Rangkuman Serie-A 2016/2017 Giornata 21

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Rangkuman Serie-A 2016/2017 Giornata 21

Serie-A Giornata 21 memiliki dua kesimpulan penting, yaitu angka dua dan langganan pencetak gol. Angka dua memiliki arti masing-masing bagi Bologna dan Sassuolo. Sebab kedua kesebelasan tersebut meraih kemenangan keduanya secara berturut-turut di Serie-A musim ini. Soal langganan, ada beberapa penyerang yang selalu mencetak gol ketika menghadapi lawan yang sama. Torehan itu berhasil dilakukan Lorenzo Insigne ketika menjebol gawang AC Milan dan Gonzalo Higuain ke gawang Lazio. Namun hal yang paling menyakitkan adalah penyesalan Maurizio Zamparini karena Stefano Pioli yang pernah dipecatnya justru menjungkalkan Palermo di rumahnya sendiri.

Khouma Babacar Alternatif Sempurna Nikola Kalinic

Ada sedikit keraguan ketika Nikola Kalinic harus absen menghadapi Chievo Verona karena akumulasi kartu kuning. Sebab Kalinic merupakan pahlawan Fiorentina ketika mengalahkan Juventus pada Giornata 20. Kealpaannya digantikan Khouma Babacar yang terakhir kali bermain sejak menit pertama pada 4 Desember 2016.

Tapi Babacar menjawab kepercayaan tersebut dengan mencetak gol ke gawang Chievo melalui titik putih pada menit 52. Kontribusinya itu membuktikan bahwa Babacar selalu menyumbangkan gol dari sebagian besar pertandingan yang dilakoninya. Dari delapan pertandingan Serie-A 2016/2017, Babacar sudah membekukan empat gol untuk Fiorentina.

Sementara pertandingan yang menjadi kekalahan Chievo dengan skor 3-0 itu semakin memperburuk rentetannya di Serie-A musim ini. Mereka menelan kekalahan secara empat pertandingan beruntun dan posisinya semakin turun ke peringkat 13 klasemen sementara. Kemenangan Chievo terakhir diraih pada 18 Desember 2016 ketika menghadapi Sampdoria di kandangnya sendiri, Stadion Marc`Antonio Bentegodi.

AC Milan Menjadi Sarang Gol Lorenzo Insigne

Kekalahan AC Milan dari Napoli di Stadion San Siro merupakan kemenangan tiga kali beruntun bagi tamunya itu. Total 12 pertemuan mereka, Milan cuma menang satu kali dari Napoli. Dalam tiga pertemuan terakhir, sudah delapan gol bersarang di gawang Milan. Dan Lorenzo Insigne menjadi langganan untuk membobol kesebelasan berjuluk I Rossoneri tersebut. Total, Insigne sudah lima kali mencetak gol ke gawang Milan. Sementara kemenangan itu memperpanjang rekor Napoli yang tidak terkalahkan dalam 10 pertandingan terakhir Serie-A 2016/2017.

Sementara kekalahan itu, membuat Milan cuma meraih tiga poin dari lima pertandingan terakhirnya. Kemenangan itu diraih dari Cagliari dengan skor 1-0 di Stadion San Siro. Sisanya, Milan dikalahkan Napoli dan Roma. Ditambah dengan hasil imbang ketika melawan Atalanta dan Torino. Catatan lima pertandingan terakhir itu mempengaruhi Milan yang harus turun ke peringkat tujuh sementara.

Lazio pun Menjadi Langganan Gol Gonzalo Higuain

Gonzalo Higuain sudah bertemu 11 kali dengan Lazio di berbagai ajang. Dari 11 pertandingan itu sejak membela Napoli, ia sudah mencetak 13 gol. Jumlah yang lebih banyak daripada pertemuannya dengan kesebelasan berjuluk Le Aquile (Si Elang) tersebut. Jika mencetak dua gol lagi dalam pertandingan selanjutnya, Higuain akan menyamai rekor yang pernah diraih David Trezeguet, mantan penyerang Juventus, pada 2005. Yaitu mencetak sembilan gol dari lima pertandingan Serie-A secara beruntun.

Kekalahan Lazio itu membuat rekor pertemuannya dengan Juventus di Serie-A semakin parah. Lazio dikalahkan sembilan kali dan meraih hasil imbang tiga kali. Terakhir kali Lazio mengalahkan Juventus di Serie-A terjadi pada Desember 2002. Rekor itu diperparah dengan cuma mampu mencetak satu gol dan kebobolan 18 gol dari sembilan pertemuannya dengan Juventus.

Hasil Imbang yang Menguntungkan Genoa dan Crotone

Hasil imbang Genoa dengan Crotone dengan skor 2-2 sedikit memberikan angin segar bagi kedua kesebelasan. Pasalnya, empat pertandingan terakhir Genoa selalu berakhir dengan kekalahan. Pertandingan itu menjadi pembuktian bagi Giovanni Simeone karena kembali mencetak gol setelah membobol gawang Cagliari pada Giornata 20.

Hasil imbang ini pun menjadi angin segar bagi Crotone yang tiga laga sebelumnya selalu berakhir dengan kekalahan. Namun Crotone lebih baik daripada Genoa karena sempat meraih kemenangan dari lima pertandingan terakhir ketika mengalahkan Pesara.

Maurizio Zamparini Semakin Menyesal Memecat Stefano Pioli

Internazionale Milan tidak sanggup menang di kandang Palermo sejak 2010 lalu. Tapi di Giornata 21 ini, Inter berhasil pecah telur atas kemenangan 1-0 melalui gol yang dicetak Joao Mario pada menit 65. Sejak Stefano Pioli menjadi pelatih, Inter terus merangkak menuju peringkat atas klasemen Serie-A 2016/2017. Inter naik ke peringkat lima yang merupakan zona Liga Eropa musim depan atas raihan 39 poin. Inter meraih lima kemenangan beruntun di Serie-A musim ini sejak ditangani Pioli.

Kemenangan Inter itu semakin membuat Zamparini semakin menyesal karena pernah memecat Pioli pada Agustus 2011. Padahal Pioli baru menukangi Palermo sejak Juni 2011. Kegagalan Pioli ke babak grup Piala Eropa 2011/2012, menjadi alasan pemecatannya. Sekarang Pioli bisa membusungkan dada di depan Zamparini atas kesuksesannya melatih Inter sebagai kesebelasan yang jauh lebih besar daripada Palermo.

Pescara Masih Belum Dapatkan Cleansheet

Pescara kembali menelan kekalahan. Dan kekalahan itu kembali terjadi di kandangnya sendiri, Stadion Adriatico-Giovanni. Kali ini Sassuolo yang memberikan Pescara kekalahan dalam 19 partai kandang secara beruntun. Sassuolo mengalahkan Pescara dengan skor 3-1. Artinya, Pescara belum pernah sekalipun cleansheet dari 21 pertandingan Serie-A. Sementara hasil itu merupakan kemenangan kedua berturut-turut untuk Sassuolo. Kredit itu juga didapatkan Alessandro Matri yang mencetak dua gol dalam dua laga berturut-turut Serie-A 2016/2017.

Peran Penting Blerim Dzemaili untuk Bologna

Untuk pertama kalinya di Serie-A 2016/2017 Bologna meraih kemenangan dua kali secara beruntun. Setelah pekan lalu mengalahkan Crotone, giliran Torino yang ditaklukkan dengan dua gol tanpa balas. Dan Blerim Dzemaili memegang peran penting atas dua kemenangan beruntun Bologna. Ia mencetak gol semata wayang ke ketika mengalahkan Crotone. Kemudian Dzemaili menyumbangkan gol lagi saat menaklukkan Torino. Total, Dzemaili sudah mencetak lima gol dari 19 pertandingannya bersama Bologna musim ini.

Empoli Amankan Diri dari Zona Degradasi

Kemenangan 1-0 atas Udinese menorehkan catatan baik dari lima laga terakhirn Empoli. Tentu raihan itu sangat dibutuhkan Empoli untuk menjaga jaraknya dari zona degradasi. Saat ini Empoli berada di peringkat 17 dengan koleksi 21 poin dari 21 pertandingan. Poinnya itu mengungguli Crotone di peringkat 18 (zona degradasi) atas raihan 10 poin. Enam pertandingan Serie-A 2016/2017 terakhir menorehkan hal positif bagi Empoli karena cuma kalah satu kali. Sisanya dihiasi dengan tiga kemenangan dan satu kali seri.

Atalanta Berikan Debut kepada Dua Pemain 17 Tahun

Kepindahan Roberto Gagliardini ke Inter dan Franck Kessie yang pergi membela negaranya di Piala Afrika 2017 membuat Atalanta memainkan gelandang 17 tahun bernama Filippo Melegoni. Ia diberikan waktu bermain selama 46 menit sebelum digantikan Alberto Grassi. Selain Melegoni, pemain 17 tahun lainnya yang dimainkan adalah Alessandro Bastoni di posisi bek tengah. Debut kedua pemain itu pun berakhir indah karena Atalanta berhasil mengalahkan Sampdoria dengan skor 1-0.

Edin Dzeko Kembali Cetak Gol di Serie-A 2016/2017

AS Roma berhasil mengalahkan Cagliari dengan skor 1-0. Penentu kemenangan itu dilakukan oleh gol semata wayang Edin Dzeko. Terakhir ia mencetak gol di Serie-A terjadi ketika mengalahkan Chievo pada 23 Desember 2016. Total, Dzeko sudah mencetak 14 gol dari 21 pertandingannya bersama Roma di Serie-A 2016/2017. Pada laga itu juga percobaan tembakan Dzeko cuma mengenai tiang gawang. Total, sudah lima kali percobaan tendangannya mengenai mistar gawang dan tidak menjadi gol. Kemenangan 1-0 itu juga merupakan hasil akhir ketiga berturut-turut sejak Januari 2017.

Kekalahan dari Roma begitu kontras bagi Cagliari karena partai sebelumya berhasil mengalahkan Genoa dengan skor 4-1. Biasanya, Cagliari selalu membuat Roma kesulitan untuk mendapatkan kemenangan. Bahkan ketika bermain di Stadion Olimpico sekalipun. Kendati demikian, Roma adalah kesebelasan pertama yang memberikan kekalahan kepada Cagliari pada Serie-A 1964.

Komentar