Ketika Conte Mempermalukan Mourinho...

Cerita

by redaksi 37495

Ketika Conte Mempermalukan Mourinho...

Jose Mourinho dipermalukan. Bukan hanya karena timnya, Manchester United, kalah telak dari Chelsea dengan skor 4-0. Tapi juga karena manajer Chelsea, Antonio Conte, melakukan sebuah tindakan yang ia anggap mempermalukannya di hadapan para pendukung Chelsea.

Saat situasi sudah 4-0 dan waktu normal tersisa satu menit, Conte menyulut para pendukung Chelsea untuk semakin memanaskan suasana. Para pendukung Chelsea pun kemudian berteriak dan memberi tepuk tangan bahkan sebagian memukul-mukul tembok tribun untuk menciptakan kegaduhan.

Situasi itulah yang membuat Mourinho geram. Maka ketika pertandingan berakhir, manajer asal Portugal tersebut menghampiri Conte. Setelah berjabat tangan, eks pelatih Real Madrid terlihat membisikkan sesuatu pada Conte dengan ekspresi wajah yang kecewa.

Kemudian terungkap apa yang dikatakan Mourinho tersebut. Beberapa sumber satu suara mengatakan bahwa Mourinho kecewa dengan tindakan yang dilakukan Conte menjelang pertandingan berakhir.

"Ini hanya pendapat saya, tapi jangan lakukan itu ketika 4-0. Kamu bisa melakukannya ketika 1-0, tapi saat 4-0, itu mempermalukan," tutur Mourinho dalam bahasa Italia seperti yang diungkap Sky Sport.

Namun Mourinho sendiri enggan mengatakan apa yang sebenarnya ia sampaikan pada Conte. Menurutnya, obrolan itu hanya antara Mourinho dan Conte saja, bukan untuk konsumsi media.

"Kalian mengenal saya. Saya berbicara pada Conte, bukan pada kalian," jawab Mourinho pada konferensi pers usai laga. "Saya bukan orang yang datang ke sini kemudian mengungkap apa yang tidak ingin saya bagikan.

"Apa yang terjadi antara saya dengan Antonio hanya untuk kami, atau terserah padanya jika ia ingin mengatakannya. Itu masalah dia. Saya tidak akan berkomentar," tambah Mourinho.

Conte pun sebenarnya tidak mengungkap apa yang dikatakan Mourinho padanya. Akan tetapi, mantan pelatih Juventus ini mengindikasikan bahwa yang dikatakan Mourinho tersebut memiliki keterkaitan dengan yang ia lakukan jelang pertandingan berakhir, di mana Conte membela diri bahwa yang ia lakukan tidak salah.

"Percakapan ini akan tetap menjadi rahasia. Saya juga tetap menaruh respek kepada Mourinho. Dia adalah manajer hebat dan telah memenangi banyak gelar," jawab Conte. "Saya juga tidak menyesali aksi pada akhir laga karena kita hidup dalam emosi. Apabila kita ingin meredam emosi, saya seharusnya diam di rumah dan mengganti pekerjaan."

Lebih jauh, pada sumber lain, Conte menjelaskan maksud dari tindakannya pada pendukung Chelsea. Ia hanya ingin para pemainnya mendapatkan apresiasi lebih dari para pendukung ketika menang dengan luar biasa, bukan untuk mempermalukan kubu lawan.

"Saya mantan pemain, jadi saya tahu bagaimana berperilaku di lapangan. Pendukung MU tetap bernyanyi, sementara pendukung kami diam meski Chelsea tampil luar biasa. Saya ingin pendukung kami memberi semangat tim," ucap Conte seperti dilansir Football Italia.

"Saya menghormati setiap lawan. Tidak ada masalah dengan Mourinho, terutama karena perilaku saya normal. Saya tidak mempermalukan siapapun, karena saya juga selalu ingin dihormati," sambungnya.

Menariknya, sebelum laga antara Chelsea menghadapi Manchester United digelar, Conte sempat agak menyindir pendekatan strategi Mourinho ketika Manchester United menghadapi Liverpool yang berakhir dengan skor 0-0. Menurutnya, harusnya sebuah tim bermain untuk mengincar kemenangan, bukan untuk hasil imbang.

"Anda harus memulai pertandingan dengan satu target: untuk menang. Bukan untuk bermain imbang, saya tidak menyukai itu. Itu bukan sepakbola," ujar Conte ketika dimintai komentar mengenai strategi Mourinho di laga melawan Liverpool seperti yang dikutip Goal.

"Saya selalu menyampaikan ide ini pada pemain-pemain saya, selalu. Jika Anda bermain di kandang ataupun tandang, target harus selalu sama [untuk menang]," tambahnya.

Baca juga: Perbedaan Kelas Meramu Taktik Antara Conte dan Mourinho

Dari sini, Mourinho memang seolah mendapatkan tamparan hebat dari Conte. Conte seolah mengajarkan pada Mou bahwa kemenangan haruslah menjadi target utama sebuah tim. Apalagi Chelsea berhasil menang dengan telak, 4-0, yang merupakan kekalahan terbesar Mourinho di Liga Primer Inggris, juga kekalahan terbesar kedua Mourinho sepanjang kariernya.

Selain itu, mengenai yang dilakukan Conte jelang akhir pertandingan, Conte juga mengajarkan pada Mourinho bahwa menari di atas penderitaan orang lain (meski Conte tak bermaksud demikian) adalah penghinaan. Karena kita tahu, Mourinho pun kerap melakukan hal yang lebih ekstrem ketika timnya menang.

Komentar