Menjaga Tradisi Maskot Pemotong Kayu Portland Timbers

Cerita

by Ammar Mildandaru Pratama

Ammar Mildandaru Pratama

mildandaru@panditfootball.com

Menjaga Tradisi Maskot Pemotong Kayu Portland Timbers

Maskot pada sebuah tim olahraga sudah menjadi hal umum. Kebanyakan dan memang seharusnya seperti itu, sang maskot akan sesuai dengan logo, identitas, dan ciri khusus sebuah tim. Di benak banyak orang dan mungkin juga Anda, maskot tim identik dengan orang yang menggunakan kostum hewan, mirip tokoh kartun dan sejenisnya.

Meski ada juga yang menggunakan maskot dari hewan aslinya, salah satunya Lazio. Sesuai dengan logo kesebelasan, Lazio menggunakan elang sebagai maskot. Namun bukan manusia berkostum elang, tetapi elang sebenarnya yang diberi nama Olimpia. Elang jinak tersebut punya tradisi terbang mengelilingi stadion menjelang pertandingan dimulai.

Sementara maskot unik dengan jenis berbeda lagi ada di Amerika. Tepatnya milik salah satu kesebelasan MLS, Portland Timbers. Maskot tim asal Oregon ini adalah seorang pria, tanpa kostum aneh, atau embel-embel lainnya. Pria tersebut bernama Joey Webber namun lebih dikenal sebagai Timber Joey.

Timber Joey digambarkan sebagai pria perkasa dengan gergaji mesin di tangan. Ia juga terampil dengan memotong rapi gelonggong kayu besar di depannya dengan cepat. Situs resmi Portland Timbers menjulukinya sebagai "True Outdoorsman".

Maskot tersebut menjaga tradisi Portland Timbers dengan melakukan ritual unik tiap pertandingan. Di belakang gawang sebelah utara stadion Providence Park selalu ada semacam panggung kecil. Di situlah tempat Timber Joey dan kayunya berada. Kayu tersebut akan dipotong seketika dengan bentuk lempengan setiap Portland mencetak gol.

Setelah terpotong, lempengan tersebut akan diserahkan ke para suporter untuk "diarak" di tribun, sebelum kemudian diserahkan kepada sang pencetak gol pada akhir laga. Begitulah tradisi unik ini dijalankan, semakin banyak gol, semakin sering pula ia akan melakukan aksinya di tiap pertandingan. Joey dalam tradisinya juga akan memberikan potongan spesial kepada penjaga gawang jika ia berhasil cleansheet.

Industri kayu dan Portland memang tak bisa dipisahkan, industri ini menjadi salah satu andalan di negara bagian Oregon tersebut. Maka tak heran logo kesebelasan juga beradaptasi dari sana, sebuah kapak. Sponsor utama mereka Leatherman juga merupakan sebuah pabrik peralatan yang erat hubungannya dengan pertukangan.

Baca juga

The Beckham Effect: Faktor Penting Peningkatan Popularitas MLS




MLS: Liga dengan Pendekatan Bisnis



Tradisi maskot memotong kayu sudah terjadi sejak lama, tepatnya pada era 1970-an. Saat itu yang menjadi maskot masih Timber Jim, yang mempunyai nama asli Jim Serrill. Tindakan yang dilakukannya sebenarnya tak terencana awalnya dan dilakukan tanpa izin. Hanya saja entah kenapa penonton menyukai hal tersebut sehingga menjadi sebuah tradisi rutin hingga sekarang.

Bahkan dahulu ia kerap melakukan aksinya dengan cara berbahaya untuk menghibur penonton. Seperti turun dari tiang lampu menggunakan tali sambil membawa gergaji mesin yang menyala. Jim Serrill akhirnya pensiun pada 2008 lalu dan digantikan oleh Joey Webber (Timber Joey) hingga sekarang.

Pada sebuah wawancaranya dengan Skysports, Timber Joey, maskot Portland saat ini mengaku tak pernah absen di semua pertandingan. Ia juga mengaku total mempunyai sekitar 20 gergaji mesin di rumahnya, dengan 2-3 di antaranya ia taruh di stadion.

kayu portland Timbers Army berdoa di kayu yang baru ditebang.


Tradisi yang terus dilestarikan membuat kegiatan ini menjadi tak sekadar memotong kayu saja. Ada makna mendalam di balik apa yang telah dilakukan oleh Portland Timbers. Pada saat penebangan kayu yang digunakan beberapa suporter yang menamai mereka Timbers Army akan ikut ambil bagian.

Mereka akan menanam kembali pohon lainnya demi kelestarian tempat tinggal saat penebangan. Tak lupa, doa juga dipanjatkan agar Portland Timbers, kesebelasan kebanggaan mereka meraih kesuksesan. Saat tiba di stadion pun juga demikian, para suporter menitipkan syal mereka di atas kayu yang dibawa Joey.

Maskot yang berwujud manusia seutuhnya membuat Joey Timber begitu dekat dengan banyak orang. Hal ini berbeda dengan orang yang memakai kostum misalnya, saat ia melepas kostum ia bukan lagi berstatus maskot meski orangnya sama.

Hal ini memungkinkan Joey diundang makan malam keluarga, bertemu orang di kereta, atau menyapa saat ia sedang mengantar anaknya ke sekolah. Kegiatan dalam rangka kampanye kesebelasan juga dilakukannya sebagai manusia biasa, termasuk iklan televisi.


**

Portland Timbers sendiri akan berlaga di final MLS Cup 2015 pada Senin (7/12) dini hari WIB melawan Columbus Crew. Demi meraih juara untuk pertama kalinya, Portland sampai mengirim gelonggong kayu khusus karena pertandingan akan dilangsungkan di Mapfre Stadium, markas Columbus.

Tujuannya tentu agar meski bertanding di kandang lawan, para pemain dapat merasakan atmosfer selayaknya di Providence Park. Namun yang menjadi pertanyaan kemudian apakah pengelola stadion akan mengijinkan Timber Joey melakukan aksinya tersebut?

Anehnya, saat kita membaca aturan memasuki stadion di situs resmi Columbus Crew, di daftar larangan benda yang dibawa ke dalam stadion, tertulis gergaji mesin dan gelonggong kayu dilarang! Lebih aneh lagi karena dua benda tadi ada di urutan pertama dan kedua benda yang dilarang. Sementara benda lainnya memang bersifat wajar seperti senjata api, terompet angin, bahan mudah meledak, dan sebagainya.

Belum diketahui apakah larangan ini sudah tertulis sejak lama atau memang baru ditulis menjelang partai final MLS Cup. Jika memang baru ditulis bisa jadi ini adalah upaya Columbus Crew menjegal Portland Timbers. Karena meski terlihat sangat berbahaya, namun aksi dari Joey Timbers selalu dalam pengawasan ketat demi keselamatan penonton dan dia sendiri.

Komentar