Penyerang Bayern Munchen, Mario Mandzukic menyatakan bahwa dirinya akan meninggalkan Bayern Munich setelah Piala Dunia. Keputusan mengejutkan ini bukan tanpa alasan. Ia mengaku tidak sesuai dengan gaya permainan Bayern di bawah asuhan Pep Guardiola. Menurutnya, cara bermain seperti itu tidak menunjang kekuatan bola-bola udara, Â yang selama ini menjadi kelebihannya.
Sebelumnya, Chelsea, Arsenal dan Manchester United dikabarkan telah memantau striker asal Kroasia tersebut. Pernyataan tersebut tentu akan membuat keduanya semakin dekat untuk mendatangkan striker kelahiran 1986 ini.
Puncak dari kegelisahan Mandzukic sebenarnya sudah terlihat ketika Bayern memenangi DFB Pokal bulan lalu. Dari situ, mulai terlihat jelas hubungan keduanya mengalami keretakan. Kepada harian Kroasia, Sportske Novosti, ia menyatakan sebelum partai final DFB Pokal, ia sempat menemui Presiden Bayern Munchern, Karl Heinz Rummenigge, terkait keinginannya untuk meninggalkan klub.
âBayern Munich adalah klub yang hebat dan aku tidak pernah berpikir untuk meninggalkannya karena aku memiliki momen yang fantastis di Bayern. Terutama tidak untuk saat ini,â tutur Mandzukic. âTapi, sejujurnya aku tidak bisa bermain dan menggunakan kelebihanku di bawah asuhan Guardiola.  Namun,  aku berusaha untuk mencoba.â
Setelah Munchen kalah 0-1 dari Real Madrid pada ajang Liga Champions momen itu pun muncul. Ia sadar Guardiola dan dirinya berada di jalan yang berbeda. Ia menganggap ketidakcocokannya dengan Guardiola bukan karena pribadinya, melainkan karena cara bermainnya.
âGuardiola adalah pelatih yang luar biasa dan aku berharap dia dan semua orang di klub mendapatkan yang terbaik di masa mendatang. Bayern dan para pendukungnya akan selalu menjadi yang terbaik dan menjadi bagian paling emosional dalam perjalanan karirku,â kata Mandzukic.
Mandzukic membantu Bayern memenangkan treble  bersama Bayern di musim pertamanya. Di bawah asuhan Jupp Heynckes ia sukses menjaringkan 22 gol.
Mandzukic tidak akan tampil dalam laga pembuka Piala Dunia saat Kroasia menghadapi Brasil pada Kamis (12/6). Ini akibat dirinya dikartu merah saat pertandingan play off menghadapi Islandia pada November tahun lalu.
Tidak ada yang meragukan kualitasnya sebagai penyerang. Jika Mandzukic benar-benar keluar dari Bayern, banyak klub yang berminat untuk meminangnya. Terutama bagi sejumlah manajer di Liga Inggris yang menaruh harapan penuh pada pemain Kroasia ini.
Tapi, Mandzukic sendiri tidak membeberkan kemana ia akan pergi. Ia hanya berujar akan fokus pada Piala Dunia.
Manajer Arsenal, Arsene Wenger, sangat menginginkan Mandzukic untuk bisa bergabung bersama Meriam London. Setelah diberikan dana transfer 100 juta poundsâterbesar sejak 2004, ia memutuskan untuk membenahi sejumlah lini, terutama lini depan yang dirasa belum tajam.
Keinginan Mandzukic untuk pindah dari Munchen pun menjadi angin segar bagi klub-klub yang memburunya. Setidaknya, Munchen tidak akan mematok harga yang terlalu mahal untuknya. Masalahnya adalah mampukan Mandzukic mengulang kesuksesan seperti yang dilakukan di Jerman?
Sumber gambar: tz.de
[fva]
Komentar