kali harus mendapat tekanan dari Daniel Parejo.

Yang lebih mengherankan lagi, meski Valencia melakukan pressing sejak awal pertandingan, justru mereka sama sekali tidak membuat pelanggaran di 15 menit awal. Sedangkan Barcelona harus berulangkali melanggar pemain Valencia sebanyak 7 kali ketika melakukan berebutan bola.

High pressing yang dilakukan Valencia pun tak jarang menghasilkan peluang yang teramat baik bagi Los Che, seperti keteledoran umpan yang dibuat Pique di menit 21. Beruntung umpan Pique yang berhasil di potong Parejo gagal menghasilkan gol. Bahkan yang lebih celakanya lagi, Barca 15 kali kehilangan penguasaan bola selama 23 menit awal berkat usaha Valencia yang terus menerus menekan di daerah Barca.

Masuknya Rakitic, meskipun membuat intensitas pressing Valencia di wilayah Barca menurun, ternyata tidaklah membuat Barca dengan mudah mengacak-acak wilayah pertahanan Valencia.

Tapi dengan menurunnya intensitas pressing tersebut, anak asuh Nuno terlihat lebih dominan melakukan aktivitas pressing di wilayahnya sendiri. Pergantian yang dilakukan Enrique pun terlihat seperti tanpa arti.

Di permainan ini andil Parejo terlihat sangatlah mencolok. Ia dominan menjadi pemain perebut bola dan penyuplai umpan untuk membangun serangan. Bahkan menurut catatan Squawka, Parejo memiliki akurasi umpan sukses sebesar 92%. Seluruh umpan yang dialirkan Parejo juga dominan di arahkan ke serong depan kanan atau kiri yang notabene menjadi kekuatan Valencia di babak pertama dalam mendobrak pertahanan Barca.

parejo
[Grafis Umpan Parejo] squawka.com
Namun, dari berbagai upaya serangan yang dibangun oleh Valencia, mereka terhitung teramat buruk dalam hal penyelesaian akhir. Dari 11 tembakan, mereka hanya mampu membuat 2 tembakan yang mengarah ke gawang yang satu di antaranya tercipta melalui titik putih. Dan otomatis hanya ada satu tembakan yang mengarah tepat sasaran melalui permainan terbuka.

Catatan baik Valencia dalam bertahan dan memberikan high pressing pun harus ternodai di detik-detik akhir pertandingan setelah mereka melakukan hal gila dengan seluruh pemain meninggalkan wilayahnya untuk menyamakan kedudukan.

Secara keseluruhan Barca tidak mampu melepaskan diri dari pressing yang dilakukan para pemain Valencia. Minimnya pilihan pemain di sektor tengah juga menjadi kendala yang besar untuk Enrique. Busquet yang bermain lebih agak ke depan tidak mampu memberikan suplai-suplai bola ke barisan pemain depan Barca. Usaha Busquet dalam memberikan umpan brilian hanya terjadi di menit awal ketika memberikan umpan kunci di dalam proses gol Luis Suarez.

Ketidakmampuan Busquet memberikan umpan ke depan juga menyebabkan Suarez tidak terlihat di sepanjang pertandingan setelah mencetak gol di menit awal.

Namun meskipun kesulitan membongkar lini pertahanan Valencia, Barca menunjukan kelasnya dengan memanfaatkan kesalahan Valencia, yang terjadi pada menit awal dan menit akhir pertandingan.

Sedangkan Valencia sesungguhnya telah melakukan hal yang tepat untuk mematikan permainan umpan-umpan pendek Barca, ketika melakukan pressing sedini mungkin di depan kotak penalti Barca. Cara yang telah dilakukan Valencia untuk mematikan permainan yang cenderung membangun serangan mulai dari penjaga gawang, juga pernah dilakukan AS Roma pada 2012 ketika menumbangkan Juventus dan Dortmund ketika menumbangkan Arsenal di babak grup Liga Champions 2013/2014.

Namun keberhasilan Valencia dalam memberikan pressing terhadap Barca tidak didukung dengan penyelesaian akhir yang baik. Bahkan bisa dikatakan kekalahan Valencia 0-2 dari Barca hanya ditentukan dalam dua menit. Di antaranya satu menit di awal pertandingan dan satu menit di akhir pertandingan.

Featured image: eurosport.com

Komentar