Buffon Prihatin Atas Situasi AC Milan dan Inter

Berita

by redaksi

Buffon Prihatin Atas Situasi AC Milan dan Inter

Jelang laga panas antara AC Milan dan Juventus yang digelar Minggu, 23 Oktober 2016, dini hari WIB, kiper sekaligus kapten Juventus, Gianluigi Buffon, mengomentari calon lawan mereka. Bahkan tak hanya AC Milan, Internazionale Milan pun ikut dikomentari Buffon.

Hal ini terkait kepemilikan kedua kesebelasan Milan yang saat ini telah berpindah tangan ke investor Tiongkok. Menurut Buffon, hal tersebut menjadi sebuah tanda mundurnya sepakbola Italia.

"Ini kekalahan bagi sepakbola Italia. Kekalahan Italia sebagai negara, sebagai tradisi, segalanya," tutur Buffon mengenai pengakuisisian dua kesebelasan Milan seperti yang dikutip pada harian Corriere della Sera.

"Tapi kita memang mendapatkan apa yang layak kita dapatkan. Kita plinplan, tanpa rasa memiliki yang terikat padahal sejarah selalu menunjukkannya. Kita bertanya mengenai identitas Italia, tapi setelah 30 tahun pengalaman di Italia, kita menghadapi masa sulit. Dengan lima tahun berada di peringkat ke-10, kita tidak bisa menerimanya," sambung Buffon.

Apa yang dikatakan Buffon tersebut dengan jelas mengarah pada AC Milan. Kesebelasan kota Milano tersebut belum lagi meraih scudetto Serie A setelah terakhir kali mereka dapatkan pada musim 2010-2011, ketika mereka masih ditangani Massimilliano Allegri, pelatih Juventus saat ini. Sementara dalam tiga musim terakhir, Milan gagal berlaga di Liga Europa apalagi Liga Champions.

Atas situasi ini, Silvio Berlusconi yang sudah memimpin AC Milan sejak 1986 berencana melepas nyaris seluruh kepimilikannya pada perusahaan asal Tiongkok, Sino-Europe Sports Investment Management Changxing Co.Ltd. Rencananya, proses perpindahan kepemilikan ini akan rampung pada akhir 2016.

Sebelumnya, rival sekota AC Milan, Inter, lebih dahulu menjalin kerjasama dengan perusahaan asal Tiongkok, Suning Group. Bahkan jauh sebelum itu, Inter sudah melepas saham mayoritas mereka ke pengusaha asal Indonesia, Erick Thohir.

Sama seperti AC Milan, dijualnya saham mayoritas Inter pun dikarenakan prestasi La Beneamata yang terus merosot. Setelah meraih treble winners pada musim 2009/2010, di mana ketika itu masih ditukangi Jose Mourinho, Inter hanya meraih satu trofi, itu pun `hanya` Coppa Italia pada 2010/2011.

Hal inilah yang disayangkan Buffon. Ketika kesebelasan mengalami keterpurukan, duo Milan menyerah pada keadaan dan menghilangkan identitas Italia mereka pada "Orang Timur". Inilah yang disebut kakalahan Italia, karena AC Mlian dan Inter merupakan kesebelasan besar Italia sarat sejarah dan prestasi.

Meskipun begitu, AC Milan yang akan dihadapi Buffon saat ini tengah tampil cukup menjanjikan bersama allenatore anyar, Vincenzo Montella. Hingga pekan ke-8, Milan mampu bertengger di peringkat ke-3, meraih poin sama dengan AS Roma di peringkat kedua, dan terpaut lima poin dari Juventus yang memuncaki klasemen sementara dengan 21 poin. Akan digelar di Stadion San Siro, bukan tak mungkin Rossoneri akan memberikan kejutan pada Si Nyonya Tua.

foto: Sky Sport.

Komentar