Damainya Turki dan Rusia di Fethiye

Berita

by redaksi

Damainya Turki dan Rusia di Fethiye

Keadaan internasional kian memanas usai ditembak jatuhnya pesawat tempur Rusia oleh Turki di perbatasan Suriah pada Selasa (24/11) lalu. Hubungan Rusia dan Turki pun dikabarkan merenggang. Presiden Rusia, Vladimir Putin, menuduh Turki sengaja merencanakan menjatuhkan pesawat yang memiliki misi untuk menyerang markas ISIS pada hari itu.

Para diplomat dan pakar hukum internasional memprediksi jika kejadian ini bisa saja memicu perang nuklir ataupun Perang Dunia III. Pasalnya, usai penembakan tersebut, Rusia segera mengeluarkan larangan terhadap warganya untuk mengunjungi Turki. Mereka pun menuduh negara eks wilayah Kekaisaran Byzantium tersebut berhubungan erat dengan ekstrimis ISIS. Sementara itu, Turki meminta dukungan kepada NATO andai Rusia menyerang.

Ketegangan yang terjadi antara Kremlin dan Ankara nyatanya tidak berpengaruh terhadap partai kualifikasi Piala Eropa Perempuan yang mempertemukan kedua negara di Stadion Fethiye Ilce, Kota Fethiye, sebelah barat laut Turki.

Awalnya pertandingan diperkirakan tidak kondusif. Namun, justru yang terjadi adalah sebaliknya. Dalam pertandingan yang berakhir imbang 0-0 tersebut, suporter Turki memberi apresiasi kepada tim sepakbola perempuan Rusia usai pertandingan. Pun saat lagu kebangsaan Rusia berkumandang, sekitar 3000-an penggemar Turki memberikan applause sebagai bentuk penghargaan.

Hal ini pun diapresiasi oleh pihak sepakbola perempuan Rusia.

“Situasi berjalan normal. Para penggemar berlaku dengan sangat baik. Mereka (penggemar tim Turki) memberikan tim kami tepuk tangan sebelum dan setelah pertandingan, mereka memberikan dukungan bukan saja terhadap tim mereka, tetapi juga tim kami, hal itu yang membuat kami tidak memiliki pikiran negatif ” ujar juru bicara tim Rusia, Ivan Genkenev seperti yang dilansir Gazeta.

Bagaimana dengan Sepakbola Pria?

Baik Rusia ataupun Turki masing-masing memilki kebijakan ketat terkait penggunaan pemain asing dalam liganya. Hampir mirip dengan yang terjadi di Indonesia, di mana kedua negara tersebut saling bertukar pemain, dalam artian ada pemain Turki yang pernah bermain di Liga Rusia begitu juga sebaliknya.

Pemain-pemain Turki yang sempat berlaga di liga Rusia adalah Caner Erkin (CSKA Moskow), Hasan Kabze & Gokhan Tore (Keduanya bermain untuk Rubin Kazan), Fatih Tekke (Zenit St.Petersburg) dan Gokdeniz Karadeniz yang hingga saat ini masih bermain untuk Rubin Kazan. Sementara Oleg Salenko, Dmitri Khelstov, dan Vyacheslav Kamoltsev adalah sekian nama pesepakbola dari negeri beruang merah yang berkarir di Turki.

Sejauh ini federasi sepakbola kedua negara belum memberikan instruksi tertentu kepada pesepakbola mereka terkait kasus penembakan pesawat tempur tersebut.

***


Yang terjadi di Fethiye sekali lagi membuktikan nilai tinggi dari sepakbola, bahwa sepakbola merupakan kekuatan yang luar biasa. Dan tidak salah apabila sepakbola didengungkan sebagai bahasa perdamaian.

Komentar