Agar Dakwaan Rasisme Tak Sembarangan Dipakai untuk Menghukum

Cerita

by Dex Glenniza

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Agar Dakwaan Rasisme Tak Sembarangan Dipakai untuk Menghukum



Kongres FIFA ke-63 (Mauritius, 30-31 Mei 2013): "Resolution on the Fight Against Racism and Discrimination"���������������������������������������������������������������

Menimbang:

      • Tujuan FIFA untuk meningkatkan permainan sepakbola dan mempromosikannya secara global berdasarkan nilai-nilai persatuan, pendidikan, kebudayaan, dan kemanuasiaan.
      • Peraturan FIFA untuk membasmi segala macam bentuk rasisme dan diskriminasi, yang juga dikuatkan oleh Kongres FIFA dengan Code of Conduct.
      • Kewajiban FIFA untuk menjaga kehormatan manusia untuk semua orang yang terlibat pada "the beautiful game".
      • Mengetahui tindakan pencegahan dan sanksi untuk isu di atas.
      • Menjaga dan menindaklanjuti prinsip-prinsip FIFA Resolutio Against Racism pada Kongres FIFA 2001 di Buenos Aires, Argentina.
      • Mengingatkan asosiasi tentang kewajiban mereka untuk mengaplikasi sanksi yang telah dijelaskan pada FDC.
      • Mengingatkan asosiasi agar mereka bertanggungjawab untuk membasmi rasisme dan diskriminasi pada sepakbola.

Hal-hal di bawah ini (Zero Tolerance) harus diimplementasikan pada sepakbola:

Edukasi dengan action plan: Panitia kompetisi harus memiliki action plan yang konkrit, yang menunjukkan niat mereka untuk membasmi berbagai bentuk rasisme dan diskriminasi kepada pemain, ofisial, dan penonton.

Pencegahan melalui anti-discrimination officer: Peraturan kompetisi harus menunjuk ofisial khusus di dalam stadion untuk mengidentifikasi aksi yang berpotensi rasisme dan diskriminasi dengan sasaran untuk menurunkan tekanan kepada wasit dan memfasilitasi akan adanya saksi untuk tindak lanjut.

Sanksi yang lebih berat: Sanksi yang sudah ditetapkan oleh FDC bersifat global. Kemudian untuk mengharmonisasi sanksi tersebut, klub atau tim representatif bisa melaksanakan dua pendekatan, yaitu:

      • Untuk aksi pertama atau aksi yang ringan, sanksi pertama berupa peringatan, denda dan/atau memainkan pertandingan berikutnya tanpa penonton.
      • Untuk aksi berikutnya atau aksi yang serius, sanksi berupa deduksi poin, dikeluarkan dari kompetisi, atau degradasi bisa dilakukan.

Lebih jauh, siapa saja (pemain, ofisial, panitia pertandingan, dll) yang terbukti melanggar bisa terkena larangan lima pertandingan dengan dikombinasikan larangan masuk ke stadion seperti yang terdapat dalam FDC.

Halaman berikutnyal:�UEFA Disciplinary Regulations

Komentar