Pergeseran Makna Derby Roma-Napoli

Cerita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Pergeseran Makna Derby Roma-Napoli

Salah satu derby terpanas di Serie A yang bertajuk "Derby Matahari" (Derby del Sole) akan digelar pada sore hari ini (4/4) di Stadion Olimpico, Roma. Pertandingan yang mempertemukan AS Roma dengan Napoli ini merupakan pertemuan ke-138 sejak 1929/1930.

Pertemuan antara Si Serigala (I Lupi), julukan Roma, dengan Partenopei, julukan Napoli, memanas sejak pertandingan Serie A 25 Oktober 1987 di Roma. Kala itu 25 ribu suporter Napoli yang memadati Olimpico, dibuat kesal oleh keputusan wasit yang meng-kartu-merah-kan Alessandro Renica dan Careca.

Sembilan pemain yang tersisa di lapangan pun gusar. Apalagi mereka tertinggal terlebih dahulu lewat gol Roberto Pruzzo pada menit ke-46. Namun, para pendukung Napoli dapat membuat gaduh Stadion Olimpico setelah Giovanni Francini, bek Napoli, berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-67. Tendangan sudut yang dieksekusi Diego Maradona berhasil disundul Francini dengan sempurna hingga memaksa kedudukan berakhir 1-1.

Sayangnya, usai pertandingan sebuah provokasi dilakukan pemain Napoli, Salvatore Bagni, yang melakukan Gesto dell'ombrello, sebuah gestur dua tangan yang menyerupai jari tengah ditujukan kepada para suporter Roma yang melakukan gestur Italian Salute, gestur penghormatan pemerintahan Italia era fasisme.

Ketegangan pun berlanjut dengan adanya kabar keributan di bar sebuah pulau kecil di Naples. Gagalnya Roma meraih kemenangan dan insiden perang gestur diungkit para suporter Napoli dengan berkata AVIMM NOV LION NOV LION, we have 9 lions! Perkataan yang dilontarkan dengan logat Neapolitan dengan maksud menyinggung Kota Roma zaman Colosseum.

Insiden tersebut menghancurkan persahabatan 11 tahun yang dijalin Roma-Napoli. Setelah itu, Derby Matahari kian kehilangan makna asli sebagai simbol persahabatan dua kesebelasan. Derby Matahari malah sering dihiasi ejekan antar dua kesebelasan.

Sebelumnya, Roma-Napoli memiliki hubungan yang sangat harmonis, bahkan sampai dijuluki kesebelasan kembar karena keakrabannya. Roma dan Napoli merupakan dua kesebelasan sepakbola yang mewakili dua kota historis terkait satu sama lain. Adanya aliansi Katolik antara kerajaan Sisilia dan Kepausan membuat kedua masyarakat dari masing-masing daerah sering saling berkunjung.

Dalam urusan sepakbola sejak 1927/1928, Roma dan Napoli berada di Divisi Nasional yang mewakili pusat Italia selain Lazio. Kompetisi tersebut lebih didominasi kesebelasan Utara yang kala itu ingin dijungkirkan Roma dan Napoli.

Bahkan, Napoli sempat memperkuat stafnya untuk rencana merger dengan Roma agar mampu mengimbangi dominasi kesebelasan-kesebelasan Italia utara. Akan tetapi, nyatanya kedua kesebelasan gagal memberi yang terbaik di Divisi Nasional karena gagal masuk babak final.

Sebelum tahun 80-an Derby Matahari disajikan sebagai oposisi utama terhadap kekuatan luar biasa dari kesebelasan di Italia Utara terutama tiga triad utara yaitu Juventus, Milan dan Inter Milan.

Beberapa rivalitas juga pernah dilupakan oleh masing-masing ultras demi mencapai satu tujuan, seperti dalam rangka mendukung Palestina. Atau di Serbia yang dikenal dengan bahaya laten Ultras bahu membahu membantu korban banjir.

Rata-rata tensi emosional masyarakat Italia Utara dengan Selatan sangat tinggi. Kebencian utara dari selatan merupakan dampak dari pengabaian pemerintah Italia yang lebih berfokus kemajuan di wilayah utara ketimbang selatan. Maka secara kemajuan kota dan ekonomi, Italia selatan lebih banyak tertinggal ketimbang daerah-daerah metropolis Utara.

Maka jika Napoli atau Roma mengalahkan tiga triad, raihan tersebut akan menjadi lambang kemenangan sepakbola yang dipampang sebagai penebusan sosial masyarakat miskin terhadap orang-orang kaya di utara. Sebetulnya nama Derby del Sole mulai dibuat secara khusus sejak pertemuan antara Roma dan Napoli pada 70-an hingga 80-an, ketika kedua suporter kesebelasan masih harmonis karena perlawanan kepada kesebelasan utara.

Tidak jarang warna merah-kuning Roma dan biru Napoli tercampur dalam satu yang membuat stadion menjadi warna warni. Momentum Derby Matahari pun dulunya dijadikan sebagai hari perayaan kedua suporter saling bertukar kasih sayang dan saling mendukung.

Kini, tensi Derby del Sole antara Roma dan Napoli terus memanas bahkan sampai menumbalkan seorang nyawa dari Ciro Esposito yang tewas ditembak Daniele de Santis pentolan Ultras Roma. Akan tetapi di balik peristiwa menyedihkan tersebut aksi saling respek mulai terbangun melalui pesan visual kedua suporter bersebrangan. Bukan tidak mungkin jika Derby Matahari menemukan kembali maknanya suatu saat nanti.

maxresdefaultlhlh

 

Kasus-kasus penembakan dalam sepakbola memang cukup marak sampai seorang dirijen ultras Red Star Belgrade pernah ditembak. Di sisi lain cukup banyak kekerasan Ultras-ultras lain yang bisa disimak di sini.

Komentar