Man Of The Match: Van Gaal
Robin van Persie dan Arjen Robben mungkin bisa disebut sebagai pahlawan kemenangan Belanda atas Spanyol. Tapi sosok di balik kemenangan Belanda semalam yang sebenarnya adalah sang pelatih, Louis Van Gaal.
Van Gaal berhasil mengorganisir dan memotivasi skuat Belanda untuk bermain sempurna. Dengan taktik jitunya, ia sukses membuat sang juara bertahan itu tak berdaya sepanjang pertandingan. Formasi 5-3-2 yang mengandalkan sisi sayap berjalan sesuai instruksinya. Itu terlihat dari gol penyama kedudukan Van Persie yang menerima umpan silang dari sisi sebelah kiri.
Namun pelatih yang lahir di Amsterdam itu tak mau jumawa. Menurutnya, kemenangan ini hanya sebagai pemanis awal perjalanan Belanda pada gelaran Piala Dunia kali ini. Ujian yang sebenarnya ada pada partai berikutnya melawan Australia.
âKami belum meraih apa-apa. Ini hanya sebuah pertandingan pembuka yang mengesankan. Jika kami menang di laga berikutnya melawan Australia, barulah kami telah memulai turnamen dengan baik.â Ujar pelatih berusia 62 tahun ini.
Kemenangan ini tentunya disambut sukacita oleh para pendukung Belanda. Kemenangan semalam pun bisa menjadi balas dendam yang manis atas kekalahan empat tahun lalu di St. Johannesburg. Kekalahan yang cukup menyakitkan mengingat kekalahan tersebut membuat Sneijder dkk. gagal menggondol trofi juara yang sudah di depan mata.
Kekalahan Spanyol
Kekalahan 5-1 atas Belanda tentunya akan membuat perjalanan Spanyol untuk lolos dari fase grup menjadi lebih berat. Mereka wajib memenangi dua laga sisa untuk kembali membuka peluang lolos. Pada pertandingan kedua nantinya Spanyol akan menghadapi Cile yang sukses mengalahkan Australia. Pastinya ini bukan urusan yang mudah mengingat Spanyol yang kemarin memperlihatkan pertahanan rapuhnya, akan melawan Cile yang memiliki lini penyerangan yang cukup mematikan.
Selain menyulitkan perjalanan Spanyol di laga sisa, Kekalahan 5-1 ini pun mengembalikan memori Spanyol atas kekalahan kontra Skotlandia 51 tahun lalu. Karena sebelumnya hanya Skotlandia lah yang mampu mencetak 5 gol (bahkan lebih) ke gawang Spanyol. Kala itu Skotlandia mencukur Spanyol dengan skor 6-2.
Rekor Bousejour
Selain Belanda, Cile pun menorehkan kemenangan pada laga pembuka grup B. Namun kemenangan itu memiliki arti lain bagi pemain tengah mereka, Jean Beausejour.
Beausejour yang bermain untuk Wigan Athltetic ini ikut mencetak gol saat Cile mengalahkan Australia dengan skor 3-1. Beausejour berhasil mencetak gol setelah tendangan kerasnya tak mampu dihalau kiper Australia, Matthew Ryan. Namun ternyata golnya tersebut memiliki arti lebih.
Selain memastikan kemenangan Cile, ia juga mencatatkan namanya sebagai pemain Cile pertama yang mencetak gol di dua Piala Dunia yang berbeda. Sebelumnya, ia mencetak gol kemenangan Cile atas Honduras di Afrika Selatan empat tahun lalu.
Tim Cahill dan Piala Dunia
Australia memperkecil ketertinggalan saat tertinggal 2-0 lewat gol Tim Cahill. Memanfaatkan umpan silang dari sisi kanan, Cahill menyundul bola dengan akurat setelah memenangi duel udara melawan Gary Medel.
Gol tersebut merupakan gol keempat Cahill di Piala Dunia. Sebelumnya, pada Piala Dunia 2006 di mana kala itu merupakan debut Piala Dunianya, Cahill mencetak dua gol di laga pembuka saat mengalahkan Jepang. Satu gol lagi ia cetak ketika Australia melawan Serbia empat tahun lalu.
Namun selepas pertandingan Cahill tak terlalu bahagia atas golnya itu. Bukan karena kekalahan yang diterima Australia, tapi cara bermain Cile yang menurutnya curang menjadi penyebab kekecewaannya itu.
Cahill yang saat ini bermain untuk klub MLS, New York Bulls, mengatakan bahwa Cile bermain tidak menjunjung tinggi fair play. âbek kiri mereka (Gonzalo Jara) menendangku dengan sengaja. Lalu aku mendorongnya dan aku mendapat kartu kuning. Aku mengatakan padanya bahwa dia bermain curang dan dia berkata âya, aku curang. Ada yang salah?â. Itu sangat memuakkan,â ujar mantan pemain Everton ini dengan nada kesal.
foto: livemint.com
[ar]
Komentar