Semua Pria Iri Pada Sagna

Cerita

by Ardy Nurhadi Shufi 387070 Pilihan

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Semua Pria Iri Pada Sagna

Halaman kedua...

Sagna sendiri tampaknya memang menjadi pria idaman Ludivine. Pada 2010, ia bahkan sempat menganggap bahwa Piala Dunia lebih penting untuknya saat itu ketimbang pernikahannya yang akan digelar satu pekan usai Piala Dunia. Ludivine pun tak mengatakan "Jadi kamu lebih mentingin main di Piala Dunia daripada aku?" dan tetap mendukung Sagna untuk bisa meraih trofi yang Sagna idamkan, walau pada akhirnya ia gagal melenggang ke final.

"Jika ditanya mana yang lebih penting antara 11 Juli [final Piala Dunia] dan 17 Juli [hari pernikahannya], aku akan memilih tanggal 11," tutur Sagna sebelum Piala Dunia 2010 digelar. "Calon istriku, ibu dari anak-anakku kelak, aku sudah memilikinya. Dia [Ludivine], aku selalu bertemu dan berbicara padanya setiap hari. Sementara memenangkan Piala Dunia, kita tak pernah bisa meyakinkan diri bahwa kita bisa mendapatkannya, bahkan aku tak tahu apakah akan ada lagi Piala Dunia yang lain untukku."

Ludivine selalu mendukung Sagna ke stadion, ini adalah ketika Prancis gagal juara di Piala Eropa 2016 lalu

Sagna memang beruntung bisa memiliki Ludivine. Apalagi Sagna merupakan pesepakbola berkulit hitam. Hubungan antara perempuan berkulit putih dengan pria berkulit hitam sendiri kerap mendapatkan stereotip negatif di luar sana, khususnya di Amerika Serikat. Di California, seorang pria berkulit putih bernama Elliot Rodger membunuh enam orang karena ia frustasi perempuan (berkulit putih) yang ia sukai malah memilih pria berkulit hitam. "Bagaimana bisa seorang pria hitam jelek mendapatkan perempuan berkulit putih, bukan saya?" tulis Elliot, seperti yang dikutip gawker.com, dalam secarik kertas yang ia tulis sebelum melakukan pembunuhan.

Pada upacara pernikahannya tahun 2010, banyak orang yang tak percaya bahwa Ludivine mau menerima pinangan Sagna. Pada upacaranya itu pun tak banyak tamu undangan berkulit putih. Rekan pesepakbolanya yang turut hadir pun hanya William Gallas dan Alex Song, yang keduanya berkulit hitam juga.

Seorang pria berkulit hitam menikahi atau memacari perempuan berkulit putih memang menjadi polemik tersendiri di Eropa dan Amerika sana. Ada beberapa hal yang membuat hal ini terjadi. interracialmarriageandfamily.com menyebutkan bahwa hubungan perbedaan warna kulit ini akan memberatkan sang pria berkulit hitam, karena tak banyak keluarga perempuan berkulit putih yang mau menerima keluarga berkulit hitam. Selain itu ia juga harus siap menghadapi orang-orang seperti Elliot yang menganggap bahwa perempuan berkulit putih adalah "milik" pria berkulit putih juga, bukan berkulit hitam. Bahkan pria berkulit hitam juga bisa mendapatkan cemoohan dari sesama kulit hitam lainnya karena dianggap egois atau pengkhianat ras.

Tapi cinta adalah tentang hati dan hati. Sagna dan Ludivine mengesampingkan anggapan-anggapan miring tentang hubungan mereka. Sagna tahu bahwa Ludivine-lah yang bisa membahagiakannya, begitu juga sebaliknya. Karenanya tak heran, hingga saat ini, hubungan keduanya tak pernah digoyang isu-isu keretakan.

Good game my love❤️

A post shared by Ludivine Kadri Sagna (@ludivinesagna) on

***

Sagna maafkan saya sudah menuduhmu, menuduh Ludivine juga, untuk hal yang tidak-tidak. Kamu ternyata pria romantis yang luar biasa. Kisah cinta kalian juga mewujudkan kisah cinta yang tulus dari hati ke hati itu tak hanya ada di film drama. Semoga kariermu semakin sukses dan kalian berdua menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Aamiin....

Komentar