Belum jelasnya status Arthuro Vidal apakah akan dimainkan atau tidak tentu saja membuat para pendukung Chile berdebar. Sebenarnya saat Vidal absen, Chile masih banyak memeliki gelandang tengah lainnya. Kemungkinan besar yang mengisi peran Vidal adalah Aranguiz.
Namun jika menilik siapakah yang akan jadi kekuatan kunci dari serangan Chile dini hari nanti, maka hal itu bisa tertuju pada Mauricio Isla. Dengan memakai pola 3-5-2 membuat Isla mau tak mau harus naik dan turun sebagai seorang wingback. Pola ini sebenarnya tak menjadi soal mengingat saat bermain bersama Juventus pun Isla kerap bermain sebagai wingback pelapis Lichsteiner jika absen.
Dalam pola 3-5-2 yang diterapkan Pelatih Chile Jorge Sampaol, Â inti utama serangan dari sayap dilakukan oleh wingback. Jika di Juventus Isla cenderung diplot bertahan maka saat Di Chile malah sebaliknya. Isla memiliki kekuatan dan kecepatan yang luar biasa di area sayap.
Kombinasinya dengan Sanchez membuatnya menjadi motor penggerak Sanchez. Seperti diketahui, peran Sanchez sebagai striker oleh Pelatih Sampaoli biasanya didorong lebih mensayap agar mudah berkombinasi dengan Isla. Kombinasi antar keduanya biasa berujung pada Isla yang bermain menyisir lapang hingga garis tepi atau Sanchez yang melakukan cut inside.
Sementara itu di kubu Australia, titik utama serangan akan diemban oleh dua fullback Jason Davidson dan Ivan Franjic (kiri dan kanan). Kendati memakai backfour, Pelatih Australia Postecoglou gemar membuat fullback mereka naik setinggi mungkin. Dibandingan dengan Franjic, peran Davidson lebih agresif. Pemain berumur 22 tahun ini menjadi tumpuan serangan Australia yang mengandalkan bola-bola crossing.  Saat Davidson naik, maka  gelandang Tommy Oar dan Matthew Leckie akan tergeser ke tengah. Formasi saat menyerang kadang mirip-mirip 3-5-2.
Aliran supply Davidson ini yang biasanya dikonversi gol oleh Tim Cahill. Seperti yang dilakukannya saat babak kualifikasi Piala Dunia zona Asia. Australia sendiri sebenarnya tak memakai striker, kendati disimpan di depan Peran Cahill lebih mirip-mirip seperti false nine. Dia lebih banyak beroperasi di tengah, terutama sayap kiri - dimana Davidson berada.  Saat menyerang Cahill biasanya turun ke belakang memberi tiga gelandang di belakang untuk naik ke depan. Baru kemudian dia tiba-tiba masuk untuk menyambut umpan dari kedua fullback yang naik.
Australia beruntung memiliki dua fullback yang berusia muda dan energik.  Davidson masih berusia 22 tahun, fisik dan kebugarannya membuat Australia memainkan tempo yang cepat pada area sayap.  Yang menjadi masalah adalah ada kekhawatiran bahwa Australia bisa lelah karena  akan menghabiskan bermain berlama-lama tanpa bola mengingat permainan Chile menguatkan pada ball posession.  Yang jelas patut ditunggu, pertarungan dini hari nanti, khususnya di area sayap. Siapakah yang mampu menguasainya maka dia akan mampu mencetak gol.
Komentar