Jersey atau seragam adalah hal yang tak bisa dilepaskan dari sepakbola. Seiring berkembangnya zaman aturan jersey dan teknologi yang digunakannya pun berubah-rubah. Pada akhir abad 18, saat sepakbola mulai populer di Inggris aturan menyangkut jersey belum ditetapkan oleh FA karena pemain dapat memakai pakaian apapun yang mereka sukai.
Pada tahun 1891, Fa memutuskan semua klub wajib memakai pakaian yang seragam. Setiap klub didata untuk mendaftarkan warna kaus mereka. Di masa itu jersey sepakbola awalnya berat, karena berbahan wol dan berlengan panjang, ada yang tak memakai kerah, ada pula yang memakai pengencang leher dengan menggunakan tali. Celana yang lazim dipakai adalah celana panjang. Istilah penyebutan celana panjang ini adalah knickerbocker
Pada abad akhir abad 18, ada sebuah aturan bahwa tim tuan rumah harus berganti kostum jika seragamnya sama dengan kostum tim tamu. Aturan ini kemudian dirubah tahun 1921 yang tetap bertahan hingga sekarang.
Memasuki abad 19 kain katun mulai dipakai sebagai jersey. Kaus menjadi lebih ringan dengan potongan rumit dan berkerah.Pada masa ini jersey sudah memakai nomer punggung pemain, aturan penomeran jersey disahkan pada tahun 1928.
Di pertengahan abad 19 tepatnya dekade 50-60an mulailah bahan sintetis digunakan dalam jersey sepakbola. Mulai populer memakai emblem klub atau logo yang ditempelkan ke jersey. Dalam sisi kerah, pada dekade ini muai populer penggunaan kerah berbentuk "V"
Pada dekade 1970-an, apparel-aparrel mulai menyerbu sepakbola. Logo-logo apparel mulain muncul di seragam-seragam. Hadirnya membuat ada sebuah aturan yang diterobos. Sejak awal abad 19, ada sebuah aturan tak tertulis bahwa seragam kiper harus berwarna hijau. Masuknya apparel membuat regulasi melonggar dan mengizinkan pabrika bereksperimen dengan desain.
PAda dekade 1980-1990an mulailah jersey seragam bisa menghasilkan uang dengan memberikan ruang untuk sponsor menempel disana. Dari sisi desain mulai muncul garis bayangan yang melintas dan membujur pada jersey. Mulai juga nomer punggung terpampang di dada sang pemain.
Di awal 2000-an teknologi jersey semakin canggih. bahan lycra, dri-fit mulai dipakai. sistem distribusi ventilasi angin pun mulai dipikirkan lewat panel berongga pada kain jersey. Tak jarang jersey kini bisa dipasang sebuah alat canggih untuk bisa mengukur detak jantung, tingkat kelelahan dan lain-lain. Jersey yang hanya sebatas pembeda dengan tim lawan kini bisa jadi sebagai ajang pamer teknologi sekaligus peraup untuk jutaan dollar bagi klub.
(wam)
Komentar