PSSI Panen Besar Usai Datangkan Manchester United dan Ajax

Klasik

by redaksi

PSSI Panen Besar Usai Datangkan Manchester United dan Ajax

Eits jangan terkecoh dengan judul diatas, kedatangan Manchester United dan Ajax ke Jakarta terjadi pada tahun 1975. Ya betul, jauh sebelum Chelsea, Liverpool dan Arsenal mencicipi rumput Gelora Bung Karno, Manchester United lebih dulu merasakannya. Kala itu PSSI memang mengundang Ajax Amsterdam dan Manchester United untuk mengikuti sebuah turnamen yang digelar di Jakarta.

United yang datang adalah United yang belum tenar seperti sekarang. Nama mereka masih jauh berada di bawah bayang-bayang Liverpool. Tapi United masih memiliki nama-nama tenar seperti kiper Alex Stepney, Sammy Mcilroy, Tony Grimshaw, stuart Pearson. Kedatangan klub Inggris tentu saja membuat penggila bola kegirangan.

Dalam turnamen tersebut timnas kita pun turut serta. Waktu itu timnas dilatih oleh Wiel Coerver - pelatih legendaris asal Belanda. Secara mengejutkan di laga perdana Timnas Indonesia mampu menahan imbang Manchester United 0-0. Selang beberapa hari kemudian Manchester United bertemu dengan Ajax skornya 2-3 untuk kemenangan Ajax.

Pada laga penentuan, Indonesia sebenarnya bisa memenangkan turnamen asalkan mampu menang dari Ajax, optimisme itu dilebih-lebihkan oleh masyarakat dan media, kehadiran sosok Wiel Coerver yang memupuk harapan itu. Sayang bukannya menang Indonesia malah digebuk Ajax dengan skor telak 4-1. Hasil ini membuat masyarakat kecewa.

Tapi lain hal dengan PSSI, peduli amat timnas kita kalah atau menang yang jelas mereka meneguk keuntungan hingga ratusan juta. Dalam kliping Koran Kompas edisi 5 Juni 1975 diperkirakan keuntungan PSSI mencapai 300 juta rupiah. Jumlah ini melampaui target semula yang hanya berkisar 200 juta.

Seorang pengurus PSSI menyebut bahwa keuntungan saat PSSI berjumpa Manchester United mendapai 56 juta rupiah. Anehnya saat timnas tak bertanding, keuntungan pertandingan Manchester United melawan Ajax mencapai 125 juta rupiah. Sedangkan Ajax melawan Timnas mencapai 100 juta rupiah. Angka itu belum dijumlah dengan pertandingan Ajax Amterdam saat melawan PSMS Medan, Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya. Jika ditotal keuntungan PSSI mencapai 500 juta.

Tentu saja jangan menilai angka itu dari nilai mata uang di zaman ini. Sebagai perbandingan di masa itu harga bensin per liternya Rp. 57,- jika ditarik ke harga bensin di masa ini yang mencapai Rp,6500,- berarti ada kenaikan sekitar 100 kali lipat. Lantas jika kita tarik ke keuntungan PSSI, maka saat mendatangkan Ajax dan Manchester United ke Indonesia keuntungan mereka mencapai 50 Milyar. Wow sebuah angka yang besar bukan!

Tapi ya namanya juga PSSI, lewat Ketua II PSSI Kamarudin Pangabean berkelit bahwa keuntungan itu dipakai untuk membangun fasilitas diklat sepakbola di Salatiga. Anda Percaya?

(wam)

Komentar