Sundulan Mario Balotelli pada babak kedua membantu Italia untuk mengamankan kemenangan penting atas Inggris dan mengambil kendali Grup D menyusul pertemuan menghibur di Arena Amazonia di Manaus.
Secara umum intisari pertandingan ini adalah sebagai berikut: Roy Hodgson memainkan Daniel Welbeck, banyak orang protes. Claudio Marchisio membuka skor, Inggris deg-degan. Tidak sampai dua menit, kombinasi Wayne Rooney dan Daniel Sturridge berhasil menyamakan kedudukan untuk Inggris, Inggris dapat harapan. Mario Balotelli membuat skor menjadi 2-1, Italia mulai bermain bertahan.
Roy Hodgson membuat keputusan berani dan tak terduga dengan seleksi timnya saat ia memilih untuk menurunkanpemain muda, Raheem Sterling, di posisi di belakang striker, menggeser Wayne Rooney keluar ke sisi kiri. Sementara itu, kiper dan kapten Azzurri, Gianluigi Buffon, mengalami cedera pergelangan kaki saat latihan dan digantikan oleh Salvatore Sirigu.
Sterling hampir membuat kejutan ketika ia melepaskan tendangan jarak jauh yang tertangkap di sisi jaring gawang Sirigu dan berhasil menipu para penonton televisi yang memang tampak seperti sebuah gol.
Kondisi lembab di Manaus membuat banyak peluang tercipta di awal pertandingan. Meskipun kecepatan Inggris tampak mengganggu Italia, pasukan Cesare Prandelli berhasil menguasai irama permainan dan memimpin pada setengah jam pertandingan.
Kejeniusan Andrea Pirlo, yang tampil sebagai kapten, yang membiarkan bola bergulir di antara kedua kakinya, membuat Claudio Marchisio mendapatkan bola di posisi yang menguntungkan untuk mencetak gol dari jarak jauh. Pertahanan Inggris dinilai lambat untuk bereaksi terhadap bahaya tersebut.
Namun, The Three Lions langsung membalas hanya 90 detik kemudian dengan serangan yang mengalir membelah pertahanan Italia. Sterling memberikan operan kunci kepada Rooney yang kemudian berhasil mengirimkan umpan yang sempurna untuk diselesaikan oleh Daniel Sturridge ke tiang jauh.
Tapi Italia tidak terlena terlalu lama, mereka hampir memimpin sebelum istirahat dari chip cantik Balotelli yang berhasil disapu di bawah mistar gawang oleh Phil Jagielka.
Pada awal babak pertama, tepatnya memasuki menit ke-50, striker tengil itu berhasil menerima umpan silang Antonio Candreva di tiang jauh dan dengan tenang tenang menyundul bola melewati Joe Hart, sebuah sundulan yang membungkam kritik yang baru-baru ini selalu ditujukan ke arahnya.
Hodgson kemudian menurunkan Ross Barkley dan Adam Lallana untuk mencoba menambah dorongan dan kecepatan dalam serangan Inggris, tetapi meskipun menciptakan sejumlah peluang, mereka terus melihat rentan di belakang.
Setelah itu, Inggris banyak membuang peluang mencetak gol. Baik Rooney, Barkley, maupun Baines gagal menceploskan bola ke gawang Sirigu. Keasyikan menyerang, Inggris terlena dengan pelanggaran yang dilakukan oleh Sterling, yang menghasilkan kartu kuning satu-satunya pada pertandingan ini.
Sebuah tendangan bebas jenius ala Juninho dari Pirlo nyaris menambah gol Italia di akhir laga. Meskipun berhasil menipu Hart, mistar gawang berhasil menyelamatkan gawang Inggris, tapi tidak mampu menyelamatkan hasil akhir laga, Inggris pun kalah 2-1.
Inggris akan menghadapi pertandingan selanjutnya melawan Uruguay, kedua tim akan sangat dituntut untuk menang untuk menjaga peluang mereka lolos. Sementara Italia agak bisa bersantai menghadapi pemimpin klasemen yang mengagetkan, Kosta Rika.
(dex)
Komentar